2 Poros Capres-Cawapres Dikhawatirkan Mengulang Polarisasi Pilpres 2019

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 11 Juli 2023
2 Poros Capres-Cawapres Dikhawatirkan Mengulang Polarisasi Pilpres 2019

Ilustrasi - Calon Presiden Republik Indonesia pada Pilpres 2024. (ANTARA/Naufal Ammar)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ada ketakutan yang muncul jika nantinya kontestasi politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hanya ada dua poros calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Apabila terjadi, dikhawatirkan kembali memunculkan luka lama seperti yang terjadi pada 2019 silam.

Sampai saat ini, setidaknya baru muncul dua kandidat yang sudah diusung oleh parpol.

Untuk pertama, bakal capres Anies Rasyid Baswedan dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan alias KPP, kedua Ganjar Pranowo diusung PDI Perjuangan bersama PPP, Hanura, dan Perindo.

Baca Juga:

Simulasi 3 Paslon Pilpres 2024, Survei LSI: Ganjar-Erick di Posisi Pertama

Sementara Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto belum padu alias masih mencari kawan politik untuk melengkapi persyaratan ambang batas pencalonan presiden.

"Jika hanya dua pasang yang bertarung, potensi terjadinya polarisasi cukup terbuka," kata pengamat politik Citra Institute, Yusak Farchan ketika dihubungi, Selasa (11/7).

Yusak menerangkan, terbelahnya masyarakat ke dalam dua kubu dalam kontestasi Pilpres 2019 merupakan cikal bakal hancurnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Polarisasi yang terjadi kala itu menjadi pengalaman pahit bagi perjalanan demokrasi Indonesia.

"Kita sudah punya pengalaman buruk atas gejala terbelahnya masyarakat secara ekstrem akibat adanya dua pasang capres-cawapres di 2019. Masak kita mau ulangi lagi," kata Dekan FISIP UNPAM Serang ini.

Baca Juga:

Hasil Survei IPN: Prabowo Berpotensi Menang di Pilpres 2024

Dengan begitu, ia berpendapat harapan agar demokrasi Indonesia kembali pada harkat dan martabatnya, suka tidak suka Pilpres 2024 harus diisi lebih dari dua pasangan calon capres dan cawapres.

Gerindra sebagai salah satu partai besar harus berani menggalang kekuatan demi menghindari dua pasangan calon yang mengakibatkan polarisasi.

"Skenario dua pasang calon hanya akan merusak demokrasi dan mempersempit ruang pilihan bagi masyarakat," tutupnya. (Asp)

Baca Juga:

Menakar Peluang Poros Keempat Airlangga-Cak Imin di Pilpres 2024

#Pemilu #Pemilu 2024 #Pilpres #Pilpres 2024
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
MK Tolak Gugatan Rakyat Bisa Pecat DPR, Pilihannya Jangan Dipilih Lagi di Pemilu
MK menyatakan keinginan agar konstituen diberikan hak untuk memberhentikan anggota DPR tidak selaras dengan konsep demokrasi perwakilan.
Wisnu Cipto - Kamis, 27 November 2025
MK Tolak Gugatan Rakyat Bisa Pecat DPR, Pilihannya Jangan Dipilih Lagi di Pemilu
Indonesia
Ketua DKPP Sebut Kritik Media Massa Vitamin yang Menyehatkan
Media massa memiliki peran yang lebih besar yaitu sebagai pencerah bagi masyarakat di tengah serangan hoaks melalui media sosial.
Dwi Astarini - Jumat, 21 November 2025
Ketua DKPP Sebut Kritik Media Massa Vitamin yang Menyehatkan
Indonesia
DKPP Janji Penyelesaian Etik Penyelenggara Pemilu Dijamin Cepat
Prosedur penyelesaian etik di DKPP dirancang untuk menjamin kecepatan, kesederhanaan, dan efektivitas.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 November 2025
DKPP Janji Penyelesaian Etik Penyelenggara Pemilu Dijamin Cepat
Indonesia
DKPP Ungkap 31 Perkara Politik Uang di Pemilu dan Pilkada 2024, Perlunya Sinergi Kuat dari Bawaslu hingga KPU
DKPP mengungkap 31 perkara politik uang selama Pemilu dan Pilkada 2024. Hal itu diungkapkan Anggota Dewan DKPP, Ratna Dewi Pettatolo.
Soffi Amira - Jumat, 21 November 2025
DKPP Ungkap 31 Perkara Politik Uang di Pemilu dan Pilkada 2024, Perlunya Sinergi Kuat dari Bawaslu hingga KPU
Indonesia
TII Rekomendasikan 7 Penguatan Demokrasi, Termasuk Pemisahan Jadwal Pemilu
Pemisahan jadwal pemilu bisa mengurangi beban kerja berat seperti yang kita lihat pada Pemilu Serentak 2019 dan 2024
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
TII Rekomendasikan 7 Penguatan Demokrasi, Termasuk Pemisahan Jadwal Pemilu
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Ketua DPR RI, Puan Maharani, kabarnya menggandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Beredar informasi yang menyebut Jokowi dan Gibran akan berkontestasi di Pilpres 2029.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Indonesia
Prabowo: Terus Terang Aja Loh, Saya Tuh Nggak Dendam Sama Anies
Prabowo mengaku tak menyimpan dendam dengan Anies yang saat Pilpres 2024 menjadi capres usungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Wisnu Cipto - Senin, 29 September 2025
Prabowo: Terus Terang Aja Loh, Saya Tuh Nggak Dendam Sama Anies
Indonesia
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
Keputusan pembatalan itu dilakukan setelah KPU telah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga negara lainnya.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
Indonesia
KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung
Pejabat publik harus berani tampil terbuka termasuk riwayat hidupnya.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung
Bagikan