LALU lintas yang padat menjadi pemandangan biasa untuk warga Jakarta dan sekitarnya. Padatnya penduduk di Jabodetabek membuat mobilitas tersendat.
Jarak, waktu tempuh dan kepadatan jalanan membuat lelah pengendara kendaraan. Ingin menggunakan kendaraan umum, tetapi masih beberapa daerah yang sulit untuk menjangkau moda transportasi ini. Ini yang kemudian membuat masyrakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Baca Juga:
Menilik Pameran 'Jejak Memori Moda Transportasi Jakarta: MRT Jakarta'

Commuter Line (KRL), Transjakarta, dan MRT terasa sangat pada saat pagi dan sore. Para pekerja kantor berbondong-bondong memenuhi kendaraan umum membuat pengendara kendaraan makin bertambah banyak. Dari beberapa faktor itu kemudian membuat pemerintah memikirkan transportasi umum yang lebih banyak dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
“Fase 3 koridor East—West MRT Jakarta direncanakan akan membentang sepanjang sekitar 84,1 kilometer dari Cikarang, Jawa Barat hingga Balaraja, Banten, melewati wilayah DKI Jakarta sepanjang sekitar 33,7 kilometer,” tulis akun media sosial @mrtjkt di caption salah satu posting-annya tentang pembangunan fase 3 MRT Jakarta.
Berdasarkan informasi dari akun sosial media @mrtjkt, MRT Jakarta akan mulai dibangun pada 2024. Pembangunan jalur MRT East - West akan dibagi menjadi 2 fase, yakni Fase 1 (Kembangan - Medan Satria) dan fase 2 (Kambangan - Balaraja dan medan Satria - Cikarang. Saat ini, pembangunan akan dimulai dari Fase 1 Tahap 1 (Tomang - Medan Satria).
Dikutip dari Antara, Fase 1 MRT diharapkan dapat beroperasi pada 2031 dengan target konstruksi paling lambat di tahun 2024 dan terbagi lagi menjadi dua stage. Stage 1 sepanjang 24,52 kilometer yang melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis, hingga Medan Satria. Stage 2 sepanjang 9,23 kilometer yang melalui Tomang dan Kembangan.
Baca Juga:

“Fase 2 sendiri diharapkan akan beroperasi di tahun 2033,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang dikutip dari Antara.
Pembangunan MRT East - West Banten sepanjang 29,99 kilometer yang melalui Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja, dan East - West Java sepanjang 20,43 kilometer dengan 8 stasiun yang melalui Medan Satria dan Cikarang.
Pembangunan MRT ini semaksud dengan langkah pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan sekaligus mengurangi kemacetan yang selalu menjadi masalah di Jabodetabek. (vca)
Baca Juga:
Jalan Panjang Transportasi Massal Ubah Paradigma dan Kultur Bermobilitas