DPR Kritik Langkah KPU Larang Caleg Sosialisasi KPU. (Foto: MP/Dicke Prasetia)

MerahPutih.com - DPR mempertanyakan kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal larangan sosialisasi caleg (calon legislasi) dan capres (calon presiden) sebelum penetapan dan masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.

Padahal sebelumnya, KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sepakat membolehkan partai politik melakukan sosialisasi terbatas sebelum masa kampanye Pemilu 2024 yang dimulai pada November 2023.

Saat itu KPU menegaskan, sosialisasi itu boleh dilakukan secara terbatas dengan menampilkan nama, logo, nomor urut, serta visi dan misi partai.

Baca Juga:

Sejumlah Parpol Kritisi Pernyataan KPU Soal Peluang Pemilu 2024 Coblos Partai Bukan Caleg

Namun, belakangan KPU malah melarang seseorang atau figur parpol menyosialisasikan diri sebagai calon peserta pemilu baik legislatif ataupun eksekutif, seperti capres dan cawapres.

Pembatasan itu karena saat ini belum ada penetapan resmi terkait calon atau peserta pemilu legislatif maupun eksekutif.

"Pernyataan KPU tersebut sangat berlebihan dan dikhawatirkan kontraproduktif dengan semangat kebebasan berekspresi yang dijamin undang-undang," kata anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus kepada wartawan yang dikutip di Jakarta, Rabu (4/1).

Politisi Fraksi PAN ini menilai, tidak ada peraturan maupun perundang-undangan yang dilanggar oleh pihak-pihak apabila mengaku sebagai caleg maupun mendeklarasikan diri sebagai capres.

Menurutnya dia, untuk bisa menjadi caleg maupun capres, seseorang harus mengikuti sejumlah mekanisme dan persyaratan tertentu.

"Masa melarang orang berekspresi dalam menyemarakkan dinamika demokrasi Indonesia?" katanya.

Baca Juga:

Komisi II DPR Kritik Ketua KPU soal Wacana Pemilu 2024 Hanya Coblos Partai

Guspardi juga meminta KPU tidak sembarangan menetapkan aturan tanpa terlebih dahulu konsultasi dengan DPR dan pemerintah.

Sebaliknya, KPU harus tetap fokus mempersiapkan tahapan Pemilu 2024 agar berjalan sesuai jadwal dan memastikan sesuai aturan yang telah ditetapkan.

"Jangan membuat pernyataan yang akan membuat kepercayaan publik kepada KPU sebagai penyelenggara pemilu menjadi terdegradasi,” pungkasnya. (Knu)

Baca Juga:

KPU Sarankan Bakal Caleg Tahan Diri sebab Kemungkinan Pemilih Hanya Coblos Partai

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Persempit Perbedaan Politik
Indonesia
Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Persempit Perbedaan Politik

Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh melakukan pertemuan dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Minggu (5/3).

Demokrat Minta BPK-KPK Turun Tangan Terkait Investasi BUMN di Perusahaan Digital
Indonesia
Demokrat Minta BPK-KPK Turun Tangan Terkait Investasi BUMN di Perusahaan Digital

“BPK dalam kaitannya dengan audit terhadap dugaan terjadinya kerugian keuangan negara. KPK berkaitan dengan tugasnya untuk melakukan penindakan terhadap korupsi, kolusi, dan nepotisme,” kata Vera

Tim SAR Temukan Jenazah Anak Laki-laki di Pintu Air Manggarai
Indonesia
Tim SAR Temukan Jenazah Anak Laki-laki di Pintu Air Manggarai

Tim SAR gabungan menemukan jenazah bocah laki-laki bernama Muhammad Wirlangga atau akrab disapa Angga (13) di Pintu Air Manggarai, Selasa pukul 18.00 WIB.

32 Ruas Jalan Jakarta Bakal Bebas Kabel di Atas
Indonesia
32 Ruas Jalan Jakarta Bakal Bebas Kabel di Atas

Adapun titik SJUT yang telah terbangun dan selesai 100 persen, yaitu di 7 ruas jalan sepanjang 20 kilometer pada wilayah Jakarta Selatan.

Harga Beras di Jakarta Diklaim di Bawah HET
Indonesia
Harga Beras di Jakarta Diklaim di Bawah HET

Harga pangan komoditi beras di Jakarta saat ini diklaim mengalami penurunan, dibandingkan dengan bulan Februari 2023 lalu.

[HOAKS atau FAKTA]: Sumbat Hidung Pakai Bawang Putih Bisa Sembuhkan Sinusitis
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Sumbat Hidung Pakai Bawang Putih Bisa Sembuhkan Sinusitis

Informasi turut disertai cara-cara tertentu serta ajakan untuk mengabaikan berbagai obat medis dan beralih menggunakan cara mudah tersebut.

Kondisi Terkini Jokowi Usai Bertemu Pejabat Hong Kong Positif COVID-19
Indonesia
Kondisi Terkini Jokowi Usai Bertemu Pejabat Hong Kong Positif COVID-19

Presiden Joko Widodo sempat bertemu dengan Chief Executive Daerah Adminitrasi Khusus Hong Kong John Lee yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Fakta Baru Kasus Penganiayaan Mario Dandy terhadap David Ozora
Indonesia
Fakta Baru Kasus Penganiayaan Mario Dandy terhadap David Ozora

Polda Metro Jaya mengungkap ulah keji Mario Dandy dalam kasus penganiayaan brutal terhadap Cristalino David Ozora (17).

Gerindra-PKB Berkoalisi, Demokrat Pamer Kemesraan dengan NasDem-PKS
Indonesia
Gerindra-PKB Berkoalisi, Demokrat Pamer Kemesraan dengan NasDem-PKS

Demokrat lebih intens berkomunikasi dengan Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk koalisi Pilpres 2024.

Mahfud MD: Mafia Tanah Kerap Menangkan Perkara di Pengadilan
Indonesia
Mahfud MD: Mafia Tanah Kerap Menangkan Perkara di Pengadilan

Tercatat, pada 2021 terdapat 63 kasus kejahatan tanah atau mafia tanah yang telah diselesaikan.