MULUT merupakan barometer yang sangat baik untuk mengetahui apa yang terjadi di seluruh tubuhmu. Kesehatan mulut dapat berdampak pada aspek lain kesehatan, karena mulut mengarah ke saluran pencernaan dan saluran pernapasan, menjadikannya tempat utama masuknya kuman berbahaya.
Berikut adalah tiga area mulut yang perlu kamu perhatikan. Jika ada info yang menggambarkan sesuatu yang kamu alami, jadwalkan kunjungan dengan dokter atau dokter gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga:
Bau mulut

Napas tak sedap bukan hanya hasil dari makanan yang menggunakan bawang putih atau makanan beraroma lainnya. Secara teknis, bau mulut dikenal sebagai halitosis.
Bau mulut kronis sering kali merupakan tanda kebersihan mulut yang buruk atau konsumsi tembakau. Namun, kondisi ini juga bisa berasal dari masalah di luar mulut.
Masalah tersebut antara lain gangguan sinus, postnasal drip atau masalah aliran lendir dari hidung ke tenggorokan, asam lambung naik, mulut kering, dan infeksi mulut.
Warna gusi

Gusi harus berwarna merah muda dan kencang, tanpa tanda-tanda resesi atau pendarahan. Gusi yang berdarah atau merah atau bengkak bisa menandakan gingivitis (radang gusi) atau periodontitis (penyakit gusi).
Jika gigi kamu tampak semakin besar atau panjang, itu bisa menjadi tanda bahwa gusi sedang surut akibat penyakit gusi.
Semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa penyakit gusi dikaitkan dengan peningkatan risiko kondisi yang tampaknya tidak berhubungan, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes. Beberapa ilmuwan berpikir peradangan yang terkait dengan penyakit gusi dapat menyebabkan kondisi tersebut.
Selain itu, warna gusi yang pucat juga bisa menjadi masalah. Hal ini bisa menunjukkan anemia. Atau, jika berwarna putih dan menyakitkan, bisa jadi ada leukoplakia, kondisi yang berpotensi prakanker.
Baca juga:
Kondisi lidah

Lidah dianggap sebagai indikator kesehatan yang penting dalam pengobatan tradisional Tiongkok. Selain itu, pemeriksaan lidah hampir selalu merupakan bagian dari pemeriksaan fisik dalam pengobatan tradisional atau pun medis.
Praktisi pengobatan tradisional percaya bahwa bentuk, ukuran, warna, dan tekstur lidah berhubungan dengan berbagai sistem organ di seluruh tubuh.
Sementara, pengobatan medis juga memberi perhatian pada lidah. Misalnya, lidah dan mulut kering bisa lebih umum terjadi seiring bertambahnya usia, tetapi juga bisa menjadi gejala sindrom Sjögren, gangguan autoimun yang memengaruhi kelenjar ludah. Obat-obatan, termasuk beberapa antidepresan, obat alergi, dan pereda nyeri, juga dapat memicu mulut kering.
Sariawan di lidah atau di dalam mulut biasanya disebabkan oleh faktor-faktor seperti stres, kepekaan terhadap makanan asam seperti buah jeruk dan tomat, dan luka ringan. Namun, mereka terkadang bisa menjadi tanda peringatan dari kondisi tertentu, termasuk penyakit celiac, penyakit radang usus, kekebalan otomatis, dan bahkan HIV/AIDS.
Bicaralah dengan dokter, karena tes tambahan diperlukan untuk memastikan diagnosis. (aru)
Baca juga:
Jangan Menunda Perawatan Mulut dan Gigi Berkala ke Dokter Gigi