EVERYTHING happens for a reason. Semua yang terjadi dalam hidup pasti ada maksud atau hikmah yang bisa diambil. Sama halnya dalam percintaan, ketika putus dari seseorang, awalnya kamu akan merasakan patah hati. Tapi setelah melalui itu semua dalam jangka waktu tertentu, kamu sadar bahwa kamu berharga dan beruntung bisa putus dengan dia.
Setiap orang punya caranya masing-masing untuk bisa move on atau mencurahkan isi hati mereka biar lega. Salah satunya dengan curhat di TikTok lewat video atau kumpulan foto-foto kegiatan selama putus. Ada yang tidak semangat bekerja, ke mana-mana harus sendirian, tidak mau keluar kamar, tidak nafsu makan, mencoba kencan dengan orang baru, hingga konsultasi dengan psikolog karena kesehatan mental.
Putus cinta tidak selamanya memberikan efek negatif, loh. Pikiran-pikiran negatifmu biasanya muncul karena kamu sedang sedih, sedang tidak baik-baik saja. Bahkan kalau dipikir pakai logika, sebenarnya kamu sadar bahwa sedang berada di hubungan toksik. Kamu yang selalu dominan dalam hubungan, tidak berkembang, tidak menjadi diri sendiri, atau mungkin pasangan yang love language-nya physical attack, alias main fisik. Berikut lima alasan putus cinta justru jadi berkah buat hidupmu.
Baca Juga:

Jadi lebih mengenal diri sendiri
Saat kamu dengan si dia, kamu pura-pura menjadi yang terbaik agar hubungan bisa langgeng dan mendapat perhatian. Tanpa disadari, kamu sebenarnya sudah kehilangan dirimu yang sebenarnya. Nah saat putus, waktu luangmu pasti jadi semakin banyak. Daripada galau enggak jelas, lebih baik kamu merenung di tempat yang hening. Merefleksikan diri dapat membantumu untuk mengenali diri sendiri yang selama ini mungkin tidak pernah terpikirkan saat kamu masih berpacaran.
Kamu jadi tahu bahwa kamu itu berharga, kamu layak mendapatkan yang jauh lebih baik. Suatu saat nanti, kamu akan dipertemukan dengan orang yang setara denganmu dan menerimamu apa adanya.
Memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri
Selama pacaran, mungkin ada beberapa aktivitas yang tertunda karena lagi asyik-asyiknya nge-bucin. Misalnya, jadi tidak punya waktu untuk baca buku atau jarang berolahraga. Waktu putus, inilah momen yang tepat untuk mengembangkan diri dengan melakukan segala hal yang sempat tertunda. Investasikan dirimu dengan hal-hal positif lewat membaca buku self development, mendengar podcast, melihat video motivasi, hingga mencapai body goals.
Perlu dicatat, lakukan itu semua untuk dirimu sendiri, bukan buat mantan agar dia menyesal setelah melihatmu yang sekarang. Itu hanya bonus.
Punya lebih banyak waktu untuk teman dan keluarga
Tidak bisa dimungkiri, pacaran agaknya menjauhkan kita dari teman-teman atau keluarga kita sendiri. Karena waktu luang yang kita miliki biasnaya akan digunakan untuk berkencan dengan sang kekasih. Alhasil, kamu pun mendapat kritikan dari mereka karena sudah beda dari yang dulu. Tapi kalau sudah putus, tentu saja kamu bisa memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga. Kamu bisa nonton bareng, ke tempat ibadah, atau sekadar nongkrong di tempat biasanya.
Baca Juga:

Jadi semakin tahu sifat asli dia
Sebagian orang beranggapan bahwa momen PDKT adalah momen termanis dan kerap mereka rindukan ketika sudah berpacaran. Sebab, saat PDKT kamu akan menjadi orang yang baik, perhatian, manis, karena berupaya mendapatkan dia. Tapi setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun pacaran, sifat asli mereka akan muncul dengan sendirinya. Kamu pun kaget karena sifat ini tidak ditunjukkan saat PDKT. Move on dari jalur ilfeel adalah cara terbaik.
Ternyata tanpa dia, kamu tidak apa-apa
Setelah putus, kamu ternyata sadar bahwa tanpa dia pun kamu tidak apa-apa. Kamu bisa berdiri sendiri, mengatur semuanya sendiri, semua serba mandiri. Intinya, jangan pernah menggantungkan kebahagiaanmu terhadap orang lain. Selalu ingat, rainbow comes after rain. (and)
Baca Juga: