BOOTH yang dipenuhi berbagai produk kesenian dari daur ulang kertas berhasil menarik perhatian pengunjung Inacraft 2023 di Jakarta Convention Center, Kamis (2/3). Produk-produk ramah lingkungan yang dinamakan Cemara Paper itu, adalah kreasi kelompok disabilitas binaan Biofarma yang berasal dari Bandung, Jawa Barat.
“Kami dibina BioFarma dari 2018. Biofarma yang peduli disabilitas dan produk ramah lingkungan mencari individu disabilitas untuk dibina untuk memulai bisnis jahit, daur ulang kertas dan waktu itu juga ada jumputan,” ungkap Asti Gustiasih, ketua dari Cemara Paper.
Pada awalnya, ada sebelas indidvidu disabilitas yang terlibat dalam produksi kertas daur ulang Cemara Paper. Namun seiring berjalannya waktu dan akibat pandemi yang melanda seluruh dunia, hanya binaan jahit dan daur ulang kertas yang tersisa. Satu persatu anggota di Cemara Paper juga mundur, tinggalah Asti Bersama dua rekannya.
Menyiasati hal itu, Cemara Paper yang awalnya berlokasi di Jl. Cemara, Bandung akhirnya pindah ke salah satu sekolah luar biasa (SLB) tertua se-Indonesia, yakni SLB Cicendo. Cemara Paper akhirnya juga mengajak dan mengajarkan siswa disabilitas SLB Cicendo untuk memproduksi kriya yang terbuat dari daur ulang limbah kertas.
“Iya, jadi ikut belajar lah gitu, kita mencoba untuk mengajarkan, bagaimana sih caranya mendaur ulang kertas. Siswa yang dilibatkan biasanya dari kelas 12,” jelas Asti.
Baca juga:

Tak sebatas mendaur ulang kertas, Asti Bersama rekan-rekannya di Cemara Paper juga berkreasi mengubah limbah kertas menjadi beragam produk yang menarik. Mulai dari buku catatan, tempat tisu, figura, hingga kap lampu.
Material yang digunakan sepenuhnya ramah lingkungan dan karena hasil daur ulang juga karya Cemara Paper membantu mengurangi limbah.
Selain kertas bekas, Asti juga mengkombinasikan material lain seperti pelepah pisang untuk dijadikan bahan campuran dalam pembuatan suatu produk seperti cover buku. Campuran pelepah pisang dapat membuat material lebih keras dan kuat.
“Kita pakai pelepah pisang, kita cacah, kemudian direbus sampai lembek. Setelah itu, kami giling dan campurkan ke bahan daur ulang kertas,” ungkap Asti.
Baca juga:

Produk yang tersedia di booth Cemara Paper meliputi buku catatan, payung, figura, kotak tisu, hingga kap lampu. Kisaran harga untuk produk dari Cemara Paper mulai dari Rp 35 ribu hingga Rp 450 ribu.
Ini adalah kali pertama Cemara Paper berpameran di Inacraft. Meskipun demikian, Cemara Paper sudah banyak berkeliling dari pameran ke pameran lainnya. Pameran-pameran lain yang telah diikuti antara lain adalah Pameran Kemensos, pameran di Purwakarta, dan Jambore Nasional 2022 yang juga dilaksanakan di Jakarta.
Di Jambore Nasional 2022, hasil karya Asti berhasil memenangkan penghargaan sebagai juara pertama. Cemara Paper bahkan mendapat perhatian dan dikunjungi oleh Menteri BUMN, Erick Thohir
Terus berkarya dengan moto “Kenali aku karena kemampuanku, bukan karena keterbatasanku”, Cemara Paper masih memiliki banyak harapan yang ingin diwujudkan di masa mendatang.
“Ya, ingin lebih maju lagi ya, ingin lebih berkembang supaya bisa lebih mendapatkan nilai ekonomi yang baik, juga untuk pendapatan keluarga juga. Kami khususnya disabilitas bisa mengangkat teman-teman disabilitas lainnya untuk ikut bergabung di dalam kraft terutama, karena untuk disabilitas sendiri kan untuk bekerja itu sulit, jadi mereka harus mandiri,” tutup Asti. (dsh)
Baca juga: