Ini Bedanya Obat yang Diminum Sebelum dan Setelah Makan?


Sebelum atau sesudah makan bergantung pada jenis obatnya. (Foto: Unsplash/Volodymyr Hryshchenko)
KETIKA kamu sakit, dokter pasti memberikan saran agar kamu meminum obat yang diberikan sebelum atau setelah makan. Ini tergantung dari jenis obat yang kamu minum. Sebenarnya, apa sih yang membuat aturan minum obat harus seperti itu?
Obat dan makanan mempunyai keterkaitan khusus dan sama-sama masuk dalam sistem pencernaanmu. Saat makan, organ dan jaringan dalam tubuh akan melakukan fungsinya untuk memproses makananmu dalam saluran cerna.
Aliran darah akan lebih banyak menuju organ yang sedang bekerja memecah makanan, empedu dilepaskan oleh hati, dan sel pada dinding lambung untuk memecah makanan.
Aturan minum obat bersama makanan atau setelah makan artinya obat harus dikonsumsi 30 menit setelah makan. Beberapa obat harus diminum setelah makan untuk mengurangi efek samping, seperti aspirin dan metformin.
Baca juga:

Mengutip laman Hellosehat, alasan mengapa banyak obat harus diminum setelah makan salah satunya mengurangi efek samping, seperit mual dan muntah. Oleh karena itu, lebih baik untuk minum obat ini setelah makan agar daat mengurangi efek samping.
Contoh obat ini adalah bromocriptine, allopurinol, dan madopar. Obat lainnya juga yang harus diminum setelah makan karena mempunyai efek sapming iritasi lambung, gangguan pencernaan, dan radan atua tukak lambung.
Selain itu juga mendukung kerja obat, misalnya saja obat antasida yang digunakan untuk mencegah heartburn, refluks, dan gangguan pencernaan. Sakit ini terjadi karena asam lambung yang dihasilkan saat makanan masuk ke lambung. Oleh karena itu, makan dulu sebelum minum obat adalah cara yang efektif.
Obat-obatan untuk diabetes biasanya harus diminum setelah makan agar dapat membantu tubuh dalam mengurangi kadar gula darah setelah makan, dan juga untuk mencegah hipoglikemia.
Baca juga:
Dari Alami Hingga Medis, Yuk Intip Pilihan Obat Batuk Berdahak yang Ampuh

Lalu, mengapa ada aturan minum obat sebelum makan?
Makanan dapat menghambat kerja obat. Beberapa obat mungkin kerjanya bisa terhambat jika ada makanan karena obat mempunyai jalan yang sama dengan makanan untuk dicerna tubuh. Makanan juga dapat menyebabkan beberapa obat dipecah terlalu cepat sebelum obat diserap ke aliran darah.
Makanan juga dapat meningkatkan penyerapan obat. Obat tertentu mungkin bisa diserap lebih banyak ketika ada makanan dalam tubuhmu. Hal ini kemudian dapat meningkatkan risiko efek samping obat yang bisa kamu alami. (and)
Baca juga:
Obat ARV Tersendat, ODHA Berhadap Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sukses
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
