MerahPutih.com - Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis survei dinamika elektoral capres dan cawapres pilihan publik dalam dua survei nasional (surnas) terkahir.
Urutan elektabilitas capres tiga nama teratas berdasarkan hal survei IPI terbaru yakni Ganjar Pranowo 36,8 persen, Prabowo Subianto 27 persen dan Anies Baswedan 26,8 persen.
Baca Juga:
Prabowo Mengaku Banyak Belajar dari Jokowi soal Urus Negara
Dalam temuannya, IPI menunjukkan elektabilitas Menhan Prabowo Subianto meningkat efek kode endorsement dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi memaparkan cukup jarang terlihat pola elektabilitas capres yang menurun kemudian tiba-tiba meningkat.
"Inikan elektabilitas Pak Prabowo setahun terakhir, cenderung turun kemudian tiba-tiba meningkat dalam beberapa bulan terakhir," kata Burhanuddin secara virtual, Minggu (26/3).
Burhanuddin menyoroti menyebut Jokowi sudah menyampaikan dukungannya ke Prabowo sejak November tahun lalu. Bahkan hal itu disampaikan secara terang-terangan.
"Pak Jokowi kan semenjak bulan November berkali-kali mengatakan kode bahkan kodenya terlalu terang benderang menyebut 2024 jatahnya Pak Prabowo, nenteng Pak Prabowo ke sana ke mari," tutur Burhanuddin.
Ia menururkan, kode Jokowi terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak disampaikan secara eksplisit.
Menurutnya beberapa bulan belakangan isyarat dukungan Jokowi lebih tampak jelas ke Prabowo.
Ia menyebut, pemilih Jokowi di 2019 yang akan memilih Prabowo cenderung akan habis apabila tanpa endorsement. Namun, paparnya, hal ini berbeda saat Jokowi memberikan dukungan ke Prabowo.
"Nah kalau kita bandingkan dengan tren yang belum ada endorsement, dengan ada endorsement, itu kenaikannya kurang lebih 2 persen," sambungnya.
Berdasarkan data temuannya itu, Burhanuddin menyimpulkan tren menunjukkan dukungan terhadap Prabowo terlihat terus meningkat.
Dukungan kepada Ganjar stagnan, sedangkan Anies Baswedan terlihat menurun.
"Prabowo dukungannya cenderung meningkat, Ganjar relatif stagnan dan Anies terlihat ada pola penurunan, hingga simulasi head to head dua calon," kata Burhanuddin.
Survei Indikator Politik Indonesia berlangsung dengan wawancara tatap muka pada 9-16 Februari 2023 dan 12-18 Maret 2023.
Total sampel responden yang diwawancarai secara valid pada survei Februari 2023 berjumlah 1.200 orang, dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara, di bulan Maret 2023, ada 800 responden yang diwawancarai dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel dalam survei ini menggunakan metode multistage random sampling. (Knu)
Baca Juga:
Budi Gunawan Dinilai Offside Buntut Pernyataan Aura Jokowi Pindah ke Prabowo