Iwan Fals Isi Soundtrack Buku 'Rapijali' Karya Dee Lestari

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Sabtu, 16 Oktober 2021
Iwan Fals Isi Soundtrack Buku 'Rapijali' Karya Dee Lestari
Iwan Fals mengisi soundtrack Buku 'Rapijali' (Foto: dok. trinity optima production)

DEE Lestari merupakan nama yang sudah tidak asing lagi bagi para penikmat film, literatur, atau musik Tanah Air. Sejak era 90-an awal, Dee Lestari telah berkarir di dunia musik dengan tergabung dalam grup trio Rida, Sita, Dewi.

Kemudian pada tahun 2000-an, Dee Lestari meluncurkan beberapa novel ciptaanya, seperti Supernova, Filosofi Kopi, Rectoverso, dan masih banyak lagi.

Baca Juga:

Mawar de Jongh Berkisah Tentang Penyesalan di Lagu 'Pernah Salah'

Selanjutnya, yang terbaru dari Dee Lestari, yakni merilis buku berupa cerita bersambung atau cerbung yang bertajuk Rapijali yang ditulisnya 27 tahun lalu.

Hadir dalam tiga buku bertemakan musik, buku pertama terbit pada Maret 2021, buku ke-2 Mei 2021 dan ke-3 Desember 2021. Menariknya, Dee Lestari pun mempersembahkan Book Soundtrack, agar pembaca bisa menikmati lagu-lagu dalam cerita Rapijali secara nyata.

Dee Lestari sangat senang Iwan Fals bisa mengisi Book Soundtrack 'Rapijali' (Foto: dok. trinity optima production)

Ada lima lagu dengan penyanyi yang berbeda dalam Book Soundtrack Rapijali. Adapun lagu yang dirilis pertama adalah Kinari (Yuda Alexander Version), yang dibawakan oleh penyanyi legendaris Iwan Fals.

"Yuda Alexander adalah salah satu karakter di buku Rapijali. Saya terinspirasi dari sosok pilot bule namun fasih berbahasa Sunda yang dulu tidak sengaja saya temui di Bandar Udara Nusawiru, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat. Dari situlah tercipta sosok Yuda Alexander, seorang rocker di Batu Karas yang merupakan mantan anggota band. Dia adalah ayah dari Kinari dan kakek dari Ping, putri Kinari," tutur Dee Lestari pada siaran persnya.

Saat pencarian siapa yang mengisi book soundtrack Kinari, sosok Iwan Fals yang muncul dibenak Dee Lestari. Dia tidak memikirkan sosok lain yang cocok, selain pelantun hit Bento tersebut.

Terkait lagu tersebut, Iwan Fals mengaku sangat terkesan dengan lagu Kinari. Menurutnya yang juga membaca buku Rapijali, sosok Kinari membuatnya penasaran, hingga mencari tahu arti dari nama tersebut, yang ternyata ialah 'Manusia Setengah Dewa'.

Iwan Fals menceritakan, bahwa Kinari merupakan sosok penjaga pohon. Hal itu sejalan dengan kesukaan Iwan Fals yang suka menanam pohon sejak tahun 90-an. Karena itu, ketika ditawari proyek Kinari Iwan Fals merasa jodoh.

"Saat mendengar demonya pertama kali, di kepala saya selalu ada cinta serta dialog antara kakek dan cucu, juga cerita tentang penjaga pohon. Tentu, saya menerima tawaran ini dan ingin menyanyikannya dengan tepat, karena cerita di balik lagunya sangat panjang. Dee Lestari juga banyak mengingatkan saya saat take vocal, jadi saya semangat karena ada yang harus dicapai," ujar iwan Fals.

Sementara itu Dee Lestari menambahkan, bahwa dirinya sempat berdiskusi soal lagu Kinari dengan Iwan Fals. Diskusi tersebut perihal lagunya bercerita tentang apa, dan ada unsur spiritualnya atau tidak.

Hal itu sangat penting diketahui, agar bisa diinterpretasikan dengan tepat. Sebagai penulis lagu dan pembuat cerita, tentu senang ditanggapi serius oleh penyanyinya.

Baca Juga:

Marcell Luncurkan Lagu 'Akhir Cinta' di Hari yang Sangat Spesial

Bekerjasama dengan sosok yang terbilang 'Legend' di Indonesia, Dee Lestari tak menampik jiga dirinya merasa gugup, karena harus men-direct seorang Iwan Fals.

Tapi, Dee Lestari sadar, bahwa seorang Iwan Fals punya karakteristik dan cara menyanyi yang khas. Karena itu, dia tidak ingin menggangu-gugat hal itu. jadi, rekaman kali ini terasa sangat berkesan bagi Dee Lestari, karena ada rasa deg-degan sekaligus terpukau karena 'Kinari' bisa hidup berkat dibawakan oleh Iwan Fals.

"Terima kasih banyak untuk Iwan Fals karena sebuah kehormatan untuk bekerja sama dengannya di lagu ini. Ini adalah mimpi yang menjadi nyata," ujar Dee Lestari.

Saat menulis Kinari, Dee Lestari menjadikan aransemen lagu Dust in the Wind milik Kansas dan Tears in Heaven milik Eric Clapton sebagai referensi. Kinari pun menghadirkan permainan akordeon, sebuah alat musik yang sangat atraktif di panggung dan jarang ada yang memainkan.

Lagu Kinari penuh dengan cinta. Lagu ini bukan soal asmara, namun hubungan seseorang yang diselamatkan hidupnya oleh satu sosok. Bisa diinterpretasikan siapapun, namun, dalam kasus Kinari, dia diselamatkan oleh anaknya.

Bayangkan, orang yang merasa hidupnya hancur, kelam, tak punya harapan, tiba-tiba ada titik cahaya yang memandunya keluar dari kegelapan, hingga akhirnya memperoleh hidup yang baru. Lagu tersebut pun berkisah tentang pengharapan dan kesempatan ke-2 untuk menjalani hidup, yang lebih punya makna.

Sementara itu, CEO Bentang Pustaka, Saman Faridi selaku penerbit buku tersebut menuturkan, bahwa Book Soundtrack Rapijali ini melengkapi kenikmatan dalam membaca novelnya, khususnya pada adegan-adegan ketika para karakternya sedang berlagu. Ini adalah terobosan unik dari Dee Lestari sebagai penulis lagu dan buku. (Ryn)

Baca Juga:

Lima Tahun Vakum, Tasya Kamila Rilis Lagu 'Selalu Riang Serta Gembira'

#Musik #Iwan Fals
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan