SEBUAH stan di ajang Inacraft 2023 di Main Lobby nomor 46, Jakarta Convention Center, terlihat berbeda. Alih-alih etalase kayu, stan ini menggunakan kardus cokelat sebagai ruang pajang. Konsep itu sungguh mengena dengan produk yang mereka tawarkan: sepatu. Kardus cokelat memang acap kita lihat sebagai kotak penyimpanan alas kaki.
Di etalase kardus itu, sepatu-sepatu kulit dengan tampilan nyeni juga fashionable dipajang rapi. Menarik. Tampilan sepatu kulit nan dipajang meruntuhkan anggapan bahwa sepatu jenis ini membosankan, terlalu formal, atau kuno. Dani Ika Suryandari ialah orang yang ada di balik keunikan sepatu dari Keewa Shoes. Poduk sepatu kulit lokal ini mengadirkan beragam variasi model nan unik dan kreatif.
BACA JUGA:
“Keewa awalnya hadir dari bisnis keluarga. Keluarga saya memiliki pengalaman di bidang produksi sepatu lebih dari 25 tahun. Jadi saya mau memanfaatkan ilmu yang ada untuk mengembangkan sepatu, mulai dari desain, uji coba, hingga distribusi,” ungkap Dani saat dijumpai di stan Keewa, Rabu (1/3).

Usaha sepatu yang berbasis di Sleman, Yogyakarta, ini menggunakan material full kulit untuk tiap produk mereka. Semuanya dibuat secara hand-made. Meskipun diproduksi secara hand-made, Keewa memiliki teknologi untuk membuat sepatu yang diproduksi antibau meskipun pemakainya berkeringat.
Selain itu, Keewa juga berfokus pada pembuatan produk yang jauh dari kata tidak nyaman dan membosankan. Produk-produk Keewa mengutamakan kenyamanan pemakai dan desain menarik pada setiap produknya. “Keewa mengusung warna-warna yang jauh dari kata membosankan dan mengikuti tren-tren terbaru di dunia fesyen,” jelas Dani.
Demi mewujudkan hal tersebut, Keewa kerap melakukan kolaborasi dengan seniman-seniman lokal dalam membuat produk baru yang terkesan kreatif. Ada sepatu kulit lukis, sepatu kulit ecoprint, dan sepatu kulit yang dilengkapi dengan hiasan kaki. “Produk sepatu lukis ini menjadi andalan Keewa saat ini. Kami berkolaborasi dengan salah seorang pelukis asal Yogyakarta. Luar biasa ini peminatnya banyak banget,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Pemilihan gambar yang digunakan pada sepatu lukis juga banyak terinspirasi dari budaya Indonesia. Lukisan lomba panjat pinang salah satunya. Ini menjadi cara Keewa untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah dunia lewat produk mereka ketika berpameran di luar negeri.
Kolaborasi terbaru Keewa ialah dengan seniman asal Sulawesi. Kerja sama itu akan menghadirkan sepatu kulit yang dikombinasikan dengan material rotan tua yang sifatnya tidak mudah patah dan berkualitas unggulan. Kolaborasi-kolaborasi itu diharapkan dapat memajukan banyak bisnis lokal dan menarik masyarakat Indonesia untuk bangga menggunakan produk dalam negeri.

Kamu bisa melihat produk Keewa di pameran kerajinan tangan terbesar dan terlengkap se-Asia Tenggara Inacraft 2023 yang dilaksanakan pada 1 hingga 5 Maret di Jakarta Convention Center. Produk Keewa dijual dengan kisaran harga Rp 700 ribu hingga Rp 2,7 juta.
“Harapannya, Keewa bisa diterima, diberi kesempatan sama masyarakat di Indonesia sih, supaya mereka punya alternatif untuk memakai sepatu yang mengikuti fesyen dan nyaman, tapi dibuat perajin lokal,” tutup Dani.(dsh)
BACA JUGA: