Ada Loh, Penyakit yang Bikin Jadi Kayak Vampir

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 29 November 2019
Ada Loh, Penyakit yang Bikin Jadi Kayak Vampir
Kondisi kelainan genetik membuat seseorang jadi kayak vampir. (foto: pixabay/mstevencox)

SIAPA sangka vampir ternyata punya penjelasan secara medis. Makhluk seram yang bekeliaran saat malam itu digambarkan haus darah dan takut matahari. Khusus untuk ketakutan vampir pada sinar matahari, medis punya penjelasannya.

Kulit yang pucat pasi dan mudah melepuh saat terpapar matahari dalam istilah medis punya nama porfiria alias xeroderma pigmentosum (XP). Penyakit itu terhitung amat langka. Hanya satu dari 1 juta orang yang dilaporkan menderita penyakit tersebut.

BACA JUGA: Keriput Mulai Muncul? Atasi dengan Cara Ini

Porfiria adalah sekelompok gejala yang timbul saat proses pembentukan heme tidak berjalan sempurna. Heme adalah bagian penting dari hemoglobin yang mengantarkan dan mengikat zat besi dalam darah.

Dalam kondisi normal, pembentukan heme membutuhkan serangkaian proses kimia yang melibatkan banyak jenis enzim. Jika salah satu enzim yang dibutuhkan kurang, proses itu akan terganggu sehingga terjadilah ketidakseimbangan enzim pembentuk darah akibat penumpukan senyawa kimia yang disebut porfirin. Penumpukan porfirin itu akan menimbulkan gejala dan disebut porfiria.

skin
Porfiria merupakan kelainan genetik langka. (foto: dermatology specialist)

Para ahli menyebut porfiria sebagai kelainan genetik langka yang umumnya diwariskan dan tidak menular.

Secara khusus, porfiria disebabkan mutasi enzim perbaikan eksisi nukleotida. Saat berfungsi normal, enzim itu akan mengoreksi DNA kulit yang rusak akibat radiasi sinar UV. Mutasi menyebabkan enzim itu gagal bekerja sehingga kerusakan DNA menjadi permanen dan terakumulasi.

Seperti dikutip Mayo Clinic, porfiria muncul karena adanya kelainan genetik. Namun, beberapa faktor juga bisa jadi pemicu. Paparan sinar matahari, obat-obatan tertentu, termasuk obat hormonal, merokok, diet atau berpuasa, konsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan terlarang, dan stres bisa jadi pemicu munculnya porfiria.

Porfiria akut umumnya menyerang sistem saraf yang bisa mengancam jiwa jika tidak segera mendapatkan pertolongan medis. Gejala dari penyakit jenis ini bisa berlangsung dalam hitungan hari sampai minggu dan umumnya akan membaik secara perlahan.

Nyeri perut yang parah, nyeri di dada, kaki, atau punggung, sering kesemutan dan mati rasa, lemas, sembelit atau diare, mual dan muntah, urine berwarna kemerahan atau kecokelatan, kejang, masalah mental yang berkaitan dengan kecemasan, linglung, dan halusinasi merupakan gejala yang sering muncul akibat porfiria akut.

sunblock
Penderita porfiria tak akan tahan terpapar sinar matahari. (foto: pixabay/chezbeate)

Pada porfiria yang menyerang kulit, penderita akan memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap cahaya. Kulit yang memerah dan melepuh pada bagian yang terpapar sinar matahari, munculnya sensasi terbakar saat terkena cahaya, bahkan cahaya lampu, dan mata memerah akibat iritasi paparan UV merupakan gejala yang timbul pada porfiria kulit.

Gejala-gejala itu biasanya pertama kali muncul pada usia dini. Tandanya, kulit melepuh dan gosong terbakar parah setelah hanya beberapa menit terpapar matahari. Wajah dan kulit yang terkena sinar matahari biarpun hanya sebentar akan cepat mengering dan menampakkan bintik-bintik kemerahan.

Seperti halnya vampir yang menjauhi matahari, penderita porfiria juga disarankan menghindari paparan sinar matahari agar gejala penyakitnya tidak muncul.(*)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan