Diebedo Francis Kere, Arsitek Afrika Pertama Menangi Pritzker Prize

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 18 Maret 2022
Diebedo Francis Kere, Arsitek Afrika Pertama Menangi Pritzker Prize
Karya-karya Kéré sangat diakui bukan hanya di negara kelahirannya, tetapi juga di Eropa dan Amerika Serikat. (Foto: Archinect)

ARSITEK kelahiran Burkina Faso di Afrika Barat, Diebedo Francis Kere, telah menjadi orang Afrika pertama yang memenangkan penghargaan bergengsi Pritzker Prize. Penghargaan itu sering disebut sebagai Nobel Prize-nya arsitektur.

Karya-karyanya yang sangat diakui, termasuk bangunan permanen dan sementara, telah didirikan bukan hanya di negara kelahiran Kere, tetapi juga di seluruh Afrika, Eropa, dan Amerika Serikat. Kere sangat gembira menerima apa yang dianggap sebagai penghargaan arsitektur paling bergengsi itu. Dia menggambarkan dirinya sebagai manusia paling bahagia di planet ini.

Baca juga:

Situs Arsitektur Tiongkok Gelar Kompetisi Bangunan Terjelek

Diebedo Francis Kere, Arsitek Afrika Pertama Menangi Pritzker Prize
Kéré merancang sebuah sekolah dasar di desa asalnya, Gando sebagai bangunan pertamanya. (Foto: ArtReview)

Perjalanannya ke posisi puncak bidang yang digelutinya selama puluhan tahun itu jauh dari mudah, mengingat peluang terbatas di desanya. "Saya dibesarkan di sebuah komunitas di mana tidak ada taman kanak-kanak, tetapi di mana komunitas adalah keluargamu," katanya kepada pihak penyelenggara Pritzker Prize.

"Saya ingat ruangan di mana nenek saya akan duduk dan bercerita dengan sedikit cahaya, sementara kami akan meringkuk dekat satu sama lain dan suaranya di dalam ruangan melingkupi kami, memanggil kami untuk mendekat dan membentuk tempat yang aman. Ini adalah pertama saya merasakan arsitektur,” lanjutnya seperti diberitakan BBC.

Pada usia tujuh tahun, Kere menemukan dirinya dijejalkan ke dalam ruang kelas yang sangat panas bersama dengan lebih dari 100 siswa lainnya. Sebagai anak pertama di komunitasnya yang bersekolah, pengalaman fasilitas bangunan yang buruk ini adalah inspirasinya yang paling awal untuk meningkatkan kehidupan pendidikan anak-anak Burkina Faso melalui arsitektur.

Bertahun-tahun kemudian dan setelah belajar di Jerman, mimpi itu menjadi kenyataan. Kere merancang sebuah sekolah dasar di desa asalnya, Gando sebagai bangunan pertamanya pada tahun 2001. Sekolah itu dibangun dengan masukan yang signifikan dari masyarakat setempat, yang berkontribusi pada tenaga kerja dan sumber daya, menurut situs Pritzker Prize.

"Arsitektur adalah instrumen yang dapat kita gunakan untuk menciptakan kota yang lebih baik, untuk menciptakan ruang untuk menginspirasi orang, untuk menciptakan ruang kelas yang menginspirasi generasi terbaik," katanya kepada BBC Afrique.

Keberhasilan pembangunan sekolah dasar itu membuat Kere mendapatkan Aga Khan Award pada 2004, yang diberikan setiap tiga tahun untuk mengidentifikasi proyek-proyek pembangunan yang memenuhi kebutuhan masyarakat dengan populasi Muslim yang besar.

Kemasyhuran sekolah Gando kemudian membuka jalan baginya untuk merancang lebih banyak lembaga pendidikan, seperti Lycée Schorge, juga di Burkina Faso.

Baca juga:

Karya Arsitektur Paling Aestetik di Kota London

Diebedo Francis Kere, Arsitek Afrika Pertama Menangi Pritzker Prize
Kéré juga telah membuat desain untuk Festival Musik dan Seni Coachella Valley yang terkenal. (Foto: Luxe Digest)

Salah satu ciri khas karya Kere adalah penggunaan cahayanya, yang dicatat oleh fasilitator Pritzker Prize dalam pengumuman mereka, "Ekspresi puitis cahaya konsisten di seluruh karya Kéré. Sinar matahari tersaring ke dalam bangunan, halaman dan ruang perantara, mengatasi kerasnya kondisi tengah hari untuk menawarkan tempat ketenangan atau pertemuan."

Penggunaan cahaya khas Kere juga terlihat dalam desain fasilitas kesehatannya, seperti Pusat Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial di Desa Opera Burkina Faso, yang masih dalam pembangunan, menurut situs web arsitek itu sendiri.

Di luar desainnya di Burkina Faso, arsitek pemenang penghargaan ini juga merancang struktur permanen dan sementara di seluruh Eropa dan Amerika Serikat, seperti Paviliun Serpentine London 2017.

Setiap tahun, Galeri Serpentine mengundang seorang arsitek internasional untuk membangun gedung London pertama mereka di lahannya. Inspirasinya untuk desain adalah pohon-pohon di desa asalnya Gando, dengan struktur yang berusaha menghubungkan pengunjung dengan alam sekitarnya, menurut situs web Serpentine.

Kere juga telah membuat desain untuk Festival Musik dan Seni Coachella Valley yang terkenal, yang diadakan setiap tahun di California dan menarik selebriti dan nama besar di industri hiburan dengan Billie Eilish, Swedish House Mafia dan Kanye West di antara mereka yang akan tampil tahun ini.

Desain Kere untuk festival 2019 diberi nama Sarbalé Ke, yang berarti Rumah Perayaan. Inspirasinya untuk struktur tersebut adalah pohon Baobaob, yang memiliki kulit bagian dalam yang berlubang.

Karya arsitektur Kere yang sedang berlangsung termasuk gedung parlemen di Burkina Faso dan Benin. Meski belum selesai, desainnya sekali lagi menunjukkan penggunaan cahaya yang khas. (aru)

Baca juga:

Arsitektur Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Ini Jadi Sorotan di Dunia Maya

#Arsitektur #Tokoh Dunia
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.
Bagikan