Pose Dua Jari Berbentuk V Ternyata Enggak Melulu Simbol Damai

Senin, 28 Maret 2022 - Iftinavia Pradinantia

"SATU... dua.. tiga!" kamu pun otomatik mengangkat dua jari tengah dan telunjuk membentuk huruf V sembari tersenyum lebar ke kamera. Baik swafoto maupun bersama, pose dua jari pasti jadi andalan banyak orang. Kadang, aksi tersebut terjadi secara spontan begitu berfoto.

Fenomena tangan membentuk V banyak berkembang di daratan Asia. Namun, banyak pihak berspekulasi kebiasan tersebut sudah ada sejak Perang Dunia II, kemudian berlaku di seluruh dunia.

Baca Juga:

Damai Ajalah Jangan Siksa Budget Demi Gengsi

Maknanya telah berkembang, namun dipahami di seluruh dunia sebagai simbol perlawanan. Dalam serangkaian siaran BBC pada tahun 1941, Douglas Ritchie nan digunakan sebagai tokoh radio "Kolonel Britton," mendesak para penentang di tanah diduduki Jerman untuk menggunakan tanda V sebagai simbol kehendak tak terkalahkan.

pose dua jari
Pose dua jari punya sejarah panjang dengan makna berbeda-beda. (Unsplash-Eddie Kopp)

Dilansir dari Washington Post, Winston Churchill mulai menggunakan simbol V melambangkan kemenangan dan berakhirnya pertempuran melawan kejahatan. Bahkan, cara tersebut merupakan upaya menyatukan Inggris Raya dan melawan sekutu NAZI. Kampanye propaganda Inggris tersebut kemudian diadaptasi di Prancis melambangkan victoire (kemenangan) dan Belanda vrijheid (kebebasan).

Sementara itu, simbol V memperoleh dimensi baru di Amerika Serikat. Orang Afrika-Amerika menciptakan V ganda untuk menyerukan kemenangan melawan Axis Power dalam perang dan melawan rasisme di dalam negeri.

Lambang tersebut digubah seorang seorang pekerja kafetaria kulit hitam di Wichita kemudian digunakan sebagai lampiran editorial di surat kabar mengampanyekan perjuangan terhadap persamaan hak warga kulit hitam. Selain disebarluaskan kaum kulit hitam, kaum Hippie juga mulai menjadikan kebiasaan tangan V sebagai lambang perdamaian.

peace sign
Kebiasan pose tangan berbentuk V memiliki makna berbeda di tiap zaman. (Unsplash-Nathan Dumlao)

Selanjutnya tanda pose tangan berbentuk V marak digunakan para mahasiswa penentang invasi Amerika ke Vietnam. Ketika gerakan antiperang berubah menjadi pemberontakan budaya lebih umum di era Woodstock, tanda itu menjadi ikon generasi paling identik dengan perdamaian.

Baca Juga:

Work from Home Jadi New Normal, ini Manfaatnya bagi Kesehatan

Di Asia Timur, khususnya di Jepang, seturut Time, simbol pose dua jari berbentuk V dipopulerkan skater asal Amerika Janet Lynn saat melakukan tur media di Negeri Sakura. Ia menjadi kian populer ketika kegagalannya di Olimpiade 1972 karena tergelincir di lintasan, bukannya memasang muka muram justru tersenyum, dan akhirnya hanya membawa medali perak.

Tingkah laku Lynn sangat bertentangan dengan norma Jepang dalam menyelamatkan muka, dan dengan berbuat begitu justru mendapatkan banyak penggemar Jepang. Selama tur media di Jepang setelah Olimpiade, Lynn sering menunjukkan tanda dua jari berbentuk V. "Sebuah fenomena budaya baru saja lahir. Atau lebih tepatnya dikonsolidasi," tulis Stephanie Burnett pada Time.

tangan V
Kini pose tangan dua jari berbentuk V kerap digunakan orang saat berfoto. (Unsplash-Priscilla du Preez-)

Tanda V sudah memasuki kesadaran arus utama melalui manga. Dalam komik bisbol 1968 Kyojin no Hoshi (Bintang Raksasa), seorang protagonis nan berjuang dengan father issues, dan tekanan persaingan, mendapat persetujuan diam-diam ayahnya lalu memberinya "V" sebelum pertandingan besar. Manga bola voli Sain wa V! (V Is the Sign) dibuat tidak lama setelah itu dan diadaptasi menjadi serial televisi dengan menampilkan nyanyian “VICTORY!”.

Dengan produksi massal kamera dan lonjakan majalah pop-cultured di masa tersebut, perempuan dan anak perempuan tahun 1980-an mulai mempopulerkan budaya visual sebagai estetika kawaii (aesthetics of kawaii). Tiba-tiba saja budaya pose V berkembang, makin banyak perempuan dan anak perempuan berpose dengan tangan V.

Invasi budaya pop Jepang dan Amerika di Indonesia, membuat anak muda di Indonesia mulai mengadaptasi kebiasaan tangan V. Pose tersebut lantas menjadi pose andalan anak muda saat berfoto. Sebagian hanya mengikuti tren sementara lainnya memaknainya sebagai wujud perdamaian.

Di Indonesia, simbol pose dua jari berbentuk V tersebut dipopulerkan grup musik Slank. Para personel Slank acap mengangkat dua jari berbentuk V di tiap kesempatan sembari mengucap "Piss" atau plesetan peace. (Avia)

Baca Juga:

Damai Ajalah Enggak Bisa ke Mandalika, Nonton MotoGP Tetap Seru Meski Cuma Nobar

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan