Cerita Hamy Pratama, Atlet Parkour Tanah Air dan 'Lompatannya'


Hamy Pratama turut hadir di Brick Parkour Asian Tour Indonesia 2023. (Foto: merahputih.com/Andreas Pranatalta)
"SALAH satu orang pertama kompetisi di luar negeri di parkour yang dapat podium, itu gue sih," kata Hamy Pratama, atlet parkour yang hadir di Brick Parkour Asian Tour Indonesia 2023, di AEON BSD City, Tangerang. Prestasi itu ia raih di Singapura dan Malaysia, delapan tahun lalu.
Brick Parkour Asian Tour Indonesia 2023 menjadi langkah yang bagus bagi Hamy dan para pencinta parkour di Indonesia. Sebelumnya, Hamy mengaku hanya membawa namanya sendiri dan komunitas.
Baca Juga:
Brick Parkour Asian Tour Indonesia 2023 Resmi Dibuka di AEON BSD City
"Gue sih berharap bisa maju sama nama Indonesianya itu sendiri. Kalau dulu kan personal banget," kata atlet asal Bekasi itu, kepada Merahputih.com, Sabtu (12/8).
Menurut Hamy, parkour di Indonesia sudah mulai terorganisasi sekitar tahun 2006 hingga 2007. Di 2010, sudah mulai terbentuk komunitas di setiap kota, bahkan di Bekasi ada tiga komunitas. Ia melihat bahwa olahraga parkour sudah berkembang pesat dari tahun ke tahun oleh para generasi muda.
"Bahkan di parkour Jakarta ada nenek-nenek, ibu-ibu, sekarang ada anak kecil. Jadi semua gender dan usia itu bisa," ujar Hamy yang mengenakan topi merah dan kacamata hitam.

Hamy sudah terjun ke dunia parkour sejak 2008, berawal dari menonton sebuah film. Begitu mendengar adanya kompetisi Brick Parkour Asian Tour Indonesia 2023 ini, Hamy sangat senang dan antusias karena akhirnya bisa mendapatkan wadah.
"Semoga akhirnya terbentuk tim-tim yang lebih solid lagi, enggak cuma di Jakarta. Sekarang sudah ada wadah untuk bisa mengayomi kita lah sebagai para atlet," kata Hamy.
Sebelum adanya Brick Parkour Asian Tour Indonesia 2023, Hamy dan kawan-kawan mengaku terbiasa membuat event berdasarkan inisiatif. Acaranya pun diikuti per individu, bukan atas nama komunitas.
"Dulu gue selalu nge-share di Facebook dan Youtube yang resolusinya paling tinggi masih 360p. Jadi nge-share aja dan akhirnya terkumpul orang-orangnya. Dulu mau cari parkour Jakarta misalnya, enggak ada di Instagram," kata atlet berusia 29 tahun ini.
Baca Juga:
Menpora Dito Ariotedjo Apresiasi Gelaran Brick Parkour Asian Tour Indonesia 2023
Hamy mengaku, untuk mengikuti acara ini persiapan yang dilakukan hanya satu minggu. Tujuan mengikuti acara ini, lanjutnya, hanya untuk sekadar have fun namun tetap berusaha untuk menjadi juara.
"Tujuannya sih membangun relasi aja biar lebih berkembang, lebih luas, enggak cuma muter-muter di lokal saja. Gue bikin komunitas di dua kota, di Sidoarjo dan Parepare, Sulawesi Selatan. Kebetulan mendekati 17 Agustus, jadi kayak, udahlah agak early sedikit merayakannya bersama kompetisi Brick ini," kata Hamy.
Hamy juga mengatakan parkour bukanlah olahraga yang menghilangkan rasa takut, melainkan berteman dengan rasa takut.
View this post on Instagram
"Berteman dengan rasa takut membuat kita tetap merasa safety. Kalau kita menghilangkan rasa takut, akhirnya nekat kan. Bisa sembarangan, enggak melihat trik, enggak melihat kapasitas diri karena parkour pun harus mengerti diri sendiri," ungkap Hamy secara filosofis.
Buat kamu yang ingin menggeluti parkour, Hamy mengatakan harus memperhatikan strength and condition terlebih dahulu. Fisik yang paling utama. Sembari berjalan, kamu bisa melakukan teknik-teknik dasar, seperti rolling, lompat, bahkan lari pun bisa termasuk parkour.
Hamy juga menceritakan bahwa dirinya pernah mengaplikasikan olahraga parkour ke aktivitas sehari-harinya.
"Gue sering main ke rumah temen gue, kebetulan rumahnya tingkat. Waktu itu, kunci rumahnya ketinggalan dan kebiasaan pintu di atas enggak pernah dikunci. Mau enggak mau, temen gue ini minta tolong ke gue buat buka kunci dari dalam. Dan itu sering. Semakin sering, semakin dia gampangin. Jadi gue manjat ke pilarnya," kata Hamy sambil tertawa.
"Yang belum sih, gue pengen ngejar maling. Kalau itu kan benar-benar lari," tutup Hamy. (and)
Baca Juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Musik dan Hobi Menjadi Satu, Pop City 2025 Hidupkan Jantung Jakarta

Jadi Menpora, Erick Thohir Ingin Perkuat Kapabilitas Pemuda dan Jadikan Olahraga Alat Pemersatu dan Duta Bangsa

Tim Woodball Indonesia Makin Pede jadi Terbaik di SEA Games Thailand 2025, Catat Prestasi Gemilang di Kejuaraan Dunia

Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer

Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025

Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme

Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!

PSMS Punya Presiden Klub Baru, Fendi Jonathan Pimpin ‘Ayam Kinantan’ kembali ke Level Atas

Juara Umum Asian Cup Woodball Championship, Ketua NOC Indonesia Yakin Bisa Borong Medali Emas di SEA Games Thailand 2025

Badan Boleh Kecil, tetapi Tekad dan Semangat 2 ‘Bocah’ Woodball Indonesia Besar di Kejuaraan Asia
