Hasil Penelitian Virus Corona Dijadikan Target Para Hacker

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Sabtu, 18 April 2020
Hasil Penelitian Virus Corona Dijadikan Target Para Hacker

Sejumlah hacker mengincar hasil penelitian virus corona (Foto: pixabay/B_A)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PARA peretas berulah di tengah Pandemi Corona. Menurut pejabat keamanan siber dari FBI, para peretas membobol perusahaan yang melakukan penelitian perawatan untuk Virus Corona.

Deputi Asisten Direktur FBI Tonya Ugoretz mengatakan baru-baru ini melihat peretas yang dibekingi sebuah negara mencari serangkaian lembaga kesehatan serta lembaga penelitian.

Baca Juga:

Akibat Pandemi COVID-19, Facebook Batalkan Seluruh Event Hingga Juni 2021

"Kami tentu saja melihat kegiatan pengintaian, dan beberapa intrusi ke dalam beberapa lembaga, terutama yang secara publik mengindentifikasi diri mereka sebagai yang bekerja pada penelitian terkait COVID," ujar Ugoretz, seperti yang dilansir dari laman Reuters.

Penelitian tentang virus corona dijadikan target para hacker (Foto: pixabay/mohamed_Hassan)

Ugoretz menambahkan, sangat masuk akal bagi lembaga perawatan yang menjanjikan atau vaksin potensial menggembar-gemborkan pekerjaan mereka di depan umum. Namun, Ugoretz menekankan di hal tersebut bisa juga berbahaya.

Dalam hal ini, sisi buruknya adalah hal tersebut membuat mereka menjadi ditandai oleh negara-negara lain yang tertarik mengumpulkan detail, tentang apa sebenarnya yang mereka lakukan, bahkan mungkin mencuri informasi penting yang dimiliki lembaga-lembaga tersebut.

Baca Juga:

Perusahaan Ini Siapkan Solusi Liburan di Pantai saat Pandemi COVID-19

Para hacker kabarnya dibekingi oleh pemerintahan sebuah negara (Foto: pixabay/geralt)

Selain itu Ugoretz juga mengungkapkan kejadian peretas yang dibekingi pemerintahan sebuah negara bukanlah hal baru. Aksi peretasan tersebut memang meningkat selama pandemi. Ugoretz menolak menyebutkan nama negara tertentu atau mengidentifikasi organisasi yang ditargetkan.

"Organisasi penelitian medis dan mereka yang bekerja harus waspada terhadap pelaku ancaman yang berusaha mencuri kekayaan intelektual atau data sensitif yang terkait dengan respons Amerika terhadap pandemi COVID. Sekarang waktunya untuk melindungi penelitian kritis yang tengah dilakukan," tambah Bill Evanina, Director of the National Counterintelligence and Security Center. (ryn)

Baca Juga:

Mendadak Viral, Bangunan Dipenuhi Ratusan Boneka Seram

#Virus Corona #COVID-19 #Hacker
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Modus Hacker 'Bjorka' Indonesia 5 Tahun Lolos dari Kejaran Polisi
WFT diduga menggunakan dark web untuk beraksi meretas 4,9 juta data nasabah bank selama lima tahun terakhir.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Modus Hacker 'Bjorka' Indonesia 5 Tahun Lolos dari Kejaran Polisi
Indonesia
Hacker ‘Bjorka’ Indonesia Ditangkap, Akui Pegang Data Jutaan Perusahaan Swasta & Perbankan
WFT ditangkap di Desa Totolan, Kakas Barat, Minahasa. Tersangka melakukan aksinya sebagai @bjorkanesiaa sejak 2020
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
Hacker ‘Bjorka’ Indonesia Ditangkap, Akui Pegang Data Jutaan Perusahaan Swasta & Perbankan
Berita
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Era baru kejahatan digital kini sudah mulai terlihat. CrowdStrike menemukan adanya serangan siber melalui AI generatif.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Belajar dari Pengalaman, Pengamat Ingatkan Payment ID Rentan Dibobol Hacker
Banyak perangkat keuangan di Indonesia yang rentan dibobol hacker.
Wisnu Cipto - Selasa, 12 Agustus 2025
Belajar dari Pengalaman, Pengamat Ingatkan Payment ID Rentan Dibobol Hacker
Indonesia
Akun X @H4ckmanac Klaim Bobol 700.000 Data Penerimaan CPNS, Begini Penjelasan Kemenhan
Situs yang sebelumnya diserang peretas atau hacker merupakan situs internal Biro Humas Kemhan. Situs tersebut sudah tidak terpakai karena aplikasinya sudah tidak beroperasi lagi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Akun X @H4ckmanac Klaim Bobol 700.000 Data Penerimaan CPNS, Begini Penjelasan Kemenhan
Dunia
16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password
Sebanyak 16 miliar data bocor. Pengguna Apple, Facebook, dan Google diminta untuk mengganti kata sandinya.
Soffi Amira - Kamis, 26 Juni 2025
16 Miliar Data Bocor, Pengguna Apple hingga Google Diminta Ganti Password
Lifestyle
Terungkap! Kebocoran Data Login Terbesar dalam Sejarah: 16 Miliar Kredensial Bobol Akibat Malware Infostealer
16 Miliar Akun Bocor dari berbagai sumber media sosial, layanan email, VPN, hingga portal pengembang. Menurut para peneliti, data ini sebagian besar berasal dari malware infostealer
ImanK - Sabtu, 21 Juni 2025
Terungkap! Kebocoran Data Login Terbesar dalam Sejarah: 16 Miliar Kredensial Bobol Akibat Malware Infostealer
Bagikan