Formula 1 akan Andalkan AI untuk Deteksi Pelanggaran Batas Lintasan


Formula 1 akan gunakan bantuan teknologi AI. (Foto: Formula 1)
DALAM dunia Formula 1, keberhasilan sering kali tergantung pada detail kecil dalam pengukuran waktu dan jarak. Pembalap secara cermat mengikuti garis ideal di tikungan untuk mencapai waktu putaran yang optimal.
Namun, terkadang pembalap akan mencoba keluar batas untuk mendapatkan keuntungan. Untuk memfasilitasi petugas dalam memeriksa apakah seluruh roda mobil melewati garis batas putih, F1 akan melakukan uji coba sistem kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI).
Fédération Internationale de l'Automobile (FIA), organisasi pengelola olahraga otomotif, mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan teknologi Computer Vision pada akhir pekan ini saat penutupan musim Grand Prix Abu Dhabi.
Baca juga:
LEGO McLaren Formula 1 Bikin Koleksimu Makin Epik

Pendekatan ini menggunakan analisis bentuk untuk menghitung jumlah piksel yang melintasi garis di tepi lintasan. FIA tidak berencana untuk sepenuhnya mengotomatisasi peninjauan pelanggaran batas lintasan di tahap ini.
Mereka lebih ingin mengurangi jumlah pelanggaran potensial yang perlu ditinjau secara manual oleh pejabat. Sebagaimana dilaporkan oleh Reuters belum lama ini, pada Grand Prix Austria bulan Juli, empat orang harus meninjau sekitar 1.200 pelanggaran potensial.
Setelah beberapa pelanggaran tidak mendapat hukuman di Grand Prix AS bulan Oktober, para pejabat menyadari bahwa mereka perlu mencari pendekatan baru, hingga masuklah Computer Vision.
Teknologi ini telah lama digunakan dalam dunia medis, membantu dalam meninjau data pemeriksaan kanker. Tim Malyon, wakil direktur balapan FIA dan kepala operasi jarak jauh, menjelaskan bahwa mereka tidak bermaksud menggunakan Computer Vision untuk mendiagnosis kanker, melainkan untuk memfilter kasus yang jelas tidak relevan.
Baca juga:
Formula 1 Uji Coba Sprint Qualifying

FIA berharap dapat mengurangi jumlah potensi pelanggaran yang harus ditinjau secara manual oleh petugas menjadi sekitar 50 per balapan. Mereka bertujuan "menghilangkan kasus yang jelas tidak memerlukan tinjauan manusia," kata Malyon.
Meskipun FIA tidak bermaksud sepenuhnya bergantung pada kecerdasan buatan untuk mengambil keputusan balapan saat ini, Malyon meramalkan bahwa pada akhirnya hal tersebut dapat terjadi.
"Saat ini manusia mungkin unggul dalam beberapa aspek, tetapi pada akhirnya, kami merasa bahwa solusi dalam bentuk sistem kepolisian otomatis real-time akan menjadi pilihan," ujarnya. (waf)
Baca juga:
Dokumenter Formula 1 'Drive to Survive' Season 4 Telah Rilis di Netflix
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Ciptakan Momen Jadi Lebih Berkesan, Coba 3 Prompt AI Bahasa Indonesia untuk Foto Romantis bersama Pasangan

Serasa di Paris atau Prague, Berikut Contoh 5 Prompt AI untuk Gaya Foto Kota Tua Eropa

Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

6 Inspirasi Prompt AI untuk Ubah Foto Jadi Gaya Kerajaan Korea Selatan

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series

Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari

Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?

Render Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap, Desain S Pen Alami Perubahan

5 Prompt AI Foto Adat Jawa: Cara, Inspirasi Pose, dan Tips Agar Hasil Realistis
