THRIFTING atau berburu pakaian bekas kini sedang digandrungi anak muda. Di Bandung, Pasar Induk Gedebage sudah lama menjadi pusat nge-thrift. Sebab di pasar ini terdapat ribuan atau bahkan jutaan baju PL alias preloved, bahasa lain dari baju bekas.
Baju-baju tersebut menyandang predikat PL karena kondisinya masih layak pakai. Meski bekas, pakaian tersebut masih diburu karena menyandang brand mencorong dan didatangkan secara impor.
Baca Juga:
Ramah Lingkungan, 3 Brand Ini Mengusung Konsep Sustainable Fashion
Para pedagang baju PL di Pasar Induk Gedebage menempati tempat disebut juga Pasar Cimol Gedebage. Disebut Cimol karena para pedagang awalnya pindahan para PKL di Cibadak, Kota Bandung, atau Cibadak Mall disingkat Cimol, pada pertengahan tahun 2000-an.
Lokasi Pasar Cimol Gedebage terletak di belakang terminal Gedebage dan berdekatan dengan pasar induk. Namun, ada juga para pedagang meluber di sepanjang jalan pasar induk tersebut.
Sistem pasar Cimol Gedebage sudah cukup tertib. Ada lahan parkir teratur, juga penempatan blok. Para pedagang pun tertata rapi. Sehingga tidak ada kesan kotor, becek, dan sebagainya.

Hal ini diakui salah seorang pembeli dari kalangan mahasiswa, Wina (21). “Dulu sih iya bayangan saya kalau Cimol itu kotor tempatnya, tapi ternyata enggak. Saya juga sering ke pasar Cimol, terhitung sebulan dua kali ada,” katanya kepada Merahputih.com.
Dalam perkembangan berikutnya, pedagang Cimol di Gedebage terus bertambah. Masyarakat setempat juga turut membuka lapak di pasar ini. Brand cimol Gedebage terus tumbuh hingga melahirkan julukan surganya pakaian bekas dengan berbagai merek terkenal.
Biasanya, penthrift akan datang ke Cimol supaya mendapat pakaian bermerek dengan harga lebih murah. Bagaimana tidak? Banyak baju layak pakai dengan beragam merek dibanderol hanya Rp5.000 – Rp35.000 saja.
Ada juga baju atau celana dijual per paket, semisal Rp100.000 per tiga potong. Sedangkan jaket atau sweater dengan merek tertentu dibanderol antara Rp50.000 hingga Rp200.000. Biasanya makin terkenal dan makin mulus barang, harganya makin tinggi.

Tentunya tidak semua barang di Pasar Cimol Gedebage lolos dalam kualitas 'mulus'. Maka dari itu perlu tips khusus ketika ingin membeli barang bekas bermerek supaya mendapatkan tetap beroleh barang berkualitas.
Pertama, sebelum memilah pakaian bekas masih layak pakai dengan kualitas barang prima, ada baiknya datang ke Cimol mengenakan pakaian nyaman.
Tumpukan barang-barang terletak di dalam pasar tentunya akan membuat udara menjadi pengap, sehingga alangkah baiknya apabila nge-thrift menggunakan pakaian nyaman dan tidak terlalu tebal supaya kegiatan belanja tidak terganggu.
Baca Juga:
Sebelum membeli, sebaiknya periksa keadaan barang. Terkadang ada kerusakan kecil pada barang-barang bekas, sepeti robek, bolong terkena api, atau jahitan tidak rapi. Ingat, teliti sebelum membeli.
Sebagian besar barang di pasar Cimol memang masih bisa ditawar harganya. Bila ingin mendapatkan barang disuka dengan murah maka jangan ragu untuk menawar.

Biasanya, pedagang akan memberikan harga di atas standar apabila bila melihat pembeli cukup antusias. Jangan ragu untuk tawar hingga separuh harga, bahkan jika beruntung bisa mendapatkan potongan hingga 60% - 70% dari harga ditawarkan mulanya.
Ketika sore hari, para penjual biasanya mengobral barang dagangannya sebelum tutup lapak. Jadi, kemungkkinan beroleh harga lebih miring bisa didapat saat belanja di sore hari.
Di Pasar Cimol Gedebage ini ada namanya buka bal atau karung. Biasanya jadwal buka karung di setiap hari Kamis. Di saat itum, mendapatkan barang–barang masih bagus tentu terbuka lebar.
Ingat, sesudah beroleh barang jangan langsung dipakai karena meski kualitas mumpuni tetap saja pakaian tersebut merupakan pakaian bekas. Cuci sampai bersih baru gunakan. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Calvin Klein Mengedepankan Keberlanjutan dengan Memakai Serat Ramah Lingkungan