Diet Defisit Kalori dapat Perlambat Penuaan pada Orang Dewasa Sehat?


Mengonsumsi kalori memperpanjang harapan hidup pada orang dewasa yang sehat. (Unsplash/Jannis Brandt)
MENGONSUMSI lebih sedikit kalori nampaknya bisa memperlambat laju penuaan dan memperpanjang harapan hidup pada orang dewasa yang sehat, demikian menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Aging.
Studi yang didanai oleh National Institute on Aging, bagian dari National Institutes of Health, melakukan serangkaian uji coba terkontrol acak pertama yang mengamati dampak jangka panjang dari pembatasan konsumsi kalori.
Baca Juga:

Studi ini menambah banyak bukti bahwa diet dengan membatasi asupan kalori dapat memberikan manfaat kesehatan yang substansial, termasuk menunda penuaan, ungkap ketua peneliti Dan Belsky.
“Hal utama yang dapat diambil dari penelitian kami adalah bahwa adalah mungkin untuk memperlambat laju penuaan biologis dan mungkin untuk mencapai pelambatan itu melalui modifikasi gaya hidup dan perilaku,” ungkap Belsky yang merupakan asisten profesor epidemiologi di Universitas Columbia New York.
Dalam uji klinis fase 2, yang berlangsung selama dua tahun lalu, ada 220 orang dewasa yang diacak untuk mengurangi asupan kalori sebanyak 25% atau sekitar 500 kalori berbanding dengan kebutuhan normal 2 ribu kalori sehari. Sementara itu kelompok lainnya diarahkan untuk tidak mengubah pola makannya sama sekali. Para peserta memiliki indeks massa tubuh atau BMI, mulai dari 22 hingga 27.
Orang-orang dalam kelompok yang dibatasi asupan kalorinya diberi tiga makanan siap saji setiap hari selama bulan pertama untuk membiasakan diri dengan ukuran porsi. Mereka juga diberikan konseling perilaku tentang diet selama 24 minggu pertama.
Di sisi lain peserta yang tidak termasuk dalam kelompok pembatasan kalori tidak diberi tahu berapa banyak yang harus mereka makan dan tidak mendapatkan konseling apapun.
Evan Hadley, direktur geriatri dan divisi gerontologi klinis di National Institute of Aging, mengatakan bahwa kebanyakan orang dalam kelompok pembatasan kalori hanya mengurangi asupan kalori harian mereka sekitar 12%.
“Tapi 12% itu sudah cukup untuk membuat perubahan yang signifikan,” ujarnya.
Baca Juga:

Untuk mengukur tingkat penuaan, para peneliti menggunakan algoritma untuk melihat bagaimana biomarker DNA tertentu dalam darah berubah seiring waktu.
"Algoritma ini didasarkan pada data yang diperoleh sebelumnya dari sekitar seribu orang yang diikuti selama 20 tahun untuk melihat seberapa cepat fungsi organ mereka, termasuk jantung, hati, ginjal dan paru-paru, yang menurun seiring bertambahnya usia," jelas Belsky.
Algoritme, tambahnya, bertindak sebagai semacam 'speedometer' yang membantu mengukur seberapa cepat peserta dalam penelitian ini menua.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengurangi kalori memperlambat laju penuaan mereka sebesar 2% hingga 3%, dibandingkan dengan orang yang melakukan diet normal.
"Kita semua memiliki kekuatan untuk mengubah lintasan penuaan," katanya.
hadley mengatakan, belum diketahui apakah perlambatan penuaan akan bertahan setelah dua tahun, kata Hadley. Peserta dalam penelitian ini tidak ditindaklanjuti setelah intervensi dua tahun. Kemudian studi terpisah juga melihat efek dari diet yang dibatasi kalori setelah 10 tahun.
Hadley menambahkan studi baru ini akan memperkuat temuan dari penelitian sebelumnya bahwa beberapa pembatasan kalori dapat meningkatkan manfaat kesehatan, termasuk hidup lebih lama dan hidup lebih sehat. (dsh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
