Espresso Martini, Mengenal Pengaruh Campuran Kafein dan Alkohol

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 27 Januari 2022
Espresso Martini, Mengenal Pengaruh Campuran Kafein dan Alkohol
Apa yang terjadi dalam tubuh ketika minum kafein dan alkohol bersama-sama? (Foto: Unsplash/Kike Salazar N)

KOKTAIL yang menggabungkan alkohol dan kafein bukanlah ide baru sama sekali. Rum dan Coke, Red Bull dan vodka, kopi Irlandia, dan banyak kombinasi minuman campuran lainnya telah menjadi hidangan utama di bar-bar selama bertahun-tahun.

Berbeda dengan campuran lain, ada sesuatu yang istimewa dari espresso martini yang rasanya seperti suguhan istimewa. Karena biasanya dibuat dengan espresso, cairan kopi, vodka, dan sering kali sedikit sirup perasa, minuman ini memiliki semua kualitas hidangan penutup yang lezat. Hidangan penyegar setelah makan, dan pada saat bersamaan koktail elegan yang menggoda.

Pertama kali dibuat oleh bartender London Dick Bradsell di tahun 80-an, espresso martini kembali populer baru-baru ini. Minuman yang hampir ada di setiap menu ini sangat enak dan halus sehingga bisa membuatmu merasa seperti tidak minum alkohol sama sekali.

Baca juga:

Kopi Alkohol Pahit dan Manis, Seperti Kisah Cinta

Espresso Martini, Mengenal Pengaruh Campuran Kafein dan Alkohol
Espresso martini pertama kali dibuat oleh bartender London Dick Bradsell di tahun 80-an. (Foto: 123RF/goami)

Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya apa yang terjadi dalam tubuh ketika minum kafein dan alkohol bersama-sama? Apakah minuman ini, atau kombinasi minuman keras-kafein lain, aman untuk dinikmati? Atau, haruskah kita menghindari mencampurnya sama sekali?

Untuk mengetahui dengan tepat bagaimana jenis koktail ini memengaruhi kesehatanmu, Seema Bonney, MD, dokter kedokteran fungsional dan pendiri Anti-Aging and Longevity Center of Philadelphia, AS, menguraikan pendapatnya seperti dilansir laman Real Simple.

Kafein dapat membuatmu merasa kurang mabuk daripada yang sebenarnya. Menurut Bonney, konsumsi kafein mencegah kantuk dan menekan adenosin, bahan kimia alami dalam tubuh yang menimbulkan rasa kantuk. Alkohol, di sisi lain, menyebabkan adenosin menumpuk, membuatmu merasa mengantuk.

Ketika keduanya dicampur dan dicerna, kafein dapat menutupi efek depresi alkohol. "Ini membuat peminum merasa lebih waspada dan memberi perasaan bahwa mereka dapat menangani lebih banyak alkohol, menciptakan peningkatan gangguan dan lebih banyak risiko bahaya," jelasnya.

Ini tidak berarti bahwa kafein membuat kamu sadar. "Kafein tidak berpengaruh pada metabolisme alkohol oleh hati, dan dengan demikian tidak mengurangi konsentrasi alkohol dalam darah atau mengurangi gangguan," katanya. Satu-satunya cara untuk kembali sadar setelah konsumsi alkohol adalah waktu.

Selain itu, alkohol bersifat diuretik, artinya mengonsumsinya secara aktif menghilangkan air dari tubuh. Itulah salah satu alasan besar mengapa kamu bangun dengan perasaan tidak enak setelah semalaman minum. Tubuh mengalami dehidrasi.

"Karena kafein adalah diuretik ringan, kombinasinya mungkin lebih membuat dehidrasi," kata Bonney. Untuk mencegah dehidrasi, air putih adalah teman terbaik. Jika kamu berencana untuk menikmati beberapa koktail, yang terbaik dilakukan setelahnya adalah terhidrasi dengan baik sepanjang hari. Minumlah setengah dari berat badanmu setiap hari, konsumsi segelas air di antara setiap koktail, dan minum sekali lagi sebelum tidur serta segera minum setelah bangun.

Baca juga:

Resep Mojito Bebas Alkohol, Minuman Terbaik untuk Kumpul Keluarga

Bahaya pada jantung

Espresso Martini, Mengenal Pengaruh Campuran Kafein dan Alkohol
Ketika keduanya dicampur dan dicerna, kafein dapat menutupi efek depresi alkohol. (Foto: 123RF/belchonock)

Selain mengirimkan peringatan ke tubuh bahwa kamu dapat menangani lebih banyak alkohol daripada biasanya, campuran kafein dan alkohol dapat berpotensi berbahaya bagi jantung.

"Telah ditetapkan bahwa jumlah alkohol yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan jantung, menggabungkan alkohol dengan kafein dapat membuatmu lebih berisiko, terutama jika dikonsumsi secara teratur bersama-sama," jelas Bonney.

"Kafein dan alkohol merangsang fibrilasi atrium, alias detak jantung tidak teratur. Keduanya dapat memiliki efek buruk pada kualitas dan kuantitas tidur, yang dapat menyebabkan lebih banyak masalah kesehatan," ujarnya.

Nikmati espresso martini, tetapi selalu latih moderasi. "Terkadang memanjakan diri dengan espresso martini [atau koktail kombo lainnya] tidak akan menyebabkan bahaya, kamu hanya perlu menghindari kebiasaan selalu mencampur alkohol dan kafein," kata Bonney.

Jika kamu mengalami kesulitan untuk tetap terjaga di malam hari dan ingin mencoba minuman beralkohol dan kafein, Bonney mengatakan untuk mempertimbangkan jumlah kafein dalam minuman tersebut. "Semakin tinggi kandungan kafein, semakin besar efek stimulan dan kemampuan menutupi pengaruh alkohol," katanya.

Bonney menunjukkan bahwa secangkir kopi standar memiliki sekitar 95 hingga 165 miligram kafein di setiap cangkir, sedangkan minuman energi biasanya mengandung 40 hingga 350 miligram kafein dan biasanya mengandung gula tambahan, yang merupakan stimulan tambahan.

Tentu saja, bagaimana tubuh menangani campuran kafein dan alkohol tergantung pada berbagai faktor, termasuk riwayat kesehatan pribadi, seberapa sering kamu meminumnya, dan banyak lagi. Jadi, tidak ada indikasi dan aturan yang kaku untuk semua orang. (aru)

Baca juga:

Unik, Robot Mini ini Membutuhkan Alkohol untuk Bisa Bekerja

#Minuman Beralkohol #Koktil #Kesehatan #Kafein #Minum Alkohol
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.
Bagikan