Gunung Semeru Erupsi, Ketinggian Letusan 1,3 Km


Gunung Semeru erupsi yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jumat (2/2). Foto: PVMBG
MerahPutih.com - Gunung Semeru kembali mengalami erupsi dengan ketinggian letusan mencapai 1,3 km di atas puncak, pada Jumat (2/2) pukul 15.21 WIB.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 2 Februari 2024, pukul 15.21 WIB, dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.300 meter di atas puncak atau 4.976 meter di atas permukaan laut," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Sigit Rian Alfian.
Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan 4 Kali Guguran Lava Sejauh 1,2 Km
Sigit mengatakan, kolom abu vulkanik gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) terpantau berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 124 detik. Abu vulkanik bergerak ke arah timur laut berwarna kelabu. Intensitas abu vulkanik teramati tebal," jelasnya.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), juga memberikan notifikasi untuk keamanan penerbangan (VONA/Volcano Observatory Notice for Aviation) dalam status oranye.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Mengintai hingga Februari, Berpotensi Terjadi Bencana Hidrometeorologi

Jadi, status tersebut mengindikasikan adanya potensi erupsi dan meminta maskapai penerbangan untuk semakin waspada. Kemudian, warna oranye juga diartikan sebagai letusan dengan kode yang berpotensi membahayakan penerbangan, sehingga setiap pesawat harus menghindari kawasan di sekitar gunung tersebut.
Melalui laporan tertulisnya, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur Lumajang itu, mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Sedangkan di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Sebab, berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Lalu, mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (*)
Baca juga: Status Gunung Lewotobi Laki-laki Turun ke Level Siaga
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak

Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami

Kubah Masjid Agung Sukoharjo Patah Diterjang Angin Ribut

166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik

Gempa Magnitude 6,9 Guncang Filipina, 20 Orang Dilaporkan Tewas

Bandara Larantuka Terpaksa Ditutup Imbas Erupsi Gunung Ili Lewotolok

BMKG Catat Ada 24 Gempa Susulan usai Guncangan Magnitudo 5,7 di Banyuwangi

BNPB Langsung Kirim Tim ke Banyuwangi dan Situbondo Usai Gempa Magnitudo 5,7

Gempa Bumi Dengan Magnitudo 5,7 Landa Pulau Bali

Warga Lanjut Usia Ditemukan Tak Bernyawa di Lantai Dasar Akibat Topan Ragasa
