Apple Bayar Ganti Rugi Atas Kasus Penurunan Performa pada iPhone


Apple bayar ganti rugi atas dugaan penurunan performa iPhone. (Foto: Pexels/Zhang Kaiyv)
APPLE telah membuat keputusan penting untuk membayar ganti rugi kepada pengguna iPhone atas dugaan penurunan performa yang disengaja melalui pembaruan perangkat lunak. Setelah berbagai tuntutan hukum, akhirnya Apple mengambil langkah ini sebagai bagian dari tanggung jawabnya kepada para pengguna di berbagai belahan dunia.
Laman BBC melansir, Senin (8/1), Apple telah memulai pembayaran ganti rugi kepada pemilik iPhone di Amerika Serikat, sementara pengguna di Inggris masih menunggu perkembangan lanjutan kasus mereka. Ganti rugi yang dibayarkan oleh Apple mencapai sekitar USD 500 miliar (sekitar Rp 7,75 triliun), dengan setiap pengguna di AS menerima kompensasi sekitar USD 92 (Rp 1,4 juta).
Berdasarkan informasi tersebut, pembayaran ganti rugi ini khusus bagi pemilik iPhone 6, 6Plus, 6s, 6s Plus, dan SE yang menjalankan iOS 10.2.1 atau versi lebih baru sebelum 21 Desember 2017. Juga, iPhone 7 atau 7 Plus dengan sistem operasi iOS 11.2.
Baca juga:
Pendapatan Apple Kembali Menurun Meski Penjualan iPhone Mencapai Rekor

Kontroversi ini bermula pada 2017, ketika pengguna iPhone mulai melaporkan bahwa perangkat mereka mengalami penurunan performa yang signifikan setelah melakukan pembaruan perangkat lunak. Apple awalnya berkilah, menyebut penurunan performa tersebut disebabkan oleh masalah teknis pada baterai iPhone yang semakin tua.
Namun, klaim ini menimbulkan keraguan di kalangan pengguna. Mereka yang merasa bahwa Apple sengaja memperlambat perangkat mereka untuk mendorong pembelian model terbaru.
Seorang juru bicara Apple pada saat itu menjelaskan, "Kami tidak pernah dan tidak akan pernah melakukan apa pun yang dengan sengaja memperpendek umur produk Apple, atau menurunkan pengalaman pengguna untuk mendorong peningkatan bagi pelanggan. Tujuan kami adalah menciptakan produk yang disukai pelanggan kami, dan membuat iPhone bertahan selama mungkin adalah bagian penting dari hal tersebut," seperti dilansir Ladbible.
Namun publik merespon skeptis terhadap klaim ini, dan pada 2020 Apple setuju untuk menyelesaikan gugatan yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut dengan sengaja memperlambat ponselnya. Meski demikian, Apple tidak secara eksplisit mengakui kesalahan terkait tuduhan tersebut.
Baca juga:

Pembayaran ganti rugi ini menjadi bukti tanggung jawab Apple atas dampak yang mungkin dirasakan oleh para pengguna akibat penurunan performa iPhone.
Meskipun belum ada kejelasan kapan pembayaran serupa akan diberikan kepada pengguna di Inggris dan negara lain, langkah ini diharapkan dapat memberikan keadilan kepada konsumen yang mungkin merasa terdampak oleh kebijakan perusahaan.
Kasus ini juga menyoroti pentingnya transparansi dan tanggung jawab perusahaan teknologi terhadap konsumen. Dalam era dimana teknologi semakin mendominasi kehidupan sehari-hari, konsumen mengharapkan kejelasan mengenai produk dan layanan yang mereka gunakan, termasuk pembaruan perangkat lunak yang dapat mempengaruhi kinerja perangkat. (aly)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Siap-Siap! Apple Umumkan Pre-order iPhone 17, iPhone 17 Pro, iPhone 17 Pro Max, dan iPhone Air di Indonesia Mulai 10 Oktober 2025

Ukuran Baterai Vivo X300 dan X300 Pro Terungkap, Kapasitasnya Besar!

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur 16 Oktober

S25 Edge Gagal Total, Samsung Bakal Hadirkan Model Plus di Galaxy S26 Series

Baru Meluncur di Pasaran, Xiaomi 17 Series Tembus 1 Juta Penjualan dalam Sehari

Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?

Render Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap, Desain S Pen Alami Perubahan

Meluncur Bulan Depan, Spesifikasi OPPO Find X9 Kini Sudah Terungkap

Analisis Penjualan Xiaomi 17 dan iPhone 17, Mana yang Lebih Stabil?

realme Bikin Ponsel Game of Thrones, ini Fitur dan Spesifikasi
