MerahPutih.com - Indonesi tengah memasuki fase endemi COVID-19. Ketua Satgas COVID-19 yang juga Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi keempat atau booster kedua.
"Vaksin yang keempat atau booster yang kedua itu memang sudah menjadi program pemerintah, jadi, sebaiknya tetap dilakukan," kata Erlina saat jumpa pers daring yang dikutip di Jakarta, Kamis (22/6).
Baca Juga:
Catatan Kritis DPR Terkait Pencabutan Status Pandemi COVID-19
Erlina, yang juga dokter spesialis paru itu mengatakan vaksin keempat tetap perlu dilakukan selain karena tingkat capaiannya yang masih rendah, peningkatan imunitas yang semakin tinggi tentu berdampak pada tingkat infeksi COVID-19 pada masyarakat.
Vaksinasi sangat berpengaruh pada pembentukan antibodi masyarakat terhadap COVID-19 sehingga dapat memperkecil kemungkinan kembali adanya pelonjakan kasus.
"Pemerintah juga harus tetap berkomitmen bahwa vaksin yang keempat ini untuk tetap dilaksanakan, sebagaimana rencana sebelumnya," ujar Erlina.
Menurutnya, status endemi menandakan penularan COVID-19 telah terkendali namun masih ada risiko untuk melonjak.
Baca Juga:
"Contoh penyakit endemi di Indonesia adalah demam berdarah dan malaria. Kalau kemudian peningkatan kasus COVID-19 terjadi tiba-tiba statusnya itu naik ke epidemi," kata Erlina.
Erlina mengatakan status dapat naik menjadi pandemi jika penanganan kasus di lima benua melonjak. Oleh karena itu, Dokter Spesialis Paru ini mengimbau masyarakat tetap disiplin memakai masker di ruang publik.
Erlina mengkhususkan imbauan tersebut kepada masyarakat rentan, seperti lansia, penderita komorbid, dan masyarakat yang memiliki gejala. Beberapa gejala yang dimaksud adalah, batuk, flu, demam, dan pilek.
"Kita semua tahu COVID-19 ini penyakit menular, jadi tetap jangan mengabaikan risiko penularan," katanya. (Knu)
Baca Juga: