MerahPutih.com - Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Soloraya menggelar demo di depan halaman Kantor Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kompleks Balai Kota Solo, Rabu (30/8). Demo menuntut Presiden Jokowi membatalkan rencana kenaikan harga BBM.
Pantauan MerahPutih.com, massa mahasiswa datang dengan jalan kaki dari Pasar Gede jalan kaki menuju Balai Kota Solo pukul 16.30 WIB.. Mereka datang membawa sejumlah bendera HMI. Selain itu, juga membawa poster bertuliskan "BBM Naik Rakyat Tercekik"; "HMI Soloraya Geruduk Kantor Anak Jokowi", dan lainnya.
Baca Juga
Hujan deras mewarnai aksi demo. Mahasiswa tetap bertahan dengan harapan bisa ditemui Gibran. Demo berakhir pukul 18.05 WIB, tanpa ditemui Wali Kota Solo dan membubarkan diri dengan damai. Aksi membuat Jl. Jend Sudirman macet.
Ketua Umum HMI Cabang Sukoharjo, Fierdha Abdullah Ali mengatakan kedatangan mahasiswa ini menuntut membatalkan rencana kenaikan BBM. Terlebih pasca pandemi dengan adanya kenaikan BBM akan berdampak masyarakat menengah ke bawah.
"Kenaikan BBM akan menambah angka kemiskinan di Indonesia. Kenaikan bbm akan merubah harga-harga pokok," katanya.
Baca Juga
Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Berpotensi Gerus Daya Beli Masyarakat
Ketua Umum HMI Cabang Solo, Wira Drana mengatakan jika BBM benar-benar naik maka Presiden Jokowi sudah menghianati rakyat sendiri di Kota Solo.
"Kami rakyat Soloraya menolak harga BBM. Mafia migas yang sudah mempermainkan harus ditindak," katanya.
Ia mengaku tujuan demo di Balai Kota ingin menyampaikan aspirasi. Terlebih, Gibran adalah anak Presiden Jokowi setidaknya bisa sampaikan aspirasi.
"Kami ingin statemen Wali Kota Solo (Gibran) menolak BBM naik. Kita akan demo dengan massa lebih banyak," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga