Israel Mulai Persiapkan Tentara Cadangan Buat Serang Rafah

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Minggu, 11 Februari 2024
Israel Mulai Persiapkan Tentara Cadangan Buat Serang Rafah

Serangan Israel menghantam gedung pusat pelatihan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), di Khan Yunis, Gaza, Rabu (24/1/2024). ANTARA/Anadolu/tm/am.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Otoritas Penyiaran resmi Israel menyatakan bakal ada operasi militer di Rafah yang dimulai setelah selesainya evakuasi luas warga sipil dari kota dan pinggirannya.

Kantor media pemerintah Gaza memperingatkan akan adanya “bencana dan pembantaian global” jika terjadi invasi Israel ke provinsi Rafah.

Baca Juga:

Tentara Israel Tahan Perempuan Hamil Palestina, Barter Agar Suaminya Menyerah

Rafah telah menjadi tempat pengungsian terakhir bagi mereka yang menyelamatkan diri dari wilayah yang hancur, menaungi lebih dari 1,4 juta warga Palestina, termasuk 1,3 juta pengungsi dari wilayah lain, menurut kantor media pemerintah di Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah meminta militer untuk memobilisasi tentara cadangan dalam persiapan serangan darat di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, sebuah media lokal melaporkan.

Menurut Channel 13, Kepala Staf Umum Herzi Halevi mengatakan, militer Israel siap menjalankan misi apa pun.

"Tetapi ada aspek politik yang harus ditangani terlebih dahulu," ujar seorang pejabat senior Israel, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada media itu bahwa "operasi di Rafah semakin dekat."

Netanyahu pada Jumat memerintahkan militer untuk mengajukan dua rencana evakuasi penduduk Palestina dari Rafah, di mana lebih dari 1 juta warga mengungsi akibat perang, dan untuk mengalahkan "batalion Hamas" yang tersisa.

Warga Palestina telah mengungsi ke Rafah ketika Israel menggempur bagian lain Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober. Serangan-serangan Israel telah menewaskan lebih dari 28.000 orang Palestina, selain menimbulkan kehancuran massal dan kelangkaan kebutuhan dasar.

Perang yang dilancarkan Israel membuat 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah keterbatasan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong Palestina itu rusak atau hancur, menurut PBB.

Sejak dimulainya operasi darat yang diluncurkan Israel di Jalur Gaza pada 27 Oktober, para penghuni telah dipaksa berpindah dari utara dan kawasan tengah wilayah itu menuju selatan, dengan dalih bahwa wilayah tersebut merupakan zona aman, namun tidak luput dari pengeboman rumah, mobil, dan rumah sakit.

Baca Juga:

Pertama Sejak Oktober 2023, Militer Israel Mulai Menarik Diri dari Gaza

#Israel #Perang #Gaza #Palestina
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Israel 813 Kali Langgar Gencatan Senjata Gaza, Banjir Kecaman Negara Eropa
Hamas setiap hari selalu memberikan laporan pelanggaran yang dilakukan Israel ke negara mediator gencatan senjata Gaza.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Desember 2025
Israel 813 Kali Langgar Gencatan Senjata Gaza, Banjir Kecaman Negara Eropa
Indonesia
Israel Lakukan 813 Kali Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Akses Bantuan Masih Dihambat
Denmark, Prancis, Yunani, Slovenia, dan Inggris mengecam kekerasan Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 Desember 2025
Israel Lakukan 813 Kali Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Akses Bantuan Masih Dihambat
Dunia
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Pemerintah AS juga mengumumkan pencabutan larangan visa nonimigran bagi warga Turkmenistan.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Desember 2025
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Indonesia
Konflik Kamboja dan Thailand Bikin Sekolah Tutup, Ratusan Warga Mengungsi
prioritas utama saat ini adalah menghentikan pertempuran dan melindungi warga sipil di wilayah perbatasan
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
Konflik  Kamboja dan Thailand  Bikin Sekolah Tutup, Ratusan Warga Mengungsi
Dunia
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Trump mengatakan pasukan stabilisasi itu telah beroperasi secara efektif dan akan semakin kuat dengan dukungan internasional yang meluas.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Dunia
ICC Tolak Banding Israel, Status PM Benjamin Netanyahu Tetap Buron Kejahatan Perang
Majelis banding Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menolak gugatan Israel atas legalitas penyelidikan ICC terkait kasus kejahatan perang di Gaza
Wisnu Cipto - Selasa, 16 Desember 2025
ICC Tolak Banding Israel, Status PM Benjamin Netanyahu Tetap Buron Kejahatan Perang
Dunia
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dewan Perdamaian tersebut merupakan komponen kunci dari kesepakatan gencatan senjata Trump untuk Jalur Gaza
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Indonesia
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Selain kapal perang, Kamboja, Laos, Thailand, dan Timor Leste juga berpartisipasi dengan mengirimkan Augmented Staff dalam latihan maritim ini.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Indonesia
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
Kapal perang HTMS Thepa dikerahkan ke area operasi dan ditugaskan untuk melakukan patroli dan pengintaian sepanjang waktu, tambah pernyataan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
Indonesia
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
Penyerbuan ini dianggap melanggar Piagam PBB dan Resolusi Dewan Keamanan 2730 yang keluar 24 Mei 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
Bagikan