PARA arkeolog telah menemukan lima makam kuno yang dihiasi dengan lukisan-lukisan yang terpelihara dengan baik di sebuah pemakaman di Saqqara, tepat di luar Ibu Kota Mesir, Kairo. Demikian menurut para pejabat setempat seperti dilansir Reuters, Sabtu (19/3).
Makam itu milik pejabat senior dari Old Kingdom dan periode First Intermediate, diperkirakan berasal lebih dari 4000 tahun yang lalu, kata Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir. Terletak di dekat piramida Raja Merenre I, temuan tersebut juga berisi peti mati batu besar, peti mati kayu, dan artefak lain termasuk patung kecil dan tembikar.
Baca juga:
100 Tahun Hilang, Bangkai Kapal Endurance Sir Ernest Shacklenton Ditemukan

Saqqara, yang terletak di selatan Piramida Agung Giza, telah memberikan banyak penemuan arkeologis dalam beberapa tahun terakhir. Saqqara adalah pekuburan yang luas di ibu kota Mesir kuno Memphis, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO yang menampung lebih dari selusin piramida, situs pemakaman hewan, dan biara-biara Kristen Koptik kuno.
Para arkeolog Mesir menemukan lima makam di timur laut piramida Raja Merenre I, yang memerintah Mesir sekitar tahun 2270 SM. Menurut Mostafa Waziri, kepala Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, lima makam yang semuanya dalam kondisi baik tersebut merupakan milik pejabat senior kerajaan.
Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir menjelaskan, salah satu makam itu milik seorang pejabat tinggi bernama Iry. Sebuah sarkofagus batu kapur dan dekorasi berwarna-warni ditemukan di makam. Makam yang tersisa milik anggota lain dari istana kerajaan, termasuk pelayan rumah kerajaan dan seorang pendeta yang bertanggung jawab atas perawatan kecantikan raja.
Baca juga:

Sebelumnya, pada Januari 2021, Mesir mengungkap harta karun kuno yang ditemukan di Saqqara, termasuk lebih dari 50 sarkofagus kayu yang berasal dari New Kingdom (abad 16 hingga 11 SM), sebuah penemuan yang menurut ahli Mesir Kuno Zahi Hawass dapat menulis ulang sejarah.
Pihak berwenang Mesir berharap untuk meresmikan Museum Besar Mesir yang baru di dekat dataran tinggi Giza pada akhir 2022, setelah pembukaannya berulang kali tertunda. Diharapkan museum baru, selain berbagai penemuan arkeologi dalam beberapa tahun terakhir, akan membantu menghidupkan kembali industri pariwisata vital negara itu.
Sektor ini telah dihantam oleh pukulan berturut-turut, termasuk pemberontakan 2011, pandemi virus corona, dan sekarang penghentian turis Rusia dan Ukraina yang merupakan bagian besar dari pengunjung negara tersebut. (aru)
Baca juga: