Teknologi

Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi, Temuan Keren Dosen IPB

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 10 Mei 2023
Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi, Temuan Keren Dosen IPB
Menangis merupakan metode berkomunikasi yang paling awal pada manusia. (Foto: Unsplash/Zachary Kadolph)

TIAP orangtua mungkin pernah berada di fase merasakan keresahan dan kebingungan akan tangisan dari buah hatinya yang masih bayi. Terlebih lagi menangis merupakan metode berkomunikasi yang paling awal pada manusia.

Atas dasar keresahan inilah seorang Dosen dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Medhanita Dewi Renanti, mengembangkan aplikasi penerjemah tangisan bayi yang ia namai Madsaz.

Tangisan pada bayi kerap kali sulit dimengerti oleh orangtua. Namun, pemahaman orangtua terhadap makna tangisan bayi begitu penting, sebab dengan tangisanlah bayi dapat menyampaikan hal-hal krusial seperti menunjukkan ketidaknyamanan, meminta dipenuhi kebutuhannya, mengungkapkan perasaan, dan mencoba memperkuat ikatan dengan pengasuhnya.

Temuan aplikasi penerjemah ini menjadi kebutuhan dan alasan yang kuat bagi orangtua untuk membantu memahami bahasa bayinya. Tak mengherankan kalau aplikasi ini telah diunduh lebih dari 257 ribu orang dari 176 negara di dunia.

Baca juga:

Gaun Malam ini Bawa Indonesia Angkat Piala di Ajang Kecantikan Dunia

dosen ipb
Menurut Medhanita, aplikasi yang efektif digunakan untuk bayi berusia 0-3 bulan itu telah membawa dampak baik. (Foto: Instagram/@medhanitadr)

Menurut Medhanita, aplikasi yang efektif digunakan untuk bayi berusia 0-3 bulan itu telah membawa dampak baik. Sebab, dapat membuat para orangtua makin percaya diri dalam merawat dan memahami buah hati mereka.

“Manfaat dari aplikasi ini alhamdulillah sudah banyak membantu ibu-ibu, utamanya yang baru punya anak untuk menerjemahkan tangisan bayinya," ungkap Medhanita, dikutip dari laman Vokasi Kemendikbud.

Tak tanggung-tanggung, hasil penggunaan aplikasi yang satu ini diklaim akurat hingga 94%.

Meski belum lama populer, rupanya ide pembuatan aplikasi ini sudah tercetus sejak 2011. Ide itu terpantik di kepala Dosen Manajemen Informatika ini kala ia tengah mengandung dan mengikuti seminar tentang tumbuh kembang anak.

"Saya dapat informasi bahwa bayi itu memiliki bahasa yang dapat dimaknai atau diartikan oleh orang dewasa dan saat itu memang belum ada software yang berbasis Android untuk menerjemahkan tangisan bayi,” jelas Medhanita.

Baca juga:

YouthCan! untuk Bentuk Talenta Muda Indonesia

Beberapa tahun setelah itu, pada 2013 lebih tepatnya, ia mulai mengarap sebuah aplikasi desktop yang dapat berfungsi sebagai penerjemah tangisan bayi. Kemudian, pada 2015, aplikasi tersebut diperluas dengan dihadirkan dalam versi Android.

Kini, aplikasi tersebut telah jauh berkembang dengan kehadiran versi bahasa Inggris yang bisa diunduh melalui Playstore.

Medhanita juga mulai sibuk melayani wawancara dan jadwal temu wicara dari berbagai pihak. Namun dia enggan membusungkan dada sendiri. Dia menyebut temuan ini hasil kerja bersama.

"Bukan saya yang hebat, tetapi Allah yang senantiasa membersamai, doa orang tua, suami, keluarga besar Banyuwangi, Pontianak, Surabaya Tasikmalaya, Bandung, dan semuanya. Para dosen pembimbing saya, mahasiswa, tim solid, civitas akademika IPB khususnya sekolah vokasi, rekan2 media, dan semua pihak yang telah banyak membantu," kata Medhanita dalam unggahan akun Instagramnya. (dsh)

Baca juga:

Erick Thohir Kunjungi Indonesia Coffee Festival 2023

#Mei Sebangsa Angkat Piala #Teknologi
Bagikan
Bagikan