Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Kena Cuaca Ekstrem
MerahPutih.Com - Stasiun Klimatologi Mlati BMKG DIY memprediksi cuaca ekstrem bakal melanda sebagian wilayah Yogyakarta sepekan kedepan. Anda yang hendak dan sedang berlibur ke Yogyakarta diminta waspada dan selalu mengecheck peringatan dari BMKG.
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Reni Kraningtyas dalam keterangan tertulisnya, menjelaskan cuaca ekstrem berbentuk hujan lebat yang disertai angin kencang dan kilat.
Baca Juga:
Sejumlah Pemancar BTS Down Terdampak Banjir, Menkominfo Minta Segera Diperbaiki
"Cuaca ekstrem kemungkinan sampai tanggal 7 Januari 2020. Berpotensi juga teradi banjir dan tanah longsor," ujar Reny melalui keterangan pers di Yogyakarta, Jumat (3/1).
Wilayah yang diperkirakan kena cuaca ekstrem diantaranya Kabupaten Sleman, Kulonprogo wilayah utara. Untuk Kabupaten Kulonprogo diprediksi terjadi di Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Galur, Lendah, Panjatan, Kokap, Wates dan Temon.
"Kalau di Sleman ada di Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Sayegan, Godean,Mlati, Gamping, Depok , Kalasan, Berbah dan Prambanan,"katanya.
Selain itu cuaca ekstrem turut akan melanda Kabupaten Bantul di Kecamatan Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo, Srandakan, Sanden, Kretek). Sedangkan di Gunung kidul, kecamatan yang diprediksi dilanda cuaca ekstrim ada di Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Playen, Patuk, Paliyan,
Wonosari, Karangmojo, Semin, Ponjong.
"Masyarakat dan wisatawan diimbau terus waspada dan pantau kondisi cuaca sebelum berpergian," tegas dia.
Potensi hujan lebat ini muncul, lanjut Reny karena aktifnya Monsun Asia. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di atmosfer DIY.
Aktifnya angin monsun Asia juga membentuk pola konvergensi sehingga terjadi perlambatan kecepatan angin dan membuat suhu permukaan laut di wilayah sekitar Perairan Pulau Jawa menjadi hangat.
"Kondisi tersebut diprakirakan menyebabkan udara hangat lembab serta labil sehingga berpotensi mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah DIY," terangnya.
Baca Juga:
Dengan Perahu Karet, Banser Berjibaku Selamatkan Para Korban Banjir
Kepala BPBD DIY Biwara Yuswantana mengimbau warga dan wisatawan untuk tidak mengaktifkan perangkat elektronik berlebihan jika terjadi hujan disertai kilat/petir.
Selain itu masyarakat diminta wasapada pada potensi robohnya Baliho dan pohon disekitarnya.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta.
Baca Juga:
Seorang Ibu Melahirkan di Tengah Kepungan Banjir Kawasan Daan Mogot