Media Sosial

Anak Muda Jangan Sampai Dikendalikan Media Sosial

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Jumat, 29 Oktober 2021
Anak Muda Jangan Sampai Dikendalikan Media Sosial

Batasi dirimu bermain media sosial. (Foto: Unsplash/Meghan Schiereck)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KETIKA bosan dan tidak ada kerjaan, sebagian besar anak muda biasanya menghabiskan waktu bermain media sosial, entah untuk mendapatkan informasi atau sekadar melihat Instagram Story teman. Psikolog lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Analisa Widyaningrum mengatakan penting bagi masyarakat, terutama generasi muda untuk mengontrol penggunaan media sosialnya.

"Generasi muda ini adalah generasi yang paling banyak menggunakan media sosial, sehingga perlu disertai growth mindset dan pikiran kritis dengan baik. Informasi-informasi yang didapatkan, harus mampu kita pikir, kita cek apakah info ini valid, dan memberikan pengaruh baik bagi kita," kata Analisa mengutip laman ANTARA.

Menurutnya, resiliensi itu perlu diasah dan kita juga harus beradaptasi dengan cepat dan mengontrol emosi. Sebagai pengguna tentu kita memiliki kontrol penuh dengan informasi yang ada di media sosial.

"Kontrol tersebut dapat didapatkan ketika pengguna memiliki kesadaran diri penuh terhadap apa yang dipikirkan, rasakan, dan lakukan. Menurutnya, akan berbahaya jika pengguna tidak sadar dan tidak mampu mengontrol pengguna media sosialnya," ujarnya.

Ia memaparkan sebuah riset yang menyatakan ketika seseorang menggunakan media sosial secara berlebih, rupanya dapat memunculkan sebuah kondisi psikologis.

Baca juga:

Cara Move On Dari Kecanduan Media Sosial, Nomor 3 Solusi Terbaik!

Anak Muda Jangan Sampai Dikendalian Media Sosial
Ada beragam media sosial yang sering kita gunakan. (Foto: Unsplash/Jeremy Bezanger)


"Kalau penjelasan klinisnya, ini berpengaruh pada neotransmiter atau sistem kerja otak di kepala kita pada saat melihat sesuatu yang relate dengan apa yang kita rasakan, kita merasakan dopamine, dan ada semacam adiksi juga," jelas Analisa.

"Misalnya, ketika kita post sesuatu, dapat likes dan komen, itu juga meningkatkan kadar dopamine kita. Kalau ini berlebih, ini bisa tidak bisa kita tanggulangi dan bisa menjadi fenomena lain seperti fear of missing out (FOMO), hingga merasa dibenci atau di-bully," tuturnya.

Baca juga:

Ketergantungan Media Sosial Menimbulkan Sindrom FOMO

Anak Muda Jangan Sampai Dikendalian Media Sosial
Stop membandingkan diri kita dengan orang lain. (Foto: Unsplash/Creative Christians)

Salah satu hal yang dirasakan adalah istirahat sejenak dari layar ponsel dan media sosial. Namun menurutnya, rehat sebentar bukanlah jaminan.

Perempuan yang juga merupakan pendiri dari Analisa Personality Development Center (APDC) itu lebih menyarankan pengguna media sosial untuk membuat nilai hidup yang bisa dipegang.

"Jadi, perlu kita pilah lagi. Banyak hal yang bisa kita dapatkan, tapi carilah yang sesuai dengan value kita dan optimalisasi manfaatnya. Ingat, bahwa kita lah yang mengontrol," kata Analisa.

"Hal lainnya adalah menerima kenyataan bahwa kita itu tidak apa-apa kok, ketinggalan. Kadang-kadang yang bikin stres kan ketika kita merasa 'Kok teman aku sudah seperti ini' dan lainnya. Itu yang harus kita sadari kalau hidup bukan perkara kecepatan, tapi tentang bagaimana kita bertahan dalam situasi yang kita tidak nyaman," tutupnya. (and)

Baca juga:

Promosi Lewat Media Sosial Dinilai Lebih Efektif, Mengapa?

#Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Fun
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September
Bocoran warna Xiaomi 17 Series kini terungkap. HP ini bakal segera meluncur 25 September 2025 mendatang.
Soffi Amira - Selasa, 23 September 2025
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September
Fun
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!
iPhone Air lebih irit dibanding Samsung Galaxy S25 Edge. Menurut pengujian XEETECHCARE, iPhone Air bisa bertahan hingga 9 jam.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!
Fun
Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
Xiaomi 17 Series akan meluncur 25 September 2025 di Tiongkok. Ponsel tersebut akan membawa chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
Fun
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam
Spesifikasi OPPO Find X9 kini sudah bocor. Ponsel tersebut bahkan muncul di database NDB Vietnam. Berikut adalah spesifikasinya.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam
Fun
iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?
iPhone 18 Pro kabarnya akan menggunakan desain semi-transparan. Nantinya, pengguna bisa melihat bagian dalam HP tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?
Fun
Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop
Vivo X300 bakal jadi pesaing iPhone 17. HP ini menghadirkan fitur yang mirip AirDrop. Lalu, apa saja yang akan dibawa HP ini?
Soffi Amira - Rabu, 17 September 2025
Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop
Fun
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra bocor. Hal itu pun menimbulkan pertanyaan soal desainnya.
Soffi Amira - Rabu, 17 September 2025
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan
Lifestyle
Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan
Data yang dicuri mencakup nama, alamat e-mail, nomor telepon, alamat rumah, serta total jumlah belanja di toko-toko mewah tersebut di seluruh dunia.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan
Lifestyle
Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih
AI hadir bukan untuk menggantikan manusia, melainkan menjadi alat bantu yang membuat pekerjaan lebih efisien.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih
Lifestyle
Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
Manusia menjadi pilot yang pegang kendali.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
Bagikan