Kopi Tatungkuik, Ngopi Terbalik di Cuaca Dingin
Minggu, 02 Desember 2018 -
SUMATRA Barat terkenal memiliki ragam kuliner luar biasa. Tak hanya sajian utama dan penganan, Ranah Minang juga punya jenis minuman terkenal yang wajib dicoba para pelancong.
Salah satu yang belakangan populer, yaitu kopi tatungkuik. Penyajian kopi dengan cara yang tidak biasa dari cara penyajian umumnya sehingga minuman itu dinamai 'kopi tatungkuik.
Cara minum kopi terbalik dapat ditemukan di sebuah warung bernama Lapau Nasi Putuih Basambuang di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Lapau Nasi Putuih Basambuang ini berada di Nagari Malalak Utara yang merupakan jalur alternatif penghubung Padang dan Bukittinggi.
1. Kopi disajikan di gelas terbalik

Kopi biasa disajikan dalam gelas yang dibalik dalam sebuah nampan. Kopi tidak tumpah karena tertahan berat gelas atau cangkir. Ketika diangkat, maka air akan keluar dari pinggir-pinggir memenuhi nampan.
"Gelas yang sudah berisi kopi dan diseduh air panas ditutup dengan piring kecil (tadah) lalu posisinya dibalik. Dalam pososo gelas terbalik kopi dihidangkan pada pembeli," kata pengelola warung M Yursal di Malalak, 48, seperti dikutip dari Antara.
Penyajian kopi dengan gelas terbalik dan dialasi tadah pertama kali dikenalkan di Malalak. Saat itu, usaha tersebut dirintis oleh adik M Yursal pada 2013 lalu. Ia kemudian melanjutkan usaha tersebut sejak sekitar empat bulan lalu karena sang adik pindah ke Kabupaten Dharmasraya.
2. Kopi terbalik menambah kenikmatan

Cara penyajian dengan gelas terbalik, menurutnya, dapat membuat kopi terasa lebih nikmat dan panas lebih lama mengingat hawa di Malalak tergolong dingin.
"Kopi berupa butiran kasar ditambah ketan hitam dan susu diseduh air panas. Dengan posisi terbalik, kita menyeruput kopi yang ke luar di tadah memakai sedotan. Sementara kopi yang terkurung di dalam gelas tetap terjaga panasnya, apalagi Malalak ini dingin," terangnya.
Butiran kopi yang lebih lama terkurung dengan air panas di dalam gelas menurutnya juga dapat menambah kenikmatan minuman tersebut.
3. Cara meminum yang tak biasa

Cara mengeluarkan kopi yaitu dengan perlahan mengangkat gelas sedikit demi sedikit dari tadah atau yang lebih mudah dengan meniup bagian pertemuan gelas dan tadah memakai sedotan.
"Kadang ketika meminumnya, butiran kopi dan ketan ikut terbawa. Tidak apa jika termakan atau dikunyah untuk menikmati rasa pahit dan nikmatnya kopi," ujarnya.
4. Kopi tatungkuik didatangkan dari Aceh

Kopi yang ia hidangkan di warungnya dipesan langsung dari Aceh. Harga jualnya juga ramah di kantong, yaitu hanya Rp 8.000 per gelas.
Selain menghidangkan kopi tatungkuik, ia juga menyajikan menu makanan sehari-hari berupa nasi dan lauk-pauk serta teh manis hangat. (*)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Mengenal Budaya Minum Teh Indonesia bersama Othniel Giovanni