[HOAKS atau FAKTA]: COVID-19 Hanya Flu Musiman

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 03 Februari 2022
[HOAKS atau FAKTA]: COVID-19 Hanya Flu Musiman
Tangkapan layar soal hoaks COVID-19 hanya flu musiman. (Foto: MP/Turnbackhoax.id)

MerahPutih.com - Beredar postingan Facebook mengenai corona hanya flu musiman. Postingan tersebut juga mencantumkan 10 negara yang mengumumkan pembatalan prosedur COVID-19.

Tak hanya itu, postingan yang diunggah Astrid Yessi Rina Kruytzer tersebut juga menambahkan cara pencegahan corona dari Jerman dengan berkumur garam.

NARASI:

Copas…

Kabar Gembirraa

[23/01, 00:06] Ahmed Ibrahim:

1. Negara-negara berikut mengumumkan pembatalan semua prosedur Wajib Karantina, Tes Corona, dan Vaksin, dan menganggap Corona hanya flu musiman:(( alhamdulillah… bebass euyy…??))
1) Turki

2) Brasil

3) Inggris

4) Swedia

5) Spanyol

6) Republik Ceko

7) Meksiko

El Salvador

9) Jepang

10) Singapura

Semoga Indonesia menyusul..

2. Akhirnya virus Corona hilang dengan pencegahan Jerman ini.

Ilmuwan Jerman mengumumkan setelah serangkaian penelitian, bahwa virus Corona tidak hanya berkembang biak di paru-paru seperti virus SARS pada tahun 2002, tetapi juga menyebar luas di tenggorokan selama minggu pertama infeksi

3. Dan kini, setelah mengumumkan hasil eksperimen yang dilakukan oleh ahli biologi Jerman tentang perkembangbiakan virus Corona di tenggorokan, mereka kembali menekankan perlunya berkumur dengan larutan air dan garam yang suam-suam kuku…

SUMBER: Facebook

https://bit.ly/3s50QyB

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Booster Bagi Warga Tak Punya BPJS Kesehatan Berbayar

FAKTA:

Dari penelusuran Mafindo, COVID-19 berbeda dengan flu biasa atau influenza. Meskipun keduanya merupakan penyakit pernapasan menular dan memiliki beberapa gejala yang serupa.

COVID-19 disebabkan oleh infeksi virus corona baru yang pertama kali diidentifikasi pada 2019 di Tiongkok, sedangkan flu disebabkan oleh infeksi virus influenza.

WHO melansir, tingkat kematian COVID-19 lebih tinggi daripada influenza, terutama influenza musiman, meskipun tingkat kematian COVID-19 yang sebenarnya masih perlu waktu untuk dipahami sepenuhnya.

Sejauh ini, data WHO menunjukkan rasio kematian kasar (jumlah kematian yang dilaporkan dibanding kasus yang dilaporkan) adalah sekitar 3-4 persen.

Sedangkan influenza musiman, angka kematian di bawah 0,1 persen. Kematian pun sebagian besar ditentukan oleh akses dan kualitas perawatan kesehatan.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Berbagai Negara Hilangkan Prosedur Penanganan COVID-19

Terkait Klaim tentang 10 Negara Batalkan Prosedur COVID-19

Setelah ditelusuri faktanya, beberapa negara yang tercantum dalam daftar tersebut masih memberlakukan prosedur terkait pencegahan COVID-19 antara lain Swedia, Jepang, dan Singapura.

Klaim terakhir dalam postingan tersebut adalah tentang berkumur dengan garam yang dapat menghilangkan corona. Hoaks tersebut telah beredar dari tahun 2020.

Faktanya, belum ada bukti ilmiah bahwa kandungan natrium yang terdapat dalam air garam dapat membunuh virus corona.

Lebih lanjut, melansir dari situs National Geographic, setelah virus corona masuk ke dalam tubuh manusia, virus tersebut akan langsung menyerang saluran pernapasan, yaitu hidung, tenggorokan, dan paru-paru, bukan saluran pencernaan.

KESIMPULAN:

Klaim corona hanya flu musiman, 10 negara yang mengumumkan pembatalan prosedur COVID-19, dan kumur dengan garam menghilangkan corona adalah salah. Klaim-klaim tersebut adalah hoaks lama yang disunting ulang. (Knu)

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA] Bansos Kemensos untuk Dosen, Guru, Siswa, dan Mahasiswa

##HOAKS/FAKTA
Bagikan
Bagikan