Berani Coba? Diet ala Zaman Prasejarah


Diet paleo menerapkan pola makan seperti zaman paleolitik. (foto: Unsplash/louis hansel)
TREN diet selalu berubah. Mulai dari south beach diet, OCD, ketogenik, hingga diet paleo. Apa sih diet paleo? Apakah aman dan sehat untuk tubuh?
Seperti dilansir Hellosehat, diet paleolitik, juga dikenal sebagai diet paleo, menggunakan gagasan bahwa pola makan seperti nenek moyang manusia di zaman prasejarah merupakan cara yang efektif dan baik untuk kesehatan tubuh. Pilihan makanan diet unik ini terbatas pada apa saja yang dapat diburu, dipancing, atau dikumpulkan pada zaman prasejarah. Contohnya, daging, ikan, dan sayuran.
BACA JUGA:
Teori dasar diet paleo ialah peningkatan angka kejadian penyakit pada masyarakat sekarang disebabkan revolusi pertanian yang menambahkan produk-produk olahan seperti mentega dan susu serta bahan-bahan kimia seperti pengawet dan pemanis buatan ke pola makan. Hal itu menyebabkan sejumlah penyakit dan kondisi kronis, mulai dari obesitas hingga alergi. Namun, apakah diet paleo aman untuk kesehatan manusia modern?
Faktanya, manfaat kesehatan diet paleo hingga saat ini belum terbukti.
"Memang benar leluhur kita makan dengan pola ini dan tidak mengalami penyakit kronis seperti masa kini. Namun, bukan berarti pola makan merupakan alasan dari keadaan itu," jelas Christopher Ochner, MD, peneliti di New York Obesity Nutrition Research Center di St Luke's and Roosevelt Hospitals, seperti dikutip Health.
Ochner juga menyebut bahwa penyimpulan bahwa pola makan ala manusia prasejarah tidak menyebabkan penyakit kronis sama kelirunya dengan menyebut bahwa manusia modern hidup tiga kali lebih lama ketimbang manusia purba karena makan makanan saji cepat.
Oleh karena itu, sejumlah studi telah mencoba mencari tahu apakah diet paleo ini merupakan pola makan yang lebih sehat buat manusia.
Sebuah studi kecil yang dimuat di jurnal Diabetologia menemukan bahwa diet paleo meningkatkan kadar gula darah dalam 12 minggu ketimbang diet ala Mediterania yang membolehkan pelaku diet memakan susu rendah lemak, minyak, dan serelia. Meskipun demikian, studi itu masih perlu dikembangkan.
Sisi baiknya, karena diet paleo memaksa kamu menghentikan makanan saji cepat, itu berarti kamu mengurangi jumlah garam (sodium) yang masuk ke tubuh. Selain itu, menghidari makan olahan juga berarti memasak sendiri makananmu. Studi oleh Public Health Nutrition menyebut mereka yang memasak sendiri makanan mereka setidaknya 5 kali seminggu punya peluang 47% masih hidup di 10 tahun mendatang.
Meskipun punya sisi baik, amat sulit untuk benar-benar meniru pola makan kaum prasejarah. Hal itu mengingat di zaman dulu tidak ada ternak sapi, susu, keju, dan serelia. Selain itu, sejumlah jenis tanaman juga sudah hilang atau punah.
Jadi diet paleo punya kelebihan dalam hal memutus konsumsi makanan saji cepat dan olahan yang notabene tidak sehat. Di lain hal, diet ini tidak mudah dijalani dan membutuhkan komitmen yang amat besar untuk menjadikannya gaya hidup.(dwi)
Bagikan
Berita Terkait
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
