Kesehatan

Berani Jujur, Langkah Awal Cegah Kutil Kelamin

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 23 Mei 2023
Berani Jujur, Langkah Awal Cegah Kutil Kelamin

Penyakit kutil kelamin dapat dicegah dengan vaksin HPV. (Foto: Merahputih.com/Disya)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KUTIL kelamin bukan penyakit memalukan atau aib. Semakin malu mengungkap kutil kelamin, semakin besar risiko penderita kutil tersebut beroleh kanker serviks. Apalagi penyakit ini sering disebut 'penyakit diam'.

Genital warts atau yang dalam bahasa Indonesia kita sebut sebagai kutil kelamin adalah penyakit kelamin yang sangat menarik, karena penyakit ini silent, juga tidak bergejala, dan kadang-kadang dimiliki oleh si penderitanya tanpa ketahuan,” ujar dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, CEO Klinik Pramudia kala membuka kegiatan Media Briefing Life Before and After Genital Warts, Selasa 23 Mei 2023, di Akmani Hotel, Jakarta.

Kegiatan ini membahas lebih jauh pentingnya meningkatkan kesadaran terhadap penyakit kutil kelamin yang rentan menular. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat bertransformasi menjadi kanker serviks yang cukup fatal, khususnya untuk perempuan.

“Kutil kelamin disebabkan oleh sebuah virus yang spesifik, virus HPV (human papillomavirus). Nah, virus ini sebenarnya banyak jenisnya, ada 200 tipe lebih, tapi yang paling sering menyebabkan kutil kelamin adalah HPV yang tipe risiko rendah, yakni tipe 6 dan 11," kata Amelia Setiawati Soebyanto, dokter spesialis dermatologi venereologi.

Baca juga:

Risiko Kutil Kelamin pada Bayi

kutil kelamin
Kesadaran masyarakat terhadap penyakit kutil kelamin perlu ditingkatkan. (Foto: Merahputih.com/Disya)

Ada juga tipe HPV yang berisiko tinggi seperti tipe 16,18,31,33,45, 52 dan 58. "Ini yang terbukti paling sering menyebabkan keganasan,” papar Amelia.

Menurut Amelia, ada beragam faktor yang dapat meningkatkan risiko penularan penyakit yang diderita oleh 160-289 orang per 100.000 penduduk per tahun ini. Antara lain merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, sering berganti pasangan seksual, dan lemahnya imunitas tubuh.

Penyakit ini juga dikatakan sangat mudah menular, “Ketika seseorang melakukan hubungan seksual dan pasangannya itu terinfeksi HPV, maka 75% kemungkinan mereka akan tertular dan mengalami kutil kelamin sambung dr. Amelia.

Amelia menekankan pentingnya pemahaman terhadap penyakit ini. Ia juga mengajak masyarakat agar berani jujur, baik pada dirinya maupun pada pasangannya, bila mengalami kondisi ini agar bisa diobati dan menghentikan penyebarannya.

Baca juga:

Mengenal Sapioseksual, ketika Isi Kepala Lebih Menarik daripada Kelamin

kutil kelamin
dr. Amelia Soebyanto menekankan perlunya keberanian untuk jujur jika memiliki penyakit ini. (Foto: Merahputih.com/Disya)

“Kita harus lebih peduli dengan diri kita sendiri. Jadi, kalau misalnya bisa, beranilah untuk jujur, sebab jika kondisi kita semakin parah, misalnya berubah jadi kanker, diri kita sendiri yang sulit. Beranilah untuk fight demi keluarga dan diri sendiri,” urai Amelia.

Kutil kelamin tak punya gejala apa pun pada tubuh. Tanda paling mudah mengidentifikasi kutil kelamin adalah munculnya benjolan mikro atau sangat kecil mirip kembang kol pada sekitar daerah kelamin. Sering kali tidak disertai gatal.

Meski laju kekambuhan kutil kelamin masih di taraf yang cukup besar, yakni sekitar 42,67%, kutil kelamin dapat dicegah dan diobati, salah satu metode pencegahan yang paling dianjurkan adalah dengan melakukan vaksin HPV.

Metode pengobatan lesi dari kutil kelamin juga sudah beragam, dan memiliki harapan kesembuhan yang cukup menjanjikan.

“Angka kesembuhannya bervariasi, rata-rata antara 22-94%, ini bergantung dengan metode terapi yang digunakan,” ujar dr. Yustin Sumito, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin.

Jadi, lebih baik segera berobat sebelum semuanya terlambat. (dsh)

Baca juga:

Waspada, Kutil Kelamin Lebih Sering Menginfeksi Pria

#Kesehatan #Kesehatan Kelamin
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Bagikan