Wisata
Festival Java Coffee Culture, Nostalgia Sembari Minum Kopi di Kota Tua Surabaya Di kawasan ini pula kontak budaya, sosial, dan ekonomi berjalan kala itu. (Foto: Unsplash/Anggit Rizkianto)

BERSANTAI di tengah bangunan peninggalan kolonial sembari menikmati seteguk kopi di senja hari. Ditambah lagi bisa berbelanja murah dan mempelajari sejarah sekitarnya. Ah, rasanya pasti nikmat. Maka siapkan waktu dan sedikit kocekmu.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan Bank Indonesia akan menggelar Java Coffee Culture (JCC) 2023 dan Festival Peneleh pada 7-9 Juli 2023 mendatang di kawasan bersejarah Jalan Tunjungan dan Peneleh Surabaya.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, gelaran tersebut akan bernuansa wisata sejarah.

Acara tiga hari ini terdiri dari Educoffe, Showcasing, Business Matching, JCC Competition, Teatrikal Soerabaja Tempoe Doeloe, Pasar Rakjat dan Layar Tantjap, Peneleh Heritage Track, dan lainnya.

"Dalam acara bertajuk 'Diplomasi Kopi Lintas Generasi' ini, ada juga kompetisi foto, parade mural, hingga ada juga latte art competition, tak lupa ada UMKM Kopi se-Indonesia," ujarnya kepada awak media, Kamis (29/06).

Baca juga:

Rumah Lahir Bung Karno Resmi Jadi Destinasi Wisata Heritage Baru di Surabaya

diplomasi kopi
Diplomasi Kopi Lintas Generasi. (Foto: Dok. Pemkot Surabaya)

Ia menambahkan, acara ini juga akan dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Gubernur Provinsi Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dan Kepala Perwakilan BI Provinsi Jatim Doddy Zulverdi.

Ia memaparkan, dalam acara ini pemkot dan BI turut melibatkan pegiat dan komunitas sejarah Kota Surabaya, Begandring Soerabaia.

Festival Peneleh merupakan bagian dari upaya Pemkot menggali potensi sejarah, budaya, dan ekonomi dalam mengembangkan kawasan wisata. Sebab, kawasan Peneleh salah satu peradaban tua di Surabaya ini.

Festival berskala nasional ini diharapkan menjadi bagian dari pembangunan kota yang berkarakter dan beridentitas.

Menurut Wiwiek, Festival Peneleh juga membawa tradisi lama yang pernah ada sebelumnya, yakni Pasar Rakyat yang digelar secara tradisional saat musim Muludan (Maulid Nabi).

Baca juga:

Orlando Ice Cream, Es Krim Tertua di Surabaya yang Bertahan dengan Gerobak Sepeda

surabaya
Diharapkan menjadi bagian dari pembangunan kota yang berkarakter dan beridentitas. (Foto: Pixabay/Agus Santoso)

"Pasar Rakyat kala itu digelar mulai era tahun 1960 hingga 1990-an. Pasar Rakyat terkenal tak pernah sepi, orang-orang berdatangan memadati pasar tradisional ini kala itu. Pasar yang digelar di sepanjang Jalan Peneleh itu juga tampak berjajar pedagang kaki lima, mulai dari penjual topeng-topengan, mainan, jajanan, pakaian dan masih banyak lainnya," tutur Wiwiek.

Di kawasan ini pula kontak budaya, sosial, dan ekonomi berjalan kala itu. Namun, sejak 1990-an tradisi Muludan di Peneleh mati. Tidak ada lagi orang berjualan topeng-topengan dan mainan di Jalan Peneleh. Tidak ada lagi tontonan budaya lokal di tepian sungai Kalima.

Kehadiran konsep Pasar Rakyat baru bisa membuka peluang dan merekonstruksi ulang sejarah Peneleh sebagai upaya pengembangan wisata yang berbasis sejarah, budaya, dan ekonomi.

Pemkot Surabaya bersama Bank Indonesia dan Komunitas Begandring Soerabaia bukan hanya ingin menggali potensi wisata sejarah dan budaya, tetapi juga ingin mendongkrak perekonomian serta UMKM Kota Pahlawan, terutama di kawasan Peneleh melalui Festival Peneleh mendatang.

"Dalam festival ini pemkot turut melibatkan 16 RW di kawasan Peneleh. Nanti juga ada sajian kuliner, tampilan seni khas Peneleh dalam festival ini," terang Wiwiek. (Andika Eldon/Surabaya)

Baca juga:

Kampung Pandean Surabaya akan Dijadikan Destinasi Wisata Sejarah

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Chef Stefu Bagikan Tips Olah Daging Kurban
Kuliner
Chef Stefu Bagikan Tips Olah Daging Kurban

Daging kurban bisa diolah menjadi beragam menu makanan.

Ekspose Arsip Olahraga Arsip Nasional Buka Peluang Penelitian Sejarah Keolahragaan
Tradisi
Ekspose Arsip Olahraga Arsip Nasional Buka Peluang Penelitian Sejarah Keolahragaan

Arsip merupakan dokumen sumber perbandingan yang sangat bermanfaat.

Vila Adamare, Hidden Gem Baru untuk Sempurnakan Healing di Bali
Travel
Vila Adamare, Hidden Gem Baru untuk Sempurnakan Healing di Bali

Vila Adamare hadir dengan konsep minimalis yang siap menyempurnakan pengalaman healing.

Jaringan Jurnalis Musik Siap Gelar Kaset Awards 2023 Edisi Perdana
Indonesiaku
Jaringan Jurnalis Musik Siap Gelar Kaset Awards 2023 Edisi Perdana

Kaset Awards akan digelar 18 Oktober 2023.

Kalahkan Inggris, Petugas Damkar Indonesia Juara Satu Kompetisi Dunia
Indonesiaku
Kalahkan Inggris, Petugas Damkar Indonesia Juara Satu Kompetisi Dunia

Perwakilan Indonesia Fadila Bunyamin berhasil meraih juara satu pada kategori "Breaveheart Team Challenge".

Sambut HUT RI, Babah Ramu Hadirkan Menu ‘Sate Nusa Soto Bangsa’
Kuliner
Sambut HUT RI, Babah Ramu Hadirkan Menu ‘Sate Nusa Soto Bangsa’

Soto dan sate yang dipilih pun dari daerah yang punya banyak variasi soto dan satenya.

Lombok Masuk 5 Besar Destinasi Alam Terbaik di Dunia
Travel
Lombok Masuk 5 Besar Destinasi Alam Terbaik di Dunia

Wisatawan dunia memberikan ulasan baik tentang Lombok.

Intip Wisata di Sekitar F1 Powerboat Danau Toba
Travel
Intip Wisata di Sekitar F1 Powerboat Danau Toba

Danau Toba menyimpan banyak destinasi wisata menarik.

Pengmas UI: Permainan Tradisional Tingkatkan Kecerdasan Emosional
Tradisi
Pengmas UI: Permainan Tradisional Tingkatkan Kecerdasan Emosional

Permainan tradisional mengajarkan bagaimana bekerja sama, menyusun strategi untuk meraih kemenangan, sekaligus menerima kekalahan.

Upacara Kematian Pangulu Suku di Nagari Taluk
Tradisi
Upacara Kematian Pangulu Suku di Nagari Taluk

Nagari Taluk yang berada di Provinsi Sumatera Barat masih menjaga tradisinya.