Jangan Lengah, Ini 3 Miskonsepsi Suplemen Kesehatan yang Wajib Diketahui


Suplemen dianggap bisa mencegah tubuh dari virus corona (Foto: pixabay/stevepb)
SEJAK pandemi COVID-19 terjadi, kita semua berusaha yang terbaik untuk menjaga kesehatan. Selain mengonsumsi makanan dan minuman yang bernutrisi, kita juga sering melirik suplemen-suplemen yang menjanjikan segala macam kandungan yang diklaim mampu menyehatkan tubuh.
Kenyataanya, ada beberapa miskonsepsi tentang suplemen yang menyesatkan kita. Dilansir dari Bustle, berikut merupakan keempat miskonsepsi suplemen dari para ahli.
1. "Khasiat suplemen sama saja tanpa tergantung merek"

"Khasiat suplemen sama saja tanpa tergantung merek" adalah pernyataan yang salah. Menurut praktisi kedokteran fungsional dan ahli usus dan hormon, Inna Lukyanovsky, kamu benar-benar akan mendapatkan barang sesuai harga ketika memilih suplemen. Jadi meskipun semua jenis botol obat minyak ikan terlihat sama, biasanya produk yang lebih mahal akan lebih berkualitas.
"Salah satu miskonsepsi terbesar adalah berpikir bahwa tidak ada bedanya jika membeli produk berkualitas yang mahal atau membeli suplemen murah dengan komposisi yang sama," ungkap Lukyanovsky. Ia menambahkan bahwa brand yang berkualitas itu akan berinvestasi pada uji klinis produk yang melibatkan keamanan, kefisienan, alergi obat, dan lain-lain.
"Biasanya merek ternama akan melabeli produk mereka sebagai non-GMO dan memeriksa setiap batch obat untuk kontaminasi silang dengan alergen," jelasnya kepada Bustle.
Baca juga:
2. "Multivitamin bisa mencegah penyakit"

Dr. Morton Tavel, MD mengatakan kepada Bustle bahwa banyak orang percaya jika suplemen bisa meningkatkan kesehatan umum dan menangkal kondisi serius seperti penyakit kardiovaskular atau kanker. Kenyataannya, beberapa uji klinis gagal menunjukkan manfaat suplemen multivitamin untuk orang sehat.
Dilansir dari Annals of Internl Medicine, sebuah penelitian menunjukkan bahwa 27,000 orang yang rajin minum suplemen memiliki risiko kematian yang sama dengan mereka yang mendapatkan nutrisi dari makanan.
Sebaliknya, Dr. Tavel menjelaskan bahwa beberapa kandungan termasuk vitamin A dan kalsium bisa membahayakan tubuh jika dikonsumsi terlalu banyak. Mulai sekarang, lebih baik perhatikan jumlah mikronutrien pada suplemen sebelum dikonsumsi agar kamu tidak kelebihan vitamin.
3. "Vitamin tidak berguna sama sekali"

Pernyataan di atas juga salah. Memang, multivitamin tidak bisa menangkal kanker, tapi bukan berarti mereka tidak berguna. Anggota dewan penasehat medis di Persona Nutrition, Brandi Cole, mengatakan kepada Bustle bahwa idealnya kita mendapatkan nutrisi dari makanan. Tetapi, tidak semua orang memiliki akses makanan yang berkualitas dan kaya nutrisi sehingga multivitamin bisa membantu. (SHN)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
