Begini Cara Mengatasi Milia

P Suryo RP Suryo R - Kamis, 18 November 2021
Begini Cara Mengatasi Milia

Hati-hati milia dapat muncul kapan saja. (Foto: Unsplash/June O)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MILIA adalah benjolan putih kecil yang muncul di kulit. Milia biasanya berkelompok bersama di hidung, pipi, dan dagu, meskipun mereka mungkin muncul di tempat lain.

Milia berkembang ketika serpihan kulit terperangkap di bawah permukaan kulit, menurut Mayo Clinic, atau ketika keratin menumpuk dan terperangkap.

Baca Juga:

Kesalahan Perawatan Kulit Wajah yang Membuat Pori-pori Membesar


Melansir Healthline, milia paling sering terjadi pada bayi baru lahir. Faktanya, 40 hingga 50 persen bayi yang baru lahir memiliki milia di kulit mereka dalam waktu satu bulan setelah lahir. Namun milia juga bisa menyerang anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

Milia pada bayi baru lahir hampir selalu sembuh sendiri tanpa pengobatan. Pada orang dewasa ini jauh lebih jarang terjadi, dan mereka biasanya diekstraksi atau dihapus. Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk membantu mempercepat proses penyembuhan dan mencegah lebih banyak milia terbentuk sesuai yang dilansir Healthline.


Benjol dan berdarah

kulit
Jangan memencet milia. (Foto: Pexels/Polina Tankilevitch)


Walaupun membuat kamu kesal, jangan berusaha untuk memencetnya. Mencoba menghilangkan milia dapat menyebabkan benjolan berdarah, keropeng, dan bekas luka. Menggaruk kulit juga bisa membawa kuman ke area tersebut. Hal ini dapat menyebabkan infeksi.


Bersihkan area wajah

kulit
Selalu membersihkan wajah dengan sabun muka yang sesuai kulit. (Foto: Pexels/Ron Lach)


Pastikan kamu mencuci muka dengan sabun yang lembut dan bebas paraben setiap hari. Sabun apa pun yang tidak lembut akan menghilangkan minyak yang dibutuhkan wajah kamu agar tetap seimbang dan sehat. Setelah dicuci, tepuk-tepuk kulit hingga kering. Ini akan membantu mencegah kulitmu dari gesekan atau kekeringan.


Buka pori-pori kulit

kulit
Uap untuk menghilangkan iritasi. (Foto: Pexels/Artem Mizyuk)


Setelah wajah dibersihkan dengan sabun. Mungkin akan terasa bermanfaat untuk membuka pori-pori dengan uap selama 5 sampai 8 menit untuk menghilangkan iritasi yang mungkin terperangkap di bawahnya.

Baca Juga:

Perawatan Tepat Hilangkan Flek Hitam pada Wajah


Eksfoliasi area dengan lembut

kulit
Eksfoliasi area dengan lembut. (Foto: Pexels/Monstera)


Pengelupasan kulit yang lembut dapat membantu menjaga kulitmu dari iritasi yang menyebabkan milia. Beberapa agen pengelupasan kulit menjaga keratin di kulit dari produksi berlebih. Carilah pembersih pengelupasan yang mengandung asam salisilat, asam sitrat, atau asam glikolat.


5. Coba facial peels

kulit
Facial peels harus dilakukan dengan hati-hati. (Foto: Pexels/Anna Shvets)


Facial peels yang mengandung bahan pengelupasan juga dapat membantu. Tetapi gunakan dengan hati-hati. Menggunakan facial peels yang terlalu kuat untuk kulit dapat menyebabkan lebih banyak milia muncul. (mic)

Baca Juga:

Pria, Perhatikan Perawatan Wajah ini

#Kesehatan #Kulit Sehat
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan