JUMLAH aplikasi yang mengadopsi fitur Stories terus bertambah. Setelah Snapchat, WhatsApp, Instagram, dan Facebook, fitur video pendek ini turut diadopsi LinkedIn pada 2020 lalu.
Mengutip PhoneArena, Linkedin mengembangkan fitur serupa Stories untuk memfasilitasi penggunanya berbagi momen mengenai kegiatan yang mereka jalankan, tips dan trik untuk bekerja dengan pintar atau membuat pengumuman secara cepat kepada kolega.
Fitur Stories pertama kali digunakan oleh Snapchat pada 2013. Fitur itu merupakan video pendek berdurasi maksimal satu menit yang menghilang secara otomatis setelah diunggah lebih dari 24 jam.
Baca juga:
Fitur Baru LinkedIn Bantu Pencari Lowongan Kerja di Masa Pandemi

LinkedIn menambahkan fitur ini untuk menangkap kebutuhan generasi muda yang tumbuh dan nyaman mengunakan Stories. Mereka berbagi konten ringan yang menghilang secara otomatis ketimbang postingan canggih yang harus dipikirkan secara matang dan menarik bagi pengguna LinkedIn.
LinkedIn juga mengungkapkan fitur ini untuk memancing terjadinya percakapan dan interaksi para profesional yang ada di platform mencari pekerjaan milik Microsoft ini.
Baca juga:
700 Data Pengguna Linkedin Bocor

Isha Patel, Product Manager LinkedIn, menyebut fitur ini hadir sebagai jawaban banyaknya anak muda yang senang membagi momen, dalam hal ini pengalaman kuliah di sekitar kampusnya, melalui video pendek.
Tak hanya di profil, Stories disebut akan muncul juga di daftar deret bertajuk Campus Playlist. Campus Playlist ini memungkinkan para mahasiswa melihat Stories berdasarkan kampus lain yang berdekatan dengan kampus pengguna.
"Lewat video, mahasiswa dapat membawa kita (pengguna LinkedIn) ke lingkungan sekolahnya, menunjukkan project yang sedang dikerjakan, menyorot aktivitas kampus, dan menceritakan isu yang mereka minati," terang Isha. (waf)
Baca juga:
LinkedIn Resmi Di Blokir Rusia