'Buya Hamka', Perjalanan Hidup Cendekiawan Muslim Indonesia


Karya Buya Hamka terukir dan mengalir dalam bahasa yang indah, memantik jiwa untuk mengenang dan memberikan kontribusi besar bagi Indonesia dan dunia Islam. (Falcon Pictures)
HAJI Abdul Malik Karim (HAMKA), lebih dikenal dengan nama Buya Hamka adalah seorang cendikiawan muslim asal Sumatera Barat. Karyanya menginspirasi dan memberikan cahaya dalam kegelapan. Itu menjadikannya sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah keagamaan dan sastra Indonesia.
Karya Buya Hamka terukir dan mengalir dalam bahasa yang indah, memantik jiwa untuk mengenang dan memberikan kontribusi besar bagi Indonesia dan dunia Islam.
Baca Juga:
Maka layak jika kisah perjalanan hidupnya diangkat ke layar sinema. Film Buya Hamka akan tayang pada 20 April 2023. Film ini produser Falcon Pictures Frederica, iharapkan menjadi karya yang bisa memberikan pesan positif kepada banyak generasi.
"Film ini bisa dinikmati oleh seluruh keluarga dari generasi Z hingga generasi orangtua. Perjuangan hidup Buya Hamka menginspirasi, dari semangat belajarnya yang otodidak dan perjalanan beliau di berbagai periode yang penuh romantika dan sangat menarik. Film yang sangat dibutuhkan sebagai pencerahan kehidupan yang amanah untuk semua orang," jelasnya Frederica.
Film ini dibintangi oleh artis papan atas tanah air seperti Vino G Bastian, Laudya Chintya Bella, dan Desy Ratnasari. Film biopik ini rupanya memiliki beberapa keunikan yang menjadi keunggulannya.
Film ini berdurasi hingga tujuh jam dan akan dibagi menjadi tiga bagian. Memproduksi film dengan durasi sepanjang itu tentu bukanlah pekerjaan yang mudah dan sebentar. Penulisan skrip untuk film ini membutuhkan waktu empat tahun dan proses produksinya memakan waktu sekitar enam bulan lamanya.
Baca Juga:

Trailer untuk film besutan Falcon Pictures ini sudah dapat disaksikan sejak 23 Maret lalu. Trailer berdurasi lima menit 43 detik itu memperlihatkan cuplikan dari tiap-tiap volume film ini. Trailer itu memperlihatkan masa kecil, kehidupan romansa hingga perjuangan dan pembuatan karya-karyanya.
Menariknya, kendati terpisah ke dalam beberapa bagian, para penonton tetap dapat menikmati film ini tanpa harus menonton secara berurutan atau menonton seluruhnya. Sebab, setiap volume dari film ini bisa dipahami sebagai satu kisah yang utuh dan tidak terputus.
Semasa hidupnya, Buya Hamka memiliki kontribusi yang begitu besar dalam syiar Islam di Indonesia. Ia adalah pendiri Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dalam berdakwah, Buya Hamka menuliskan buku antara lain Tafsir Al-Azhar, Tasawuf Modern, dan Falsafat Hidup.
Sebagai sastrawan, Buya Hamka juga memiliki banyak karya yang masih terkenal hingga hari ini, bahkan diangkat menjadi film. Di antaranya adalah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Merantau Ke Deli, dan Di Bawah Lindungan Ka'bah. (dsh)
Baca Juga:
Penulis 'Peaky Blinders' Ambil Alih Film 'Star Wars' Terbaru
Bagikan
Berita Terkait
'What’s Up with Secretary Kim' Diadaptasi Jadi Film Versi Indonesia, Intip Sinopisis hingga Deretan Pemainnya

Lagu 'Tentang Seseorang' Kembali Populer setelah Dinyanyikan El Putra Sarira untuk OST 'Rangga & Cinta', Simak Lirik Lengkapnya

'Predator: Badlands' Tayang November 2025, Ketika Pemburu Alien dan Android Bekerja Sama untuk Bertahan Hidup

Oktober 2025 Jadi Bulan Paling Horor, Intip 8 Film Indonesia yang Siap Bikin Merinding di Bioskop

'Tron: Ares' Tayang 8 Oktober 2025 di Indonesia, Hidupkan Kembali Dunia Fiksi Digital karya Steven Lisberger

Film 'Tumbal Darah' Siap Teror Layar Lebar 23 Oktober 2025, Angkat Tema Pesugihan dan Keluarga

Dwayne Johnson Tampil Total di 'The Smashing Machine', Kisah Pahit di Balik Ketenaran Petarung UFC

Final Destination: Bloodlines Raup Rp 5,2 Triliun, Michiel Blanchart Siap Hadirkan 'Teror Baru'

PFN Hadirkan Film Menuju Pelaminan Angkat Kisah Romansa Budaya Jawa dan Minang

Film 'Legenda Kelam Malin Kundang', Tafsir Horor Modern dari Folklore Ikonik Indonesia
