ERA ini semua kegiatan berdasarkan teknologi digital pada internet. Sayangnya ada tangan-tangan jahil yang berusaha untuk mengambil dan menggunakannya untuk tindak kriminal. Meningkatnya kejahatan di dunia maya, penting untuk kita mengetahui akun kita telah diretas.
Para penjahat dunia maya melakukan berbagai cara untuk meretas akun orang lain dengan mengirimkan teks palsu, tautan yang sarat malware, bahkan surat palsu yang menyamar sebagai pejabat pemerintah.
Baca Juga:
Cara Kerja V2L di Hyundai Ioniq 5 yang Bisa Jadi Sumber Listrik

Serangan siber yang dilakukan oleh hacker mampu mengambil informasi pribadi seseorang tanpa disadari pemiliknya. Para peretas menargetkan portal informasi seperti akun Gmail, Facebook, dan iCloud seseorang.
Peretasan dilakukan dengan berbagai alasan, intinya mereka dapat mengakses informasi pribadi kamu bahkan menyebarluaskan. Dan perlu waspada akan hal ini. Namun, peretasan informasi pribadi di berbagai akun itu bisa diketahui dengan mempelajari tanda bahaya ini.
Tanda-tanda bahwa akun/perangkat kalian telah disadap jika gawai kamu seperti ponsel, laptop, atau desktop mulai bermasalah atau error, itu bisa menjadi pertanda bahwa akun kamu telah diretas.
Dilansir dari New York Post pada Senin (4/4/2022), kalau perangkat akun kamu telah dibanjiri dengan peringatan palsu berupa pop-up pemberitahuan mengenai browser yang tampak aneh dan mencurigakan, itu menjadi tanda kamu sudah menjadi korban serangan malware.
Baca Juga:
Canggih! Jakarta Fashion Week Siap Hadirkan Metaverse Fesyen

Apalagi kalau browser kamu terus-menerus diarahkan ke situs web yang aneh dan mencurigakan itu bisa merusak keamanan siber. Jika muncul tanda pop-up bertanda X itu juga bisa menjadi pertanda perangkat kamu sedang dalam bahaya.
Setelah itu apabila akun Facebook kamu mengirimkan pesan acak kepada teman kamu sudah dipastikan bahwa akun tersebut telah diretas. Ada baiknya kamu menghubungi ahlinya untuk segera mendapat pertolongan sebelum terlambat.
Cara termudah untuk membebaskan gawai atau akun kamu dari virus atau malware dengan melakukan reset ulang sesuai dengan standar pabrikan awal. Selain itu kamu juga dapat menggunakan program anti-virus berbayar untuk membersihkan malware. (jul)
Baca Juga: