Hati-Hati Akun Palsu Perusahaan Keuangan di Telegram
Jangan sampai tertipu dengan akuna-akun palsu di mana pun. (Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya)
SELALU ada cara yang dilakukan untuk menipu para korban, salah satunya membuat akun palsu dan mengatasnamakan perusahaan. Terbukti sejak awal 2022, perusahaan keuangan Investree berhasil menemukan dan menerima laporan adanya akun Telegram palsu yang membawa nama perusahaan dan CEO Investree, Adrian Gunadi.
Dalam keterangan resminya Jumat (11/2), total ada enam akun atau channel palsu yang menggunakan nama Investree, dan satu akun palsu yang menggunakan nama Adrian Gunadi di Telegram.
Nama-nama akun atau channel palsu tersebut adalah Investasi Pasti Tumbuh, Investree_01, Investree_SA3, Investre_e, IVESTREE, Investre3, dan Adrian Gunadi. Faktanya, Investree hanya memiliki satu akun bernama Treebot. Banyaknya akun palsu yang beredar membuat korban pengalami penipuan hingga kerugian finansial.
Baca juga:
[Hoaks atau Fakta]: Aplikasi Telegram Gaet Pengguna Dengan Hadiah Rp 500 Ribu
Pihaknya pun sudah melaporkan temuan tersebut ke Direktorat Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Financial Technology Otoritas Jasa Keuangan (DP3F OJK), Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (SWI OJK), dan Portal Aduan Layanan Konten Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Aptika Menkominfo). Pihak berwajib pun tengah menyelidiki dan memproses lebih lanjut pengaduan tersebut.
Sayangnya, sudah ada korban yang dimintai dana oleh akun yang mengatasnamakan dirinya sebagai Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi.
“Ini yang kami temukan baru tujuh, bisa jadi lebih banyak. Tak hanya Investree yang namanya digunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab tapi juga penyelenggara fintech lending lainnya," ujar Adrian.
Baca juga:
Adrian pun mengimbau agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan iming-iming imbal hasil besar dan selalu memastikan untuk melakukan pendanaan di laman atau aplikasi mobile resmi.
"Selain itu, pahami basis bisnis, produk atau layanan, dan izin operasional yang dimiliki oleh setiap penyelenggara fintech lending. Jika menemukan akun Telegram bernama Investree dan menawarkan trading saham atau skema mengeruk keuntungan lainnya yang tidak sesuai dengan produk/layanan yang sewajarnya ditawarkan pada situs resmi, berarti jelas penipuan," tegas Adrian.
Investree akan memperbanyak materi edukasi tentang waspada akun Telegram atau media sosial dan chat messenger palsu lainnya yang dapat merugikan para calon pemberi pinjaman. Hal ini untuk mencegah berlanjutnya modus penipuan pemalsuan nama Investree di masa mendatang. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Perusahaan Otomotif Jepang Bakal Investasi Bangun Pabrik Etanol di Indonesia, Mobil Jepang Sudah Bisa Pakai BBM Capuran Etanol
DPR Desak Aparat Tangkap Jaringan Pengiriman Pekerja Online Scam ke Kamboja
Adjustable Leverage dan Initial Margin Buffer Bakal Tingkatkan Pengalaman Trading di Pintu
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
Laju Investasi Melambat, Menkeu Yakin Dengan Cara Ini Kembali Naik
5 Indikator Ini Bisa Identifikasi Potensi Puncak Siklus Bitcoin
Tokenized Stocks Dinilai Jadi Era Baru Investasi Saham Kripto
Kisah Kocak Staf DPR Gadungan: Janji Lolos Polisi, Uang Korban Dipakai Beli Barang Kampung Hingga Bayar Utang