Kesehatan

'Decision Fatigue', Lelah Mental Akibat Terlalu Banyak Mengambil Keputusan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Minggu, 23 Februari 2020
'Decision Fatigue', Lelah Mental Akibat Terlalu Banyak Mengambil Keputusan

Waspada Decision Fatigue (Foto: Pixabay/Geralt)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERNAHKAH kamu merasa lelah saat harus mengambil keputusan baik besar maupun kecil? Ya, tentu saja hal itu disebut dengan decision fatigue. Meledaknya suatu informasi juga menimbulkan pilihan. Di era sekarang, berbagai sumber informasi beredar dimana-mana, sehingga kamu dituntut untuk memilih dan lebih banyak memberikan keputusan. Hal yang jadi masalah, otak kita memiliki kuota energi mental yang terbatas.

Contoh yang paling sering dialami dalam kehidupan sehari-hari termasuk pertanyaan makan apa hari ini? Baju apa yang harus saya kenakan? Model apa? Warna apa? dan masih banyak lagi. Keputusan-keputusan trivial seperti itu, mengonsumsi kuota pengambilan keputusan kamu.

Baca juga:

Hanya Bikin Lelah, Jangan Sampai Emosi Mengendalikanmu!

Otak tidak membedakan apakah keputusan yang diambil adalah keputusan penting atau tidak. Setelah kamu mengambil banyak keputusan yang bersifat trivial, kamu akan memulai mengambil keputusan yang buruk. Hal itu terjadi karena energi mental mu sudah habis, sehingga kamu tidak bisa lagi memutuskan sesuatu dengan jernih. Kelelahan mental seperti itu disebut dengan decision fatigue.

'Decision Fatigue', Lelah Mental Akibat Terlalu Banyak Mengambil Keputusan
Bijak dalam Mengambil Keputusan (Foto: Pixabay/Sasint)

Berbicara soal energi, yang dimaksud di sini adalah glukosa, bahan bakar untuk setiap sel neuron di otak. Secara biologis, pengambilan keputusan dikerjakan oleh neuron di otak. Setiap kali kamu mengambil suatu keputusan, energi akan berkurang sehingga membuat otak lelah.

Melansir laman Forbes, mantan Presiden AS Barrack Obama dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg, pada dasarnya mengenakan pakaian yang sama setiap hari guna untuk mengurangi pengambilan keputusan. Obama biasanya mengenakan jas abu-abu atau biru. Lalu, milenial pendiri Facebook ini selalu menggunakan kaos polos dan celana jeans.

Baca juga:

Awas! Depresi Bisa Bikin Ukuran Otak Menyusut

Obama pernah berkata pada Vanity Fair di 2012, mengelola hidup sebagai Presiden mengharuskan kamu memutuskan hal-hal yang biasa dan bisa membuat frustasi. "Kamu akan hanya melihat aku memakai jas abu-abu atau biru," katanya. "Aku sedang mencoba untuk mengambil keputusan. Aku tidak ingin membuat keputusan tentang apa yang akan aku makan atau pakai, karena aku punya keputusan penting lainnya yang harus aku buat," ujar mantan Presiden AS tersebut.

'Decision Fatigue', Lelah Mental Akibat Terlalu Banyak Mengambil Keputusan
Obama dengan Jas dan Zuckerberg dengan Kausnya (Foto: NY Times)

Zuckerberg membaca satu halaman dari buku Steve Jobs setelah menyadari bahwa Jobs selalu menggunakan turtleneck hitam dan celana jeans. Dalam berbagai wawancara, dia menyebutkan bahwa dia lebih suka menggunakan kapasitas mentalnya untuk membuat keputusan tentang cara terbaik untuk melayani miliaran orang daripada berfokus pada hal-hal kecil dan duniawi. (Nic)

Baca juga:

Anggur Merah Ternyata Bisa Mengurangi Depresi dan Kecemasan

#Kesehatan Mental #Info Kesehatan #Kelelahan #Otak
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Bagikan