Gangguan Depersonalisasi, Hidup Seperti dalam Mimpi
 P Suryo R - Selasa, 19 Juli 2022
P Suryo R - Selasa, 19 Juli 2022 
                Depersonalisasi gangguan yang membuat seseorang berada di luar dirinya. (Pexels/Lukas Rychvalsky)
GANGGUAN depersonalisasi atau derealisasi (DPDR) adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan seseorang mengalami perasaan berada di luar tubuh (depersonalisasi) secara terus-menerus atau berulang.
Kondisi itu menyebabkan adanya perasaan seolah apa yang terjadi di sekitar orang tersebut tidak nyata (derealisasi) atau keduanya. Perasaan depersonalisasi dan derealisasi bisa sangat mengganggu dan hidup akan terasa seperti dalam mimpi.
Banyak yang menilai bahwa depersonalisasi merupakan gejala dari gangguan lain seperti kecemasan, gangguan stres pascatrauma, depresi, dan gangguan panik. Mungkin banyak yang tidak menyadari bahwa sebagian orang pasti mengalami gangguan depersonalisasi.
Bahkan bisa dipastikan ada orang yang mengalami gangguan depersonalisasi setiap hari dalam kurun waktu tertentu. Sekilas tentang gangguan depersonalisasi, hal ini berkaitan dengan seseorang yang mengalami mati rasa untuk merasakan sesuatu.
Di sisi lain, depersonalisasi bisa saja terjadi atau merupakan efek samping dari obat-obatan tertentu. Ada tanda-tanda yang perlu kamu ketahui seseorang menderita gangguan depersonalisasi, seperti dilansir dari Your Tango.
Baca Juga:
 
Terpisah dari tubuh
Tubuh terasa seperti sesuatu yang asing, kepala seperti terbungkus kapas, dan tubuh terasa hampa dan tak bernyawa. Beberapa orang bahkan kehilangan indra perasa, penciuman, peraba, dan mungkin perlu memukul diri agar normal kembali.
Bayangan
Biasanya orang dengan gangguan depersonalisasi akan berusaha menghindari pantulan dirinya sendiri, misalnya di cermin atau benda lainnya yang memberikan pantulan. Biasanya mereka mengatasinya dengan keluar rumah bersama orang.
Lingkungan
Depersonalisasi umumnya diikuti dengan derealisasi yang melibatkan distorsi visual subjektif. Hal ini membuat orang yang menderitanya merasa tidak jelas dan tidak terbiasa dengan lingkungan yang ada di sekitar dirinya.
Baca Juga:
Lebih dari Sekadar Konten, ASMR Bermanfaat untuk Mengatasi Kecemasan
 
Pihak ketiga
Gangguan depersonalisasi membuat orang penderitanya menjadi pengamat dari tubuh dan proses mentalnya sendiri. Suara mereka seperti terdengar asing saat mereka berbicara. Seolah-olah penderitanya hanya melakukan gerakan (tanpa suara).
Ingatan buruk
Bagi penderita gangguan depersonalisasi sangat sulit untuk mengingat apapun yang ada di sekitar dirinya. Bahkan mereka tidak mampu menerima informasi baru yang datang dari sekitarnya.
Ada yang salah
Orang yang mengalami gangguan kesehatan ini merasa ada sesuatu yang tidak beres dalam dirinya padahal tidak berdelusi. Perawatan terbaik untuk depersonalisasi adalah terapi bicara karena tidak ada obat yang dirancang khusus untuk gangguan ini. (Mrf)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
 
                      Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
 
                      Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
 
                      Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
 
                      Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
 
                      Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
 
                      The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
 
                      DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
 
                      [HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png) 
                      Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
 
                      




