Alasan PDIP Enggan Bicara Pilgub DKI Dahulu Sekretaris DPD PDIP DKI Gembong Warsono. (Foto: MP/Asropih)

MerahPutih.com - DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta belum mau berbicara mengenai pertarungan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2024.

PDIP juga belum berani menjajaki siapa sosok yang akan didorong maju pada Pilgub nanti.

Sekarang, PDIP DKI fokus pada kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) yang diselenggarakan serentak pada 14 Februari 2024 mendatang.

Baca Juga:

Diajak PDIP Dukung Ganjar, PKB Pilih Tetap dengan Gerindra

"Belum (bahas calon gubernur). Kita belum bicara masalah cagub 2024 besok karena fokus kami hari-hari adalah untuk Pilpres dan Pileg itu dulu," kata Sekretaris DPD PDIP DKI Gembong Warsono di Jakarta, Kamis (13/7).

Tegas Gembong, bila sudah melewati Pilpres dan Pileg, barulah PDIP DKI memikirkan pilkada dengan menjajaki sosok yang layak diusung.

"Sosok seperti apa yang paling pas kita majukan untuk pertaruhan 2024. Masih ada waktu bagi PDIP perjuangan melakukan penjaringan," tuturnya.

Baca Juga:

PDIP DKI Minta Pansus JIS Jangan Dikaitkan ke Arah Politik

Ketua Fraksi DPRD DKI Jakarta ini meyakini, jika PDIP sukses meraih kemenangan pada Pileg dan Pilpres nanti, niscaya Pilgub DKI juga dengan sangat mudah menang.

"Prinsipnya kalau sudah bisa memenangkan Jakarta buat pileg dan pilpres, roda bergeraknya pilkada itu kan akan lebih mudah. Jangan kita fokus di pilkada sementara pileg dan pilpres terseok-seok," tutupnya. (Asp)

Baca Juga:

Fraksi PDIP DKI Ungkap Alasan Dorong Pembentukan Pansus JIS

Penulis : Asropih Asropih
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
PSI Ajukan 580 Caleg DPR Bertarung di 84 Daerah Pemilihan
Indonesia
PSI Ajukan 580 Caleg DPR Bertarung di 84 Daerah Pemilihan

KPU memberikan kesempatan pada PSI untuk melakukan perbaikan sebelum batas waktu akhir pendaftaran bakal caleg DPR RI pada Minggu (14/5) pukul 23.59 WIB.

Gibran Tolak Tanggapi Kritik Anies IKN Timbulkan Ketimpangan Baru
Indonesia
Gibran Tolak Tanggapi Kritik Anies IKN Timbulkan Ketimpangan Baru

Membangun Ibu Kota Negara (IKN) hanya akan menimbulkan ketimpangan yang baru di Indonesia.

Dewas Ungkap KPK Tak Mampu Ungkap Kasus Big Fish
Indonesia
Dewas Ungkap KPK Tak Mampu Ungkap Kasus Big Fish

Menurut Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean, KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri hanya melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kasus suap yang melibatkan penyelenggara negara.

Pilkada 2024, Putri Akbar Tanjung Kunjungi Gerindra Solo
Indonesia
Pilkada 2024, Putri Akbar Tanjung Kunjungi Gerindra Solo

Safari politik ini bagian menjalin silaturahmi sekaligus memanaskan mesin politik menuju Pilkada 2024.

TPN akan Adakan Pawai Kebudayaan Sambut Pendaftaran Ganjar-Mahfud di KPU
Indonesia
TPN akan Adakan Pawai Kebudayaan Sambut Pendaftaran Ganjar-Mahfud di KPU

Rangkaian penampilan tarian dan kebudayaan nasional ini dalam rangka memeriahkan pendaftaran pasangan calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (Cawapres) Mahfud MD di Kantor KPU RI.

Okupansi Hotel di Kota Bandung Capai 95 Persen saat Libur Lebaran
Indonesia
Okupansi Hotel di Kota Bandung Capai 95 Persen saat Libur Lebaran

Okupansi atau tingkat hunian hotel pada masa saat libur Idulfitri 1444 hijriah mengalami lonjakan.

Menhub Minta Kementerian dan Swasta Gelar Mudik Gratis
Indonesia
Menhub Minta Kementerian dan Swasta Gelar Mudik Gratis

Menhub juga menyoroti banyaknya pemudik yang menggunakan sepeda motor.

[HOAKS atau FAKTA]: Konsumsi Pantat Ayam Berbahaya Bagi Kesehatan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Konsumsi Pantat Ayam Berbahaya Bagi Kesehatan

Beredar informasi di media sosial (medsos) Facebook tentang anjuran tidak memakan brutu ayam karena berbahaya bagi kesehatan.

Jaksa Tuntut Terdakwa Kasus Ekspor Migor 7 hingga 12 Tahun Penjara
Indonesia
Jaksa Tuntut Terdakwa Kasus Ekspor Migor 7 hingga 12 Tahun Penjara

Jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Agung menuntut Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Weibinanto Halimdjati alias Lin Che Wei dengan hukuman delapan tahun penjara.

Jokowi Telah Gelontorkan Rp 6,52 Triliun Perbaiki Jalur Pantai Utara Jawa
Indonesia
Jokowi Telah Gelontorkan Rp 6,52 Triliun Perbaiki Jalur Pantai Utara Jawa

Persentase kendaraan berat yang melintasi Jalan Pantura lebih besar dibanding Jalan Tol Trans Jawa.