Merawat Ingat

Tanjakan Maut itu Bernama Tanjakan Emen

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 10 Februari 2022
Tanjakan Maut itu Bernama Tanjakan Emen
Sering terjadi kecelakaan di Tanjakan Emen. (Foto: MP/Yugie Prasetyo)

BUS pariwisata yang mengangkut rombongan ibu-ibu dari Koperasi Simpan Pinjam Permata Ciputat terguling di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat pada 10 Februari 2018. Bus bernomor polisi F 7959 AA itu mengalami kecelakaan saat melintasi tanjakan sepanjang tiga kilometer. Akibatnya, 27 penumpang meninggal dunia dan 17 orang lainnya luka-luka. Mayoritas korban adalah perempuan. Bus itu juga menabrak kendaraan roda dua dengan nomor polisi T 4382.

Baca Juga:

Tanjakan Emen Subang Kerap Merenggut Nyawa

Tanjakan Emen memang dikenal 'angker' lantaran hampir tiap tahun selalu ada kecelakaan di lokasi tersebut. Dimulai dari 2004, bus dari Jakarta tergelincir dan membuat tiga orang penumpang meninggal dunia. Kemudian di 2009 rem blong bus pariwisata asal Serpong, membuatnya terguling, tujuh penumpang tewas dan belasan lainnya luka-luka.

Dinamakan Tanjakan Emen karena supir bernama Emen mengalami kecelakaan maut pada 1960. (Foto: MP/Bud Lentera)

Pada 2011 bus yang membawa wisatawan Belgia oleng hingga menabrak tebing, dan membuat tujuh penumpang kehilangan nyawa. Bus Dian Mitra yang membawa rombongan wisatawan Taiwan juga mengalami kecelakaan di Tanjakan Emen pada 2012 dan tiga penumpangnya meninggal dunia. Terakhir, di 2014 bus yang dinaiki pelajar SMA Al Huda Cengkareng, Jakarta Barat terguling, sembilan orang yang terdiri dari guru dan siswa meninggal.

Pada 1960, sopir bus bernama Emen mengalami kecelakaan di tanjakan tersebut. Oleh karena itu, Tanjakan ini diberi nama Emen. Supir bus antar kota boleh dibilang sudah paham betul keadaan medan di Tanjakan Emen yang amat curam. Kemiringan Tanjakan Emen 45-50 derajat. Alhasil, pengemudi yang melintasi jalan ini dari arah Tangkuban perahu akan sangat leluasa memegang kendali karena turunan. Sementara pengemudi yang datang dari arah Ciater harus berusaha ekstra memegang kemudi karena jalannya menanjak. (ikh)

Baca Juga:

18 Tahun Lalu Pertama Kalinya TransJakarta Mengaspal

#Merawat Ingat
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan