Poco-Poco hingga Sajojo, Konsisten Bikin Energik dan Bersemangat

Kamis, 18 Agustus 2022 - Andreas Pranatalta

"MALENGGANG patah patah, ngana pe goyang pica pica, ngana pe body, poco-poco", sepenggal lirik lagu Poco-Poco yang bawaannya selalu bikin kita pengin joget dan membangkitkan semangat. Tidak sekadar joget, para pendengar jadi tahu arti lirik dan dari mana lagu tersebut berasal.

Lagu-lagu dari setiap daerah di Indonesia nampaknya memiliki alunan musik yang ceria dan bikin pendengarnya ikut berdendang. Meskipun, beberapa orang belum tentu memahami maksud dari liriknya, yang penting joget saja dulu.

Sebut saja beberapa lagu populer yang kerap diputar, seperti Poco-Poco, Gemu Fa Mi Re, dan Sajojo. Tiga lagu ini pasti pernah bikin kamu joget, bukan? Meskipun lagu ini berasal dari daerahnya masing-masing, tetapi kerap diputar di kota-kota besar seperti Jakarta.

Biasanya, lagu ini diputar untuk meramaikan suasana, berolahraga, atau sekadar seru-seruan saja. Misalnya dalam acara reuni, car free day, ulang tahun, buka bersama di restoran, konser, piknik, bar, atau lomba-lomba dalam rangka perayaan HUT RI.

Baca juga:

Makna Kemerdekaan Bagi Pemilik Album Merdesa


Tidak hanya anak remaja saja, para orang dewasa hingga lansia pun selalu diajak berjoget ketika lagu ini dipasang. Mendengar intro-nya saja kita sudah langsung mengetahui judul lagu tersebut.

Senam Poco-Poco begitu populer di Tanah Air, bahkan sempat mendunia dan masuk rekor Guinness World Record pada 5 Agustus 2018. Kala itu, sebanyak 65 ribu peserta tarian Poco-Poco memadati area car free day Sudirman-Thamrin, mulai dari Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Puan Maharani, hingga instansi seperti TNI dan Polri. Para peserta menari selama kurang lebih 10 menit untuk memecahkan rekor tersebut.

Poco-Poco adalah sebuah lagu yang berasal dari Maluku dan diciptakan oleh Arie Sapulette. Pada 1993, ia dan sang kakak, Ferry Sapulette tergabung dalam Nanaku Group dan memproduksi lagu Poco-Poco. Lagu ini kemudian dipopulerkan oleh mendiang Yopie Latul pada 1995.

Kata Poco-Poco diambil dari bahasa Ternate yang artinya menggemaskan. Lagu ini menceritakan seseorang yang mengungkapkan rasa cintanya. Seiring berjalannya waktu, lagu ini kerap digunakan oleh TNI dan Polri sebagai gerakan untuk senam irama. Gerakan dasarnya adalah dua kali gerak ke kanan, dua kali gerak ke kiri, mundur, dan memutar. Gerakan Poco-Poco pun berkembang seiring berjalannya waktu.

Baca juga:

Lomba-Lomba Ikonik Konsisten Meriahkan HUT Republik Indonesia


Lain Poco-Poco, lain pula Gemu Fa Mi Re yang diciptakan oleh Frans Cornelis Dian Bunda atau akrab disapa Nyong Franco yang bermukim di Maumere, Nusa Tenggara Timur. Lagu ini begitu populer di seantero Indonesia dan memiliki syair, serta irama musik yang riang. Ia menulis lagu ini pada 2011 di kawasan hutan di pinggir kota Maumere.

Lagu tersebut muncul saat dirinya tengah menyutradarai pembuatan album dari lagu-lagu yang dikemas ke dalma VCD bersama teman-temannya. Gemu Fa Mi Re pun kerap menjadi lagu untuk mengiringi senam Maumere. Saat membuat lagu, yang ada di benak Nyong Franco adalah orang akan langsung bergerak ke kiri dan ke kanan dengan suasana hati gembira begitu musik dimainkan.

Yang tidak kalah populer adalah lagu Sajojo yang berasal dari Papua. Makna lagu ini adalah mengisahkan paras cantiknya perempuan yang sangat disayang orang tuanya. Sajojo kerap dinyanyikan untuk mengiringi tarian Sajojo. Penciptanya adalah David Rumagesang, personel band Black Brother.

Meskipun gerakan tari ini tidak menggambarkan lirik lagu tersebut, namun iramanya penuh keceriaan dan semangat.

Ketiga lagu ini memang berasal dari daerah yang berbeda-beda, namun terus konsisten dipasang untuk memeriahkan acara. Jadi, mana lagu favoritmu? (and)

Baca juga:

Pilih SDM Tepat, Bisnis Makin Merdesa!

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan