Harga Beras Terus Melonjak, DPR: Program Swasembada Telah Gagal
Anggota Komisi XI DPR RI Hidayatullah. (Foto: Dok. Media DPR)
MerahPutih.com - Kenaikan harga beras menuai kritikan tajam dari anggota DPR. Apalagi kenaikan terjadi menjelang bulan Ramadan.
Anggota Komisi XI DPR RI Hidayatullah menilai, hal ini merupakan bukti kegagalan Pemerintah dalam menghadirkan swasembada beras.
“Karena gagal (swasembada beras lalu), bergantung kepada impor. Bergantung kepada impor ini menyangkut masalah harga, masalah ketersediaan berasnya dari negara-negara itu. Di situ yang akhirnya bisa menyebabkan tidak seimbangnya antara permintaan dan penawaran,"kata dia kepada awak media di Jakarta, Senin (4/3).
Baca juga:
Harga Beras Februari Paling Tertinggi dalam 3 Tahun Terakhir
Oleh karena itu, pada akhirnya, ketersediaan beras dalam negeri bergantung pada impor dan memengaruhi permintaan dan penawarannya.
"Memang persoalannya itu kan dari sisi produksi, barangnya, dan ini kan dimulai dari kegagalan Pemerintah melakukan swasembada beras,” jelas Hidayatullah.
Di sisi lain, selain gagal menghadirkan swasembada beras, Pemerintah juga telah salah langkah melakukan penyaluran bansos besar-besaran.
Sebab, menurutnya, bansos yang jor-joran ini juga menjadi penyebab stok beras semakin sedikit.
"Karena stoknya enggak ada, saya yakin spekulan juga pasti bermain cari untung di sini," tuturnya.
Menurutnya, kenaikan harga beras merupakan persoalan stok: ada ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran.
"Kalau stok ada, enggak mungkin harga naik. Hukum alam tidak bisa diakalin. Artinya, kalau memang barang enggak ada, pasti otomatis harganya akan naik, kecuali spekulan-spekulan bermain,” jelas dia.
Politisi PKS ini meminta Pemerintah serius menyiapkan persediaan pangan. Jangan hanya untuk empat sampai lima bulan saja, melainkan untuk setahun sehingga persoalan kenaikan harga pangan jelang hari-hari besar tidak berulang tiap tahun.
"Asal ada hari besar, otomatis harga naik. Jadi, saya kira ini masalah mudah, uang ada, tingkatkan produksi kekurangannya, baru dari impor,” pesan dia.
Mayoritas harga pangan seperti beras mengalami kenaikan menjelang Ramadan.
Dari data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (4/3) pagi, harga beras premium di tingkat pedagang terus bergerak menjauhi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 13.900-Rp 14.800 per kilogram untuk beras premium.
Lalu, harga beras premium naik 2,67 persen menjadi Rp16.900 per kilogram. (knu)
Baca juga:
Harga Beras Naik, DPR Minta Selidiki Dugaan Keterlibatan Kartel dan Mafia
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Bapanas Jamin Kualitas Beras, Perputaran di Stok Per 6 Bulan
Satu Juta Ton Usia Simpanan Beras Pemerintah Hampir 12 Bulan, DPR Minta Kurangi
Pemprov DKI Beri Surat Teguran Pedagang yang Jual Beras di Atas HET, Pelanggaran Berulang Berujung Izin Usaha Dicabut
Pedagang Beras yang Jual di Atas HET Diberi 'Kartu Kuning' dan Waktu Seminggu untuk Tobat, Kalau Masih Bandel Sanksi Menanti
Badan Pangan Nasional Temukan Beras Premium Sudah Dijual di Bawah HET
Harga Beras di Penggilingan Jawa Barat Merangkak Naik, Nilai Tukar Petani Juga Meningkat
Bapanas Jamin Bantuan Beras yang Didistribusikan Oktober Hingga November Aman untuk Dikonsumsi
Kabar Gembira di Akhir Pekan! Harga Beras Medium dan Cabai Rawit Merah Kompak Anjlok Signifikan
Bulog Gunakan Kemasan Seragam pada Beras SPHP Sebagai Kunci Utama Memastikan Pasokan Merata dan Terjangkau
DPR Desak Food Station dan Satgas Pangan Perketat Pengawasan Mutu Usai Pemerinteh Menaikan HET Beras