TEKNOLOGI bukan hanya tercermin dari barang-barang beken nan canggih, seperti robot, ponsel, mobil, dan lainnya. Kemajuan teknologi juga bisa dilihat dari bangunan-bangunan baru yang justru fungsinya kian mengarah pada peningkatan keberlanjutan lingkungan.
Amsterdam baru saja menunjukkan bahwa mereka tengah menuju status sebagai kota futuristis, dengan membangun garasi parkir. Namun, bukan garasi parkir biasa. Garasi ini dibangun di bawah air, dan dikhususkan bagi sepeda.
Berlokasi di Stasiun Pusat Amsterdam, struktur bangunan itu memiliki ruang untuk 6.300 sepeda pribadi dan 700 lebih untuk sepeda sharing atau sepeda sewa. Kapasitas penyimpanan sepeda di garasi itu disebut The Verge bakal bertambah menjadi 11 ribu ketika garasi kedua dibuka pada Februari.
Baca juga:
Melancong ke Belanda, Berikut 5 Daftar Kota Teratas yang Wajib Disinggahi
Proyek itu dibangun selama empat tahun dan dengan biaya yang tentunya tak sedikit. Amsterdam menghabiskan biaya sekira 60 juta euro atau setara Rp981 miliar. Angka itu mungkin tak masuk akal bagi siapa pun di luar Belanda. Namun, masyarakat negara itu memang perlahan mulai meninggalkan mobil pribadi.
Ini bukan pertama kalinya Belanda membangun garasi khusus di negara mereka. Negara itu sudah pernah membangun garasi khusus sepeda, dengan kapasitas tampung mencapai 12.000 kendaraan, terletak di kota Utrecht. Sebanyak 50 persen penduduk Utrecht memang menggunakan sepeda setiap hari.
Timelapse yang dirilis oleh kota Amsterdam menunjukkan keajaiban teknik yang sedang dibangun. Para pekerja pertama-tama harus mengalirkan air di depan stasiun abad ke-19 sebelum meletakkan lantai garasi dan memasang tiang-tiang raksasa, yang dikirim dengan tongkang, untuk menopang atap yang pada akhirnya akan terendam.
Baca juga:
Nyonya Meneer, Bukan Nyonya Belanda

Diperkirakan 200.000 pelancong tiba di Stasiun Pusat Amsterdam setiap hari dengan kereta api, feri, trem, bus, kereta bawah tanah, dan sekitar setengahnya dari total itu semua tiba dengan sepeda.
Secara tradisional, mereka akan parkir di banyak kios sepeda di atas tanah yang berantakan yang masih mengelilingi stasiun, dan kini dijadwalkan akan dipindahkan dalam beberapa minggu mendatang.
Parkir di garasi bawah air itu juga gratis selama 24 jam pertama, kemudian pengguna harus membayar sekitar 1,35 euro atau setara Rp22 ribu untuk setiap hari tambahan. Harga itu terbilang cukup terjangkau di Belanda. Bahkan sangat terjangkau mengingat mereka tidak mengenakan biaya pada hari pertama. (waf)
Baca juga:
Klappertaart, Kue Manis Peninggalan Belanda yang Jadi Ikon Tanah Minahasa