UDARA berperan vital bagi manusia, agar dapat bertahan hidup. Untuk itu diperlukan udara yang bersih agar organ tubuh khususnya paru-paru bisa melakukan tugasnya dengan maksimal. Namun polusi udara di Jakarta khususnya, membuat udara pada kota ini menjadi tidak terlalu layak untuk dihirup.
Berbicara mengenai polusi udara, polusi Jakarta menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. Bahkan kualitas udara kota Jakarta lima kali lipat lebih buruk dibandingkan standar kualitas udara bersih yang ditetapkan oleh WHO. Akibatnya terjadilah gangguan pernafasan. Melansir Siloam Hospital, gangguan pernapasan ringan akibat polusi udara dapat diatasi dengan beberapa cara.
Baca Juga:

Menggunakan nasal spray
Nasal spray merupakan cairan pembersih hidung yang dapat membantu melegakan pernapasan yang terganggu akibat polusi udara. Cara menggunakannya pun cukup mudah.
Kamu hanya perlu menyemprotkan nasal spray ke lubang hidung sebanyak 2–3 kali sehari. Cairan ini dapat digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak di atas usia enam tahun.
Asupan cairan
Sangat penting untuk memperbanyak asupan cairan, terutama air hangat. Ini dapat menjadi salah satu langkah yang tepat untuk membuat pernapasan menjadi lebih lancar.
Pasalnya, air dapat membantu mengencerkan lapisan lendir di tenggorokan. Selain itu, jika seseorang dalam kondisi dehidrasi, lendir pun dapat semakin menebal dan lengket sehingga menghambat pernapasan.
Baca Juga:

Masker
Saat sedang mengalami gangguan pernapasan, partikel-partikel di udara seperti debu dan kotoran dapat membuat kondisi tersebut semakin parah. Untuk menanggulangi perihal polusi udara bisa memanfaatkan masker.
Namun tidak sembarangan masker minimal masker yang harus dipakai merupakan standar N-95. Masker ini bahkan bisa menyaring partikel debu yang ada di udara yang bisa saja masuk ke sistem pernapasan. Maka, usahakan untuk memakai masker saat ke luar rumah untuk menghindari menghirup polusi udara.
Dokter
Apabila gejala gangguan pernapasan yang terjadi akibat polusi udara tidak kunjung membaik sampai berhari-hari, sebaiknya segera komunikasikan dan konsultasi kondisi kamu tersebut dengan dokter agar bisa mendapatkan perawatan yang paling tepat. (dgs)
Baca Juga: