Orlando Ice Cream, Es Krim Tertua di Surabaya yang Bertahan dengan Gerobak Sepeda Es krim Orlando yang sudah berkiprah selama tiga generasi. (MP/Budi Lentera)

NAMA Orlando Ice Cream sudah tak asing lagi bagi orang dewasa di Kota Surabaya. Selain rasanya yang nikmat di jamannya, Es Krim Orlando terkenal dengan sistem penjualannya yang masuk ke kampung-kampung menggunakan gerobak sepeda.

Es krim yang muncul di tahun 1970 itu, pernah mengalami era kejayaan di tahun 1990-an.

Baca Juga:

Belum ke Medan Kalau Tidak Santap Kuliner ini

es krim
Bertahan di tengah gempuran raksasa. (MP/Budi Lentera)

Detik berganti menit, bulan berganti tahun. Berbagai merk es krim bermuculan, baik dari produk Indoensia, ataupun merk asing. Mereka hadir dengan kemasan modern, bahkan hadir aplikasi food.

Es Krim Orlando kini mulai redup. Namun, ia tetap bertahan dengan ciri khasnya, menjual berkeliling kampung, dengan gerobak sepeda.

"Es Krim ini sudah berjalan tiga generasi. Dulu nenek saya, terus ayah dan ibu saya, baru turun ke saya," kata Rudi Jowono.

Ya, Rudi Juwono merupakan pemilik es krim Orlando saat ini, yang berupaya meneruskan keberadaan Es Krim Orlando, agar tetap bertahan di era modern. Es Krim legendaris di Kota Surabaya ini, mengawali pabriknya di Jalan Kalisosok Lor Surabaya pada tahun 1970.

Saat itu, Orlando belum memproduksi es krim. Hanya sebatas es lilin dan sejenisnya. Baru menjelang awal 1980, generasi kedua mulai berinovasi.

"Jadi waktu itu ada sales mesin es krim yang menawarkan mesin ke ibu saya. Awalnya, ibu saya menolak. Maklum, waktu itu memang es krim belum populer, jadi takut enggak laku," kata Rudi.

Namun, rasa takut yang berkepanjangan itu berubah menjadi rasa penasaran. Hal itu terjadi setelah sales mesin es krim kembali datang, dan memberi tawaran yang menggiurkan. Setiap pembelian mesin, akan dikirim ke Italia untuk belajar memproduksi es krim dengan biaya sendiri.

Baca Juga:

Seribu Nama Odading

es krim
Inovasi yang membuat es krim Orlando tetap bertahan. (MP/Budi Lentera)

Hanya empat orang dari Indonesia yang terbang ke sana. Mereka belajar selama satu minggu. Kemudian pulang ke Indonesia dan memproduksi es krim sendiri. Begitu percobaan pertama, lanjut Rudi, es krim berhasil dibuat. Sayangnya, tidak ada pembeli. Orang-orang sekitar merasa aneh dengan barang baru itu.

"Katanya terlalu kental dan pekat. Ya sudah, sama ibu dicampur dengan santan biar cocok dengan lidah orang sini," kata Rudi.

Alhasil, penjualannya justru meningkat dalam waktu singkat. Hanya dalam dua tahun, es krim Orlando bisa memiliki 100 gerobak keliling. Namun, sekarang hanya tinggal sekitar 20 gerobak saja. Meski demikian, Rudi tetap bersyukur. Sebab, produk es krimnya bertahan hingga sekarang.

Rudi kemudian menunjukkan mesin bersejarah bagi perusahaannya itu. Letaknya di ruang produksi. Berjajar dengan mesin pengaduk adonan dan mesin pendingin adonan. Tentu ada resep khusus yang diterapkan, sehingga Es Krim Orlando bisa punya pangsa pasar sendiri. Salah satunya, dengan mempertahankan kualitas bahan-bahan dasar.

"Kalau sekarang ya sudah ndak ada santannya. Murni susu semua. Plus perasa," sambung Rudi.

Rudi mulai menjadi kepala perusahaan es krim keluarga itu pada awal 1990. Yakni setelah pulang dari Negeri Paman Sam. Ia optimistis Orlando Ice Cream bakal terus bertahan. Inovasi yang dilakukan juga tiada henti. Seperti misalnya melayani pesanan khusus kue tart dari es krim. Atau melayani pesanan es krim untuk segala jenis pesta.

"Kami ada di kelasnya sendiri. Enggak ganggu siapa pun. Jadi yakin saja," tutupnya. (Budi Lentera/ Surabaya)

Baca Juga:

Tips Memasak Menggunakan Bahan Madu Kayan

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Kota Bandung Alami Dingin Ekstrem?
Travel
Kota Bandung Alami Dingin Ekstrem?

Sempat turun ke 17 derajat celsius.

Karya Maestro Jeihan Dipamerkan di Grey Art Gallery Braga
Travel
Karya Maestro Jeihan Dipamerkan di Grey Art Gallery Braga

menghidupkan kembali keberagaman pandangan dan interpretasi atas karya seninya.

Peringati Bandung Lautan Api, Pemuda Bandung Diajak Lebih Peka dengan Isu Sosial
Travel
Peringati Bandung Lautan Api, Pemuda Bandung Diajak Lebih Peka dengan Isu Sosial

masyarakat Kota Bandung perlu meneladani semangat para pejuang di peristiwa BLA pada tahun 1946.

Kebaya 'Dark Romance' ala Lenny Agustin Penuh Insecure nan Misterius
Indonesiaku
Kebaya 'Dark Romance' ala Lenny Agustin Penuh Insecure nan Misterius

koleksi padu padan kebaya, kemben, rok, dan celana panjang.

Seru-seruan Liburan di Museum Geologi
Travel
Seru-seruan Liburan di Museum Geologi

Merdeka Belajar Museum Geologi ini merupakan kegiatan rutin.

Aduh! 27 Lampu di Teras Cihampelas Dicuri
Travel
Aduh! 27 Lampu di Teras Cihampelas Dicuri

penjagaan ketat pada Teras Cihampelas.

Toko Roti Sidodadi hingga Sam Bimbo Raih Anugerah Budaya Kota Bandung 2023
Tradisi
Toko Roti Sidodadi hingga Sam Bimbo Raih Anugerah Budaya Kota Bandung 2023

Sepuluh insan budaya Kota Bandung meraih penghargaan pada Anugerah Budaya Kota Bandung 2023.

Kartu Kuning UNESCO untuk Danau Toba
Travel
Kartu Kuning UNESCO untuk Danau Toba

Alarm untuk pariwisata Indonesia.

Kemenparekraf Gandeng Pihak Swasta untuk Kembangkan 14 Desa Wisata
Travel
Kemenparekraf Gandeng Pihak Swasta untuk Kembangkan 14 Desa Wisata

Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong geliat sektor desa wisata.

'Kartini Berkebaya' untuk Mengingat Warisan Budaya Indonesia
Indonesiaku
'Kartini Berkebaya' untuk Mengingat Warisan Budaya Indonesia

Kebaya merupakan Warisan Budaya Indonesia yang harus selalu dakui oleh tiap masyarakat.