Parenting

Jangan Remehkan Waktu Berkualitas Bersama Anak

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 31 Januari 2024
Jangan Remehkan Waktu Berkualitas Bersama Anak

Anak yang tak mendapat waktu berkualitas akan kesulitan berkembang sesuai usia dan susah berhubungan dengan orang lain. (Foto: Pexels/Quang Nguyen Vinh)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Waktu berkualitas orangtua untuk anak itu tak bisa ditawar-tawar. Anak yang tak mendapat waktu berkualitas akan kesulitan berkembang sesuai usia dan susah berhubungan dengan orang lain.

"Kalau dari kecil merasa kelekatan kurang, dia akan sulit menjalin hubungan dengan orang lain, seperti apa aku harusnya berinteraksi, bagaimana mengutarakan keinginan, itu mempengaruhi tugas perkembangan lainnya," kata Orissa Anggita Rinjani, psikolog pendidikan lulusan Universitas Indonesia, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (31/1), seperti dikutip Antara.

Psikolog ruang konseling di Rumah Dandelion ini juga membeberkan dampak negatif kurangnya waktu berkualitas untuk anak. Antara lain seretnya rasa aman pada anak dan gangguan psikologis.

Baca juga:

Deteksi Dini di Puskesmas dan Posyandu Cegah Kematian Ibu dan Anak Stunting

Anak tak cukup dipenuhi kebutuhan dasar fisiknya, tapi perlu juga dipenuhi rasa aman dan ketenteraman secara psikologis. Misalnya rasa dicintai. Semua demi aktualisasi dan kepercayaan dirinya bisa berkembang.

Jika tidak terpenuhi, perkembangannya akan terganggu, baik kognitif maupun psikologisnya.

"Jadi, selain memikirkan apa yang harus dia capai di usianya, maka kita isi dulu dengan kelekatan dan koneksinya dulu, kalau itu nggak terbangun tugas perkembangan nya akan makin sulit, bisa mempengaruhi baik perkembangan sosial, kognitif, kesehatan mental dan pencapaian akademisnya berdampak," kata Orissa.

Orissa menyarankan orang tua setidaknya menghabiskan waktu berkualitas selama 15 menit di sesela kesibukan bekerja. Orangtua sebaiknya jangan hanya memberikan instruksi, tapi juga afeksi.

Waktu yang sempit itu bisa dimanfaatkan untuk fokus pada anak. Misalnya untuk sekadar mengobrol dan menatap matanya. Dari situ, koneksi anak dan orangtua akan terbangun.

Obrolan dengan anak akan menambah pula frekuensi orangtua bersentuhan dengan anak. Secara otomatis, muatan emosional juga akan terbangun di antara keduanya. Menyentuh anak bisa dengan memeluk atau mengusap kepalanya

"Itu yang akan membantu momen. Walaupun singkat, tapi berharga. Meskipun waktu banyak, tapi lebih banyak instruksi dan koreksi itu enggak juga. Jadi, cara kita habiskan waktu dengan anak itu juga bermakna," tutup Orissa. (dru)

Baca juga:

Jepang Berikan Kuliah Gratis bagi Keluarga dengan 3 Anak

#Parenting #Anak #Anak-anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Masalah Anak Picky Eater Ternyata Bisa Diatasi Lewat Permainan Sensorik
Masalah anak picky eater ternyata bisa diatasi. Play-Doh memberikan tips bagaimana mengatasi picky eater yang dialami anak-anak.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
Masalah Anak Picky Eater Ternyata Bisa Diatasi Lewat Permainan Sensorik
Berita Foto
Mengintip Keseruan Anak-anak Bermain Air Aliran Sungai Ciliwung Jakarta
Anak-anak berenang di aliran sungai Ciliwung kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Jum'at (17/10/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 17 Oktober 2025
Mengintip Keseruan Anak-anak Bermain Air Aliran Sungai Ciliwung Jakarta
Berita Foto
Suka Cita Ratusan Anak Ikuti Sunatan Massal di Gedung DPR Jakarta
Seorang anak akan menjalani sunatan massal yang digelar Persaudaraan Istri Anggota (PIA) DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 09 Oktober 2025
Suka Cita Ratusan Anak Ikuti Sunatan Massal di Gedung DPR Jakarta
ShowBiz
Atiya Purnomo Rilis Lagu ‘Ayo Garuda’, Persembahan Semangat untuk Timnas Indonesia
Atiya Purnomo mempersembahkan lagu Ayo Garuda untuk para pemain Timnas Indonesia yang tengah berusaha mengembalikan kejayaan sepak bola di level internasional.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 03 Oktober 2025
Atiya Purnomo Rilis Lagu ‘Ayo Garuda’, Persembahan Semangat untuk Timnas Indonesia
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
KPAI sudah tiba di Polda Metro Jaya sejak pagi tadi untuk mengawasi proses pemeriksaan terhadap ratusan anak yang diamankan karena terlibat unjuk rasa depan Gedung.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Berita Foto
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Anak-anak dengan penuh keceriaan mengikuti pawai karnaval HUT ke-80 Republik Indonesia di Kawasan Juraganan, Grogol Utara, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Indonesia
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Program pemerintah sebenarnya lengkap, tinggal bagaimana memastikan petugas lapangan benar-benar aktif
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Bagikan