Gara-Gara Orgasme Kamu Bisa Nangis?

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 25 Januari 2019
Gara-Gara Orgasme Kamu Bisa Nangis?

Orgasme enggak selalu memberikan kenikmatan (Foto: Pexels/Pixabay)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MENCAPAI orgasme seperti sebuah pencapaian yang sangat fantastis. Karena harus memiliki 'strategi' yang tepat untuk dapat mencapai orgasme. Apalagi bagi perempuan. Orgasme sangat susah diraih. Sang pria harus hebat banget dalam mengeksekusi jika ingin membuat perempuan orgasme.

Ketika mencapai orgasme tubuh kamu akan rileks dan membangkitkan mood. Karena saat orgasme tubuh akan melepaskan hormon anti-stres yang disebut oksitosin dan endorfin. Intinya selain nikmat banget, orgasme memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa.

Namun, di satu sisi beberapa hal mengejutkan bisa terjadi saat orgasme. Beberapa pasangan yang mencapai orgasme kerap merasakan hal yang mengejutkan. Salah satunya sakit kepala. Demikian seperti yang dilansir dari Huffington Post.

1. Sakit kepala

Sering terjadi terhadap pria yang menderita migrain (Foto: Pixabay/geralt)

Menurut Mayo Clinic, sakit kepala pascaorgasme lebih sering terjadi pada pria yang menderita migrain. Rasa sakit kepala ini hanya berlangsung beberapa menit. Tapi paling parahnya, sakit kepala ini bisa bertahan selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari.

"Kebanyakan orang (yang mengalami hal ini) melaporkan sakit kepala hebat dan tiba-tiba tepat sebelum atau selama orgasme," kata Laurie Mintz, penulis buku Becoming Cliterate: Why Orgasm Equality Matters.

2. Menangis

Perubahan psikologis dan fisiologis dapat terjadi selama seks (Foto:Pixabay/Pexels)

Para ahli enggak yakin mengapa hal ini terjadi. Tetapi mereka mengatakan hal itu enggak mengejutkan. Sebab semua perubahan psikologis dan fisiologis dapat terjadi selama seks. Hal ini memang umum terjadi.

"Ini dikenal sebagai disforia postcoital," kata terapis seks Vanessa Marin kepada HuffPost. Marin melanjutkan sejumlah orang pernah merasa sedih, kewalahan, menangis atau emosional setelah mengalami orgasme.

Namun, menurut Mintz hal ini bisa terjadi karena ikatan yang begitu erat antarpasangan. Mereka merasa terharu karena bisa mencapai orgasme. Tapi bisa juga hal ini terjadi karena hubungan pasangan tersebut enggak bahagia. Orgasme malah menjadi hal yang enggak nikmat bagi pasangan seperti ini.

3. Kaki gemetar-gemetar

Selama klimaks ketegangan terbentuk di sekitar otot (Foto: Pixabay/Pexels)

Beberapa perempuan melaporkan kaki mereka gemetar setelah mereka mengalami orgasme. Selama klimaks, ketegangan terbentuk di sekitar otot dan bukan hanya otot-otot di daerah genital. Ketika seks selesai dan ketegangan dilepaskan, beberapa kemungkinan dapat terjadi seperti kram, gemetar atau kontraksi. Jika ini terjadi pada kamu, cobalah minum air putih dan makan sesuatu yang mengandung kalium semisal pisang, alpukat, atau yogurt.

Sahabat Merah Putih, akibat dari orgasme tadi sebenarnya hanya diteliti oleh peneliti dengan sampel penelitian yang kecil. Yang pasti, hal-hal tadi bukan sering terjadi tapi pernah terjadi. Secara umum orgasme tetap menjadi suatu hal yang membuat kedua pasangan merasakan kenikmatan yang enggak bisa dibayangkan. (ikh)

Baca juga: Lupakan Mitos Ini Agar Kehidupan Percintaan Lebih Sehat

Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan